Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Inilah 8 Keunggulan Listrik Pintar yang Membuat Saya Lebih Puas

21 April 2016   23:56 Diperbarui: 4 April 2017   18:13 13140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="AYO BERALIH KE LISTRIK PINTAR (www.pln.co.id)"][/caption]

Kami memiliki usaha kost-kostan yang lumayan menguras penggunaan listrik setiap bulannya. Dengan listrik pascabayar, biasanya kami memliki tagihan listrik antara Rp. 550.000,- hingga Rp. 650.000,- per bulan. Saat program listrik prabayar (listrik pintar) disosialisasikan, saya dan suami tertarik untuk memasangnya di rumah. “Listrik Pintar biaya per bulannya lebih mahal lho…,” suara-suara inilah yang sering saya dengar dari tetangga. Waduh, bagaimana ya kalau penghuni kost kecewa lantaran terbebani dengan biaya listrik mahal? Saya pun mulai ragu. Hari demi hari terlewati, saya justru semakin sadar bahkan merasa puas karena listrik prabayar ternyata memiliki 8 keunggulan yang tidak saya dapatkan saat memasang listrik pascabayar. Apa saja itu?

***

Di Indonesia, masalah penyediaan & layanan listrik untuk masyarakat dipegang sepenuhnya oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara). PLN sudah berusaha untuk melakukan pengembangan di berbagai bidang kelistrikan untuk menyediakan pasokan listrik yang seimbang dengan kebutuhan masyarakat walaupun tak jarang menemui berbagai kesulitan. Dari waktu ke waktu, PLN juga melakukan banyak inovasi agar masyarakat semakin nyaman dan merasakan kehidupan yang lebih baik sehubungan dengan pemanfaatan listrik di rumah masing-masing. Jika selama ini kita difasilitasi PLN untuk memanfaatkan energi listrik dulu baru bayarnya belakangan melalui listrik pascabayar, sekarang kita difasilitasi dengan layanan baru yang lebih praktis & efektif dimana biayanya bisa kita beli dalam bentuk pulsa, yaitu listrik prabayar (listrik pintar).

KAMI MEMANFAATKAN LISTRIK PRABAYAR DI RUMAH

Inovasi PLN yang satu ini sudah berjalan beberapa tahun terakhir. Antusias masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia terlihat sejak listrik prabayar (listrik pintar) ini disosialisasikan. Saat menggunakan listrik pintar, pelanggan harus membeli pulsa dulu untuk konsumsi energi listrik sesuai kebutuhannya. Besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang di lokasi Pelanggan melalui sistem ‘token’ (pulsa) atau stroom. Hingga kini, produk layanan ini sudah tersebar ke seluruh pelosok masyarakat dimana kebanyakan berasal dari Jawa Bali, Indonesia Timur dan Sumatera.

Kebetulan saya memiliki kost-kostan yang lumayan menguras penggunaan listrik setiap bulannya. Sebelumnya di rumah kami terpasang satu instalasi jaringan listrik pascabayar dengan daya 1300 watt. Anak kost di rumah kami memang per bulannya harus membayar biaya kost dan biaya penggunaan listrik sebesar Rp. 50.000. Namun kami sering mengalami mati listrik tiba-tiba dimana saat itu saya sering merasa bahwa anak kost menggunakan listrik sembarangan sehingga imbasnya ke ruang depan juga (tempat tinggal saya dan suami). Apalagi di bagian depan ada bisnis lainnya yang membutuhkan energi listrik saat melayani pelanggan sehingga sangat riskan bagi saya dan suami untuk tetap menggunakan listrik secara ‘keroyokan’.

[caption caption="Instalasi Listrik Pascabayar dan Prabayar yang ada di rumah kami (Dok.Pri)"]

[/caption]

Tak lama setelah gencar sosialisasi listrik pintar, suami akhirnya memutuskan untuk memasang instalasi jaringan listrik baru khusus untuk anak kost di belakang dengan daya 900 watt disusul ruangan depan 1300 watt. Proses pengajuan listrik prabayar juga sangat mudah. Pertama, suami hanya disuruh datang ke kantor PLN terdekat dengan membawa foto kopi KTP. Selain itu, suami juga dimintai peta lokasi untuk proses survei lapangan. Selanjutnya, kami disuruh telepon ke PLN 123 sebagai proses registrasi permohonan pemasangan listrik baru. Selanjutnya, setelah survei dilakukan, kami wajib membayar biaya instalasi di kantor PLN (bisa juga di Bank yang bekerjasama dengan PLN), menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL). Finally, PLN melakukan penyambungan listrik di rumah kami. Praktis.  

