Saya tinggal tidak jauh dari pasar Serangan Yogyakarta, kira-kira hanya berjarak sekitar 1km. Biasanya saya menyempatkan belanja ke pasar ini 1 minggu sekali untuk membeli berbagai sayuran dan lauk mentah. Saking banyaknya barang belanjaan saya, terkadang hampir membuat saya sedikit susah berjalan. Tapi saya suka belanja ke pasar tradisional ini karena disana saya bisa melihat kehidupan masyarakat kecil yang penuh dengan toleransi, kesederhanaan serta transaksi jual beli yang tak ada hentinya di setiap sudut pasar.
Pasar Serangan Yogyakarta (dok.pri)
Pasar Serangan terletak di Jalan RE Martadinata, Wirobrajan, Yogyakarta, tepatnya berada di sebelah timur perempatan Wirobrajan. Pasar ini berada di sisi utara jalan RE Martadinata, tepatnya sebelum jembatan yang menghubungkan lalu lintas dari Wirobrajan menuju Ngabean. Pagi itu, saya diantar suami untuk belanja ke pasar Serangan. Pagi yang tak seperti biasanya, berkabut dan penuh dengan hawa dingin menemani perjalanan kami menuju pasar. Sesampainya di pasar, mata saya mendadak ‘segar dan agresif’ untuk segera memburu berbagai sayuran hijau dan cabe merah yang menggoda selera. Sebelum masuk ke area masuk pasar, kami disambut dengan deretan becak tradisional dimana Bapak-bapak pengayuh becaknya sedang asyik bersenda gurau dengan masyarakat pasar yang lainnya. Aroma sayuran segar, aroma ikan dan daging yang khas, hiruk-pikuk penghuni pasar serta tawar-menawar harga merupakan fenomena yang selalu saya saksikan disana, tak berbeda dengan pasar yang lainnya.

Inilah yang membuat banyak orang sangat selalu merindukan pasar tradisional, terutama di pasar Serangan Yogya ini. Ratusan orang mengerumuni pasar ini setiap harinya. Pada dasarnya, di pasar manapun, termasuk di pasar Serangan ini, ada 2 aktivitas mutualisme yang dapat kita saksikan, yaitu penjual yang menawarkan dagangannya serta pembeli yang mencari bahan kebutuhannya. Aktivitas di pasar ini sudah menjadi ‘budaya tradisional’ yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat di Yogya.
SESI REVIEW SAMBIL BERBELANJA RIA DI PASAR SERANGAN
BAGIAN DEPAN PASAR
Saat berada di pasar serangan, antusias para pedagang untuk menawarkan barang dagangannya sangatlah kuat. Entah laku atau tidak, mereka hampir tak pernah lelah untuk melakukan promosi. Area ini berlantai konblok sehingga tidak akan becek lagi saat diguyur hujan.

Deretan pasar bagian depan dipenuhi oleh pedagang sembako, seperti minyak goreng, garam, gula, teh, berbagai bumbu masak, pisang, bawang, cabe dll. Ada juga yang berjualan jajanan pasar seperti kue leker, jenang gempol, jenang sumsum dll. Pedagang disini kebanyakan ramah dan lebih serunya lagi, mereka selalu beraksi saat diambil gambarnya. Berikut penampakannya :D


BAGIAN DALAM PASAR
Sebelum memasuki area dalam, setiap pengunjung pasar disambut oleh tulisan “SUGENG RAWUH” atau jika dalam Bahasa Indonesia artinya “Selamat Datang”.

Di pintu masuk pasar ini kembali terlihat pedagang spesialis penjual makanan tradisional seperti jenang monte, tahu bakso, aneka kue, lemper dan jajanan pasar lainnya. Maju sedikit, terlihat seorang nenek yang masih bersemangat untuk melayani pembeli jajanan tradisionalnya berupa gatot, tiwul, gethuk, ketan bubuk serta lopis.