Awalnya kami ragu untuk memasang listrik pintar karena rumornya sih biaya per bulannya akan lebih mahal. Kalau lebih mahal, otomatis bisa membuat penghuni kost kecewa lantaran mereka terbebani dengan biaya listrik yang lebih besar. Namun karena niat kami di awal adalah untuk melonggarkan penggunaan listrik pascabayar di rumah dan mencoba membandingkan fasilitas listrik pintar dari PLN, akhirnya kami tetap nekat melakukan instalasi listrik pintar.

Lalu, apa yang terjadi setelah ini?

WOW, LISTRIK PRABAYAR TERNYATA LEBIH AMAN, PRAKTIS & EKONOMIS

Dugaan kami ternyata salah tentang listrik pintar. Kami yang sebelumnya NO untuk instalasi listrik pintar, kini justru merasa sangat beruntung saat merasakan manfaatnya. Dari pemasangan pertama hingga 1 tahun terakhir, kini kami baru menyadari bahwa listrik pintar atau prabayar ini ternyata lebih praktis, efektif dan ekonomis. Mengapa demikian? Berikut alasannya :

1.  Biaya Instalasi Listrik Pintar Murah Lho

Hayo, siapa yang dari kemarin bilang biaya instalasi listrik pintar lebih mahal? Dulu saat pasang listrik pascabayar, kami dibebani biaya pesangan baru plus uang jaminan langganan (UJL). Kini, Saya merasakan beban biaya yang lebih murah saat pasang listrik prabayar karena hanya dibebani token perdana (untuk pulsa listrik awal). Tentu ini sangat menghemat pengeluaran rumah tangga kami.

2. Petugas PLN Tidak Perlu Apel Lagi Ke Rumah Saya. Hihihi...

Dengan sistem prabayar, saya merasa semua serba praktis dan mudah. Bagaimana tidak, dulu saat hanya mencicipi listrik pascabayar, per bulan ada saja petugas PLN datang ke rumah kami untuk mencatat meteran, menerbitkan rekening, melakukan penagihan bagi yang terlambat membayar dsb. Kadang saya merasa sedikit ribet karena semua serba manual. Sekarang sih PLN memberikan fasilitas serba modern dengan listrik pintarnya.

3. Sering Kurang Percaya dengan Pencatatan Total Tagihan Listrik? Listrik Pintar Solusinya.

Saat menggunakan listrik pascabayar, perhitungan biaya per bulan masih analog atau manual sehingga ada kemungkinan angkanya kurang akurat saat kondisi tertentu. Sekarang sih, sebagai pelanggan saya merasa lebih percaya dan puas kepada PLN karena biaya listrik dihitung dengan sistem digital yang dijamin lebih akurat. Pokoknya, tidak ada lagi negatif thinking kepada petugas PLN deh. hehe

4. Senangnya, Tak ada Denda Saat telat Bayar.

Kali ini PLN memang memaksa kita merasakan kenyaman saat memanfaatkan listrik. Kenapa? Saat pakai listrik pintar, kita tidak akan dikenai denda keterlambatan membayar tagihan listrik. Tentu karena kita isi pulsa listrik dulu baru bisa memanfaatkan listrik. Jika terpaksanya lupa isi pulsa, paling-paling listrik tiba-tiba padam. Tapi tenang saja, listrik pintar sudah memiliki sistem alarm sebagai pengingat jika listrik hampir habis. Serba mudah ternyata. So, meminimalkan pengeluaran tambahan akibat denda kan?