Ehhhmmm biasanya orang Jogja suka jajanan pasar seperti ini, yang bahan dasarnya tak lain adalah dari ketan, ketela dan dilengkapi dengan manisnya gula jawa yang bikin ketagihan. Area bagian dalam pasar ini berkeramik, sedikit terlihat bersih dengan warna kremnya.

Menuju ke belakang lagi, terlihat beberapa penjual menawarkan lauk tradisional dan murah meriah, seperti tempe kedelai, tempe koro, tempe benguk, gembus, tahu dan sebagainya. Lumayan menggoda selera, apalagi saya pecinta tempe koro sehingga tidak tanggung-tanggung saya selalu beli dalam jumlah banyak untuk lauk maupun camilan di rumah.
BAGIAN BELAKANG PASAR
Sesampainya di ujung, ada belokan ke kiri dan inilah area paling belakang dari pasar ini. Tidak banyak pengunjung yang menginjakkan kaki sampai di area ini. Lantainya terlihat lebih kotor dari yang area sebelumnya. Penjualnya juga tidak banyak.


Di sini, beberapa pedagang menjual kwetiaw mentah, kecambah, cacah pepaya mentah, cacah gori, daun pepaya, kluwih dan berbagai sayuran lainnya. Ada beberapa sudut yang terlihat kumuh dan tak terawat sehingga menimbulkan kesan kotor bagi yang melewati area ini.
BAGIAN SAMPING PASAR
Setelah keluar dari area belakang, sampailah kami di area samping pasar yang sudah berada di luar bangunan pasar (outdoor). Saat menginjakkan kaki keluar, terlihat seorang pedagang yang menjual aneka macam tahu yang sudah digoreng.

Selanjutnya, terlihat seorang penjual yang sedang sibuk mengolah kelapa dengan mesin pemarut kelapa hingga kelapanya siap untuk diolah menjadi berbagai masakan. Area didaerah ini juga masih terlihat kotor dan kumuh, apalagi di bagian belakangnya terlihat ada tumpukan sampah kayu dan beberapa besi yang dibiarkan begitu saja tanpa dirapikan.

Setelah melewatinya dan memandang ke arah depan, terlihat banyak penjual yang berderet menjual barang dagangannya yang mayoritas adalah menjual sayuran dan bumbu dapur.
KIOS DI LUAR AREA PASAR
Di bagian luar pasar (di luar pagar bagian samping), terdapat kios-kios yang saling berhadapan yang menjual berbagai bahan seperti ayam potong, parutan kelapa dengan mesin, sayur-mayur, warung nasi remes, warung sembako, penjual buah segar untuk membuat rujak serta berbagai pedagang yang lainnya. Area ini terlihat lebih strategis daripada pedagang yang ada di dalam pasar tadi karena disini lebih terjangkau kendaraan tanpa harus parkir terlebih dahulu.

Berbeda dengan yang ada di area samping pasar tersebut, ada pula pedagang yang berjualan di luar pagar pasar dari arah depan namun tak sebanyak dengan penjual yang ada di samping tadi, yaitu hanya ada penjual daun pisang dan nasi rames yang perbungkusnya bisa kita dapatkan sangat murah. Nasi dan sayur dapat dibeli hanya dengan mengeluarkan uang Rp.2.000-an.
TEMPAT PARKIR
Tempat parkir pasar Serangan tersedia di samping pasar, sederet dengan kios pedagang yang ada di luar area pasar tadi (luar pagar). Lumayan ramai karena jalan itu menjadi tempat lalu lalang pengguna jalan umum yang lainnya. Sehingga tidak heran jika di area parkiran ini selalu terjadi kemacetan antara pengunjung pasar, anak-anak sekolah serta orang-orang yang bersiap untuk berangkat ke kantor.