5. Listrik Pintar Mengajarkan Saya Hemat Listrik.

Lho, kok bisa berhemat listrik? Toh secara sadar kita memang memanfaatkan listrik untuk berbagai aktivitas kan? Tunggu dulu. Coba deh ingat-ingat aktivitas kita di rumah saat menggunakan energi listrik. Ini pengalaman saya sendiri saat dulu menggunakan listrik pascabayar. Saya bisa seenaknya hidupin televisi berlama-lama walau tak ditonton siapapun, bisa cuci baju dengan mesin cuci beberapa kali dalam sehari, bisa setrika segunung baju dalam satu waktu tanpa mikir borosnya pemakaian listrik saat itu dan penggunaan lainnya. Akibatnya? Brrr... tagihan listrik membengkak dan saya pun rada kecewa saat membayarnya, walaupun saya sadar ini kesalahan saya sendiri. Belum lagi kepikir bahwa ini jangan-jangan karena penghuni kos yang sembarangan memakai listrik.

Tapi sekarang, saya diajar berhemat oleh listrik pintar karena mindset utama saya adalah jangan sampai saya kehabisan pulsa listrik. Nah, ini yang merubah pola aktivitas saya jadi lebih berhati-hati saat memanfaatkan listrik. Sekarang, TV jarang saya anggurkan saat kondisi hidup atau AC pun langsung mati saat penghuni keluar kamar. Dan lagi-lagi, kita difasilitasi dengan meter elektronik yang record konsumsi listrik. Jadi, setiap saat saya bisa pantau, berapa sisa pemakaian kWh terakhir sehingga saya bisa mengerem konsumsi listrik sesuai kebutuhan. Wah, praktisnyaaa :D 

6. Saya Dibebaskan biaya beban bulanan

Ini kabar baik lainnya, kita tak perlu bayar beban bulanan lho kalau pake listrik prabayar. Maksud beban bulanan bagaimana? Begini lho. Dulu waktu masih pakai listrik pascabayar, digunakan atau pun tidak sama sekali, kita tetap punya tagihan beban bulanan di luar tagihan utama. Misalnya kita pasang listrik dengan daya 900 VA maka tagihan dasar (beban) yang wajib dibayar selain tagihan pemakaian listrik 1 bulan adalah Rp 20.000,-. Tapi sekarang kita bisa lebih berlega hati karena sistem ini tak berlaku di listrik prabayar. Jadi, ketika listrik tak digunakan sama sekali (atau tidak diisi pulsa), takkan ada tagihan beban bulanan.  Aman deh, merasa tidak rugi kan? :)  

7. Beli Pulsa Listrik Mudah & Cepat

Saya merasa lebih nyaman saat memanfaatkan listrik prabayar karena penyedia pulsa listrik prabayar ini sudah bisa kita temukan dimana-mana, bahkan lebih banyak dibanding listrik pascabayar. Praktis memang, saat menyusuri jalan kita bisa membelinya di berbagai loket pembayaran listrik, seperti di Indomart, Alfamart, kantor PLN terdekat dan juga di lebih dari 30.000 ATM di seluruh Indonesia. Karena rumah saya sangat dekat dengan Indomart, disitulah saya suka todong mbak penjaganya untuk memberi saya voucher pulsa listrik sesuai kebutuhan. Hehe...

Nah, cara belinya bagaimana? Gampang banget. Tunjukin saja kartu listrik pintar yang kita punya dimana didalamnya tercetak nomor meter pelanggan atau bisa juga menggunakan ID pelanggan. Hebatnya, listrik pintar ini memiliki sistem yang tak bisa dibobol dimana 20 angka digit pulsanya hanya bisa diisi ke meteran listrik kita sendiri. Wow, gak ada alasan untuk khawatir kan? :)

8. Keluarga Saya Aman dari Bahaya

Sudah banyak kasus di sekitar kita bahwa ada rumah kebakaran atau orang tersengat arus listrik gara-gara ada masalah pada instalasi jaringan listrik di rumah. Jangan sampai ini terjadi di lingkungan Anda dan keluarga. Tentu, kita harus menjaga keselamatan seluruh anggota keluarga di rumah dengan cara yang cerdas, yaitu dengan instalasi listrik pintar atau prabayar. Kok bisa aman? Ketika instalasi kabel listrik bermasalah, pada kWh meter prabayar muncul indikator bahwa jaringan kabel bermasalah sehingga pemilik rumah bisa langsung ambil tindakan, yaitu dengan cek kondisi kabel atau biar lebih aman silahkan langsung hubungi PLN agar petugas datang ke rumah Anda.

Setelah melihat beberapa keunggulan diatas, saya merasa beruntung telah beralih ke listrik prabayar karena lebih banyak manfaat yang saya rasakan. Ya.. minimal saya tak terbebani dengan pembayaran beban minimum saat tidak menggunakan listrik. Saya yang mengelola kost-kostan walaupun kecil-kecilan, bisa merasa lebih tenang sejak beralih ke listrik prabayar ini karena memudahkan saya mengontrol konsumsi listrik para penghuni kost. Jadi ketika mereka boros listrik kan mereka sendiri yang menanggungnya. Saya gak perlu repot lagi. hihihihi

APAKAH MASIH ADA MASYARAKAT YANG RAGU MEMASANG LISTRIK PRABAYAR?

Tidak semua program baik akan diterima baik secara cepat oleh masyarakat. Ya, termasuk program listrik pintar, sekalipun PLN berkomitmen untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik dengan program listrik pintar namun masih ada keraguan diantara masyarakat yang membuat mereka susah move on ke solusi yang lebih cerdas ini. Apa saja sih keluhan atau ketakutan masyarakat jika mereka beralih ke listrik pintar?

1. “Duh, ribet ya. Kalau pake listrik pintar nanti sebentar-sebantar beli pulsa. Gak Praktis…!”

JAWAB : Eh, siapa bilang Anda nanti bakal bolak balik beli pulsa listrik? Ini cara berpikir yang salah. Gini ya, cara paling mudahnya adalah mari lihat tagihan listrik di saat-saat terakhir sebelum ganti listrik pintar. Berapa jumlahnya? Kalau biasanya per bulan menghabiskan Rp. 300 ribu ya jangan beli yang Rp. 75 ribu, nanti bisa bolak balik belinya. Hehehe. Sesuaikan saja dengan kebutuhan. Kalau biasanya Rp. 300 ribu-an ya beli pulsa yang Rp. 300 ribu. Kalau biasanya cuma habis Rp. 50 ribu silahkan beli pulsa yang Rp. 50 ribu. simpel kan?

2.  “Wah.. bahaya juga kalau pake listrik pintar. Tengah malam listrik mati kan sereeemmm….”

JAWAB : Eits, jangan berpikir negatif dulu ya tentang listrik pintar. Risiko pulsa listrik habis sewaktu-waktu memang ada. Tapi ini justru memicu kita untuk lebih perhatian dengan listrik yang kita pakai di rumah. Sesekali cek meteran listrik kita dan perhatikan berapa prosentase konsumsi listrik saat itu. Tenang saja, jika kuota listrik hampir habis, alarm kWh meter prabayar akan berbunyi sebagai tanda bahwa sisa kuota pulsa sudah menunjukkan nilai 10 kWh sehingga Anda harus bergegas mengisi pulsa lagi. Gampangnya, silahkan perlakukan listrik pintar seperti sepeda motor. Anda pasti berusaha untuk mengisi bahan bakar kembali sebelum tangki motor kosong kan? :)

[caption caption="Pulsa Listrik Prabayar (www.kompas-inet.com)"]

[/caption]

3. “Ah, listrik pintar kan lebih mahal. Sama aja boros nanti pulsanya…!”

JAWAB : Tidak semuanya. Nyatanya, pada daya 1900 watt ke atas, tarif dasar listrik prabayar dan pascabayar jumlahnya sama lho. Mungkin yang dikeluhkan adalah pada daya 450 dan 900 watt karena secara nominal sedikit lebih mahal. Lalu, adakah solusinya? Tentu saja ada. Silahkan hemat listrik dengan hanya menggunakan listrik untuk peralatan yang menjadi prioritas saja.

Cara berhemat listrik secara sederhana yang dapat Anda coba di rumah adalah :

- Mengganti lampu di rumah dengan jenis LED karena memiliki banyak keunggulan seperti : lebih terang, tidak panas, cahaya natural, awet/tahan lama serta hemat energi/listrik.