PASAR SERANGAN HARUSNYA LEBIH RAMAI DARI SEKARANG
Banyak hal yang dapat saya temui di pasar ini. Seringnya saya mengunjungi pasar ini untuk berbelanja, semakin saya mengenal berbagai kelebihan dan kekurangan pasar Serangan Yogya. Dari hasil observasi saya, ada beberapa hal yang dapat saya ringkas yang mudah-mudahan dapat menambah referensi untuk membangun pasar ini menjadi lebih baik dan berkembang. Berikut ulasannya :
KELEBIHAN PASAR SERANGAN
Menurut saya, pasar serangan memiliki kelebihan sebagai berikut :
1. Lokasi Strategis.
Pasar Serangan memang berada di lokasi yang strategis karena menjadi jalan penghubung antara jalan wates hingga titik nol Yogyakarta. Selain itu, lokasi pasar yang berdiri di atas lahan seluas 4.403 meter persegi ini juga sangat dekat dengan SMAN 1 Yogyakarta, dekat dengan pusat parkiran Bus Pariwisata, depannya persis adalah kantor PLN serta dekat dengan beberapa hotel

2. Harga Lebih Murah
Saya memiliki sedikit pengalaman terkait dengan proses belanja di beberapa pasar. Sebelumnya saya belanja di pasar lain yang tak jauh juga dari lokasi pasar Serangan. Lalu saya pindah ke pasar Serangan dan merasakan perbedaan harganya. Pasar Serangan rata-rata menjual bahan makanan dengan harga yang lebih murah.
3. Sayuran, lauk dan Jajanan Tradisional Lengkap
Tidak semua pasar di Yogya menjual bahan makanan yang lengkap seperti di pasar Serangan. Mau cari makanan apa saja ada, asal mau datang ke pasar sebelum jam 7 pagi karena dijamin semua camilan dan kue tradisional yang ada disana masih baru dan hangat.
KEKURANGAN PASAR SERANGAN
1. Beberapa area terlihat kotor dan kumuh
Di pasar Serangan, beberapa area masih terlihat kotor, kumuh dan berbau. Secara tidak langsung hal ini bisa mengurangi jumlah pengunjung karena mereka merasa tidak nyaman. Selebihnya, hal ini juga bisa menganggu kesehatan penghuni pasar.
2. Masih banyak kios kosong
Saat masuk ke area dalam pasar, di bilik kiri dan kanan terlihat banyaknya kios yang masih kosong. Jangankan di lantai dasar, kios yang berada di lantai 1 pun hampir tidak ada 1 pedagang pun yang buka. Hal ini mengindikasikan 2 hal, yaitu kosong karena pedagangnya bangkrut atau kosong karena kurangnya pemasaran tentang pasar tersebut sehingga pedagang yang berjualan disana sangat terbatas.
3. Klasifikasi bahan dagangan yang tidak tertata
Pedagang di pasar Serangan rata-rata masih campur aduk, dimana penjual produk yang sama tidak berkumpul di 1 area. Hal ini tentu bisa membingungkan pembeli dan dapat mengurangi pendapatan penjual lantaran para pembeli tidak selalu bisa menghafal secara pasti lokasi bahan makanan yang mereka cari.
4. Stok barang berlebihan
Ini ditujukan untuk para pedagang, khususnya pedagang sembako yang hobby melakukan stok barang dalam jumlah banyak. Jika arus keluarnya barang tidak seimbang dengan jumlah barang yang di stok, tentu akan menjadi timbunan barang yang tidak efektif karena bisa-bisa penjual menumpuk barang hingga melewati tanggal kadaluarsa. Saya punya pengalaman ketika ingin membeli mie kering. Saat itu saya diberi mie yang bungkusnya sudah kumuh dan tak terawat. Akhirnya saya membatalkannya karena takut mie tersebut sudah terkontaminasi dengan binatang berbahaya (misalnya tikus, kecoa dll) atau sudah melewati batas kadaluarsa.
5. Tidak ada atap penutup panas hujan khusus pedagang outdoor
Area ini memang tidak beratap sehingga sangat menyulitkan pedagang ketika hujan karena otomatis para pedagang ini harus mengemasi barang dagangan mereka dan mencari tempat yang aman untuk berteduh. Tentu ini berpotensi mengurangi penghasilan mereka.
6. Lokasi parkir kurang nyaman
Saya menyebut tidak nyaman karena di area ini sering terjadi kemacetan semua pengguna jalan yang melewati jalan ini. Apalagi pengendara motor sering terlihat mengebut di jalan ini sehingga dapat mengancam keselamatan para pengunjung pasar yang rata-rata jalan kaki setelah memparkirkan motornya. Sesungguhnya ini jalan raya yang ditepinya sengaja dijadikan tempat parkir bagi masyarakat yang ingin masuk ke pasar. Jadi, menurut saya memang kurang layak dijadikan tempat parkir.

IDE SOLUSI UNTUK RENOVASI PASAR SERANGAN
Setelah mengamati segala kelebihan dan kekurangan pasar serangan, dapat disimpulkan bahwa selama ini pasar memang kurang dikelola dengan maksimal. Contoh kecilnya masalah kebersihan pasar. Masyarakat pada dasarnya akan lebih senang dan nyaman ketika mengunjungi pasar yang bersih, aman dan nyaman.
Masih banyak lagi yang harus diperhatikan oleh pemerintah terkait dengan renovasi pasar serangan ini. Berikut adalah beberapa ide sederhana saya terkait dengan renovasi pasar Serangan Jogja:
1. Perbaikan Bangunan Dasar Pasar
Pasar serangan memiliki area yang sudah cukup memadai untuk transaksi jual beli. Namun masih memiliki kekurangan dalam beberapa hal, yaitu dindingnya yang kumuh sehingga harus dilakukan pengecatan ulang dan beberapa bagian yang bocor saat hujan juga harus diperbaiki secepat mungkin. Karena selain menimbulkan becek di dalam pasar, genangan air juga bisa merusak beberapa barang dagangan dan parahnya lagi dapat menimbulkan bibit penyakit, misalnya demam berdarah. Selain itu, perbaikan lantai yang pecah/rusak juga dibutuhkan agar pasar terlihat lebih rapi dan bersih. Tembok yang retak pun harus segera diperbaiki agar tidak membahayakan penghuni pasar. Renovasi dasar pasar ini bisa dilakukan di semua area pasar, baik yang ada di dalam maupun di luar.
2. Bangun atap pengaman untuk pedagang outdoor
Untuk pedagang yang ada di luar pasar, sebaiknya dibangunkan atap pengaman yang dapat melindungi mereka dari panas dan hujan sehingga tidak menganggu aktivitas perdagangan mereka. Atap bisa dibuatkan dari asbes atau seng atau bahan lain yang berbiaya rendah sehingga fasilitas ini bisa semakin mendukung peningkatan aktivitas pasar serangan dan seluruh pelaku pasar (penjual dan pembeli) juga akan merasa lebih nyaman.

3. Pedagang dirapikan sesuai kategori produk yang sama
Para pedagang sepertinya perlu dirapikan sesuai dengan kategori produk yang dijual. Jika selama ini pasar serangan terlihat kurang rapi lantaran pedagang berjualan di lokasi yang tersebar, kini pengelola pasar harus bisa mengatur lebih baik dengan mengumpulkan pedagang yang menjual produk sama dalam 1 area. Selain bertujuan untuk merapikan transaksi jual beli, hal ini juga bermanfaat untuk mempermudah pembeli saat akan membeli barang yang ia cari karena berada di 1 titik area tertentu. Lebih baik lagi jika diarea yang menjual barang tertentu dipasang tulisan semacam plakat, misalnya ‘AREA IKAN DAN DAGING’, ‘AREA SAYURAN’, ‘AREA SEMBAKO’ dll.
4. Pembangunan Tempat parkir yang Memadai
Seperti keluhan diatas, tempat parkir pasar Serangan kurang memenuhi syarat karena sering menimbulkan kemacetan dan kurang aman karena jarak parkir dan jalan raya sangatlah mepet (dekat). Selain itu, di dalam pagar pasar juga terlihat barisan parkiran motor yang memenuhi sehingga area untuk berjualan semakin sempit. Pemerintah perlu membuatkan area parkir baru di lahan yang masih kosong di sekitar pasar untuk memperlancar aktivitas di pasar Serangan ini. Tentu jika ini berhasil direalisasikan, tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak masyarakat yang datang kesini karena fasilitas parkir yang nyaman dan tidak berbahaya.
5. Meningkatkan Pemasaran Kios Pasar Serangan
Walaupun pasar serangan sudah populer di Yogyakarta namun minat pedagang untuk berjualan disini memang belum banyak. Terbukti di dalam pasar masih banyak kios yang kosong bahkan di lantai 1 (atas) tidak ada satu pun kios yang buka. Sepinya pengunjung untuk dagangan tertentu adalah salah satu alasan yang membuat para pedagang bangkrut. Oleh karenanya, tugas pemerintah dan pengelola pasar adalah mengupayakan bagaimana mengubah pasar agar terlihat lebih menarik sehingga menarik perhatian pedagang dari luar untuk bisa berjualan di pasar ini.

6. Renovasi Kios Di luar pasar
Saat ini, kios-kios yang berada di luar pagar pasar, yang ada dideretan parkiran tadi memiliki bangunan yang kurang baik dan hampir rusak. Pemerintah bisa merenovasi kios-kios ini dalam bentuk dan warna cat yang sama untuk semua kios agar terlihat lebih rapi dan bersih. Tujuannya apa? Agar masyarakat luar memiliki kesan postitif tentang pasar Serangan. Bagian luarnya saja terlihat bersih dan rapi. Apalagi di bagian dalamnya?
7. Penyuluhan Etika Berdagang untuk Pedagang disana
Hal ini perlu dilakukan pemerintah untuk memperbaiki sistem pasar secara keseluruhan. Pedagang perlu diberikan penyuluhan tentang pathokan harga yang sesuai (agar tidak terlalu murah ataupun mahal). Selain itu, pedagang juga perlu diberikan informasi tentang etika menimbun barang yang kurang efektif karena menyebabkan barang kadaluarsa akibat prinsip First in First out (FIFO) yang sulit dijalankan. Penataan barang dagangan agar terlihat rapi dan bersih juga harus diinformasikan kepada pedagang agar tidak sembarangan menumpuk barang dagangannya yang membuat kesan kumuh dan jorok.
8. Pemerintah Memberikan Pinjaman Modal Usaha
Untuk pembangunan pasar Serangan, pemerintah diharapkan dapat menyediakan pinjaman dengan suku bunga rendah dan jangka waktu lebih lama untuk para pedagang di pasar tersebut. Selain untuk lebih melancarkan aktivitas pedagangan di pasar ini, hal ini juga bertujuan agar pedagang pasar tidak terjerat rentenir yang justru menggerus laba mereka.
9. Pembinaan Intensif Untuk Para petugas Pasar
Pemerintah harus memberikan binaan berkala kepada para petugas pasar agar dapat bekerja secara maksimal dan dapat mengelola pasar dengan lebih baik, seperti petugas-petugas yang menangani perparkiran, kebersihan dan pertamanan, pembangunan dan perawatan sarana dan prasarana (bangunan, fasilitas air bersih, listrik, pengolahan sampah dan air limbah), dan petugas yang menangani ketertiban PKL. Jika semua dilaksanakan dengan baik dan sistematis, tentu pengembangan pasar akan dapat dilaksanakan dengan mudah.
Sebagai saran untuk