- Bagi Anda yang hobi nonton TV, ganti TV tabung Anda dengan TV LED bahkan yang berfitur Eco. Ini sangat hemat listrik karena faktanya TV tabung bisa memakan daya 100 watt sedangkan saat Anda beralih ke TV LED dengan layar yang lebih besar hanya menghabiskan 20-40 watt saja.

- Jika berniat pasang AC, pilih yang sesuai luas ruangan. Jika ruang Anda kecil, manfaatkan saja AC dengan daya ½ PK yang menurut saya dinginnya sudah sangat mencukupi. Jangan lupa, matikan AC jika tubuh Anda tak terlalu membutuhkannya atau saat keluar dari kamar. 

- Cuci baju saat tengah malam. Ini info yang saya dapatkan dari teman bahwa tarif listrik tengah malam hingga sebelum jam 5 pagi lebih murah dari waktu-waktu lainnya. Oleh karenanya, saya sering mencuci baju dengan mesin cuci di tengah malam tapi tanpa harus begadang. Caranya? Masukkan seluruh pakaian kotor ke dalam mesin cuci beserta sabun cucinya. Cek stok air di tandon (jika pompa air tak otomatis mengisi saat air habis) untuk menjamin ketersediaan air saat mencuci. Lalu, setting waktu pencucian pada tengah malam. Untuk mesin cuci yang saya gunakan sekarang, setting waktu dimulai dari 3 jam ke depan, 4, 5, 6, 7 dst. Saya biasanya setting mencuci baju pada jam 03.00. So, praktis kan. Anda bisa mencuci baju sama bersihnya namun lebih hemat listrik. Paginya, silahkan ambil cucian Anda dan jemur di luar.

- Dan berbagai peralatan listrik lainnya yang dapat Anda gunakan dengan lebih hemat.

SARAN UNTUK PLN DALAM SOSIALISASI LISTRIK PINTAR DI INDONESIA

Menanggapi berbagai opini masyarakat yang terkadang mengarah ke hal negatif tentang layanan PLN, terutama produk listrik prabayar ini, memang sebaiknya PLN terus melakukan gebrakan dan inovasi agar dapat memberikan pelayanan yang lebih seimbang sesuai harapan masyarakat. Nah, mulai dari pengenalan listrik pintar hingga saat ini, ada saja keluhan-keluhan yang harus ditanggapi secara positif oleh PLN karena memang dialami oleh sebagian kecil masyarakat. Apa saja SOLUSI yang harus diberikan oleh PLN kepada masyarakat? 

1.  Saat internet down, pengisian pulsa listrik terhambat padahal listrik pelanggan di rumah sudah mati. Bagaimana PLN Mengatasinya?

Masalah ini memang sering dialami ketika pelanggan mengisi pulsa listrik, server jasa pelayanan pengisian pulsanya sedang down sehingga pelanggan harus menunggu lama. Tentu pelanggan yang tak bisa bersabar akan komplain bahkan marah-marah atas pelayanan yang dianggap kurang maksimal ini.

SOLUSI : PLN harus memastikan bahwa di setiap gerai atau perbankan yang bekerjasama menyediakan pulsa listrik memiliki kualitas jaringan internet yang baik serta cek sistem database server yang sesuai prosedur sehingga meminimalkan risiko server down saat pelanggan membutuhkan pulsa listrik secara darurat. Namanya juga listrik pintar jadi segala fasilitasnya juga harus pintar. Itulah harapan masyarakat. 

2. Banyak kasus meteran prabayar rusak saat kondisi tegangan rendah. Bagaimana PLN Mengatasinya?

Ini adalah masalah yang juga harus mendapat perhatian lebih oleh PLN. Banyak laporan yang datang ke PLN dimana meteran prabayar rusak sehingga tak bisa diisi pulsa listrik. Kasus lain, meteran rusak juga dipicu karena tegangan listrik yang rendah. Padahal jika disadari, lebih dari 50% wilayah di Indonesia memiliki tegangan listrik yang rendah. Akibatnya? Tegangan listrik di rumah-rumah sering turun hingga seringkali menimbulkan kerusakan berbagai peralatan listrik seperti AC, kulkas, mesin cuci dsb.

[caption caption="Contoh Bank Kapasitor (trikdanperawatan.blogspot.com)"]

[/caption]

SOLUSI : PLN harus memberikan solusi terbaik kepada masyarakat secara mudah dan praktis. Minimal ada sebuah alat yang bisa dipasang di setiap rumah agar tegangan listrik seimbang, yaitu dengan menyediakan kapasitor non polar (kapasitor AC). Ya, bank kapasitor ini bisa diletakkan di dekat dynamo pada setiap alat listrik yang tugasnya adalah membantu ketahanan alat listrik walau tegangan turun. Tentunya, solusi ini akan sangat bermanfaat melindungi keawetan alat-alat listrik, terutama yang digerakkan oleh dynamo. PLN bisa menyosialisasikan alat ini kepada masyarakat dengan berbagai cara, diantaranya adalah bekerjasama dengan pabrik alat listrik agar bisa memproduksi & suplay kapasitor kepada masyarakat yang membutuhkan. 

3. Biaya Administasi Saat Pembelian Pulsa Listrik Dikeluhkan Masyarakat. Bagaimana PLN Mengatasinya?
Saat ini, setiap kita membeli pulsa listrik, kita akan dikenai biaya administrasi sekitar Rp. 2.000,-. Bayangkan saya jika dalam 1 bulan kita membeli pulsa 7 kali. Total biaya administrasi Rp. 14.000,-. Saat kita membeli pulsa yang Rp. 250.000,- atau Rp. 500.000,- mungkin tak merasakan bebannya. Lalu, bagaimana dengan pelanggan yang membeli pulsanya per Rp. 20.000,-? Tentu akan lebih memberatkan.

SOLUSI : PLN dan pihak terkait sebaiknya mengkaji kebijakan ini kembali agar lebih bermanfaat bagi pelanggan. Andai saja ada kebijakan baru dimana beban administrasi ini dipangkas atau bahkan ditiadakan tentu dapat menjadi motivasi besar bagi masyarakat untuk beralih ke listrik pintar. Visi dan Misi PLN pun dapat terealisasi dengan baik.

4. Masih Ada Masyarakat yang Enggan Move On ke Listrik Pintar. Bagaimana PLN Mengatasinya?

Ini adalah rahasia umum dimana beberapa masyarakat kita masih banyak yang enggan untuk beralih ke listrik pintar. Ada banyak masalah yang kemungkinan menjadi pemicunya, diantaranya kurangnya pengetahuan tentang keunggulan listrik prabayar dibanding pascabayar, mindset pelanggan yang merasa lebih ‘ribet’ saat menggunakan listrik prabayar, takut kehabisan energi listrik di malam hari dan berbagai pemikiran lemah lainnya.

SOLUSI : Inilah saatnya PLN bangkit dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang listrik pintar. Jangan hanya iklan di berbagai media, namun terjunkan petugas lebih banyak ke lapangan untuk mengadakan penyuluhan tentang keunggulan listrik pintar kepada masyarakat bahkan ke setiap desa. Saya menyadari bahwa PLN tidak mewajibkan masyarakat untuk beralih ke listrik pintar namun PLN hanya berharap agar masyarakat berpikir lebih modern dan dapat belajar memanfaatkan listrik secara bijak saat menggunakan listrik pintar.

***

Demikianlah pengalaman saya pribadi saat memanfaatkan fasilitas listrik pintar (prabayar) yang membuat aktivitas saya semakin lancar, praktis dan memuaskan tentunya. Mulai sekarang, jangan ragu memanfaatkan listrik pintar karena akan ada banyak keuntungan yang Anda rasakan, baik dari sisi efektivitas, sistem pemanfaatan listrik serta berbagai fasilitas pendukungnya. Diharapkan pula agar PLN makin berkembang, semakin berinovasi tinggi serta dapat memberikan solusi atas segala komplain ataupun keluhan masyarakat terkait dengan penggunaan listrik. Masyarakat pintar pasti pilih LISTRIK PINTAR :) 

Alamat PT PLN (Persero):
Jl. Trunojoyo Blok M-I No. 135
Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia
Tel. 021 7251234, 7261122
Fax. 021 7221330

Riana Dewie

SUMBER REFERENSI

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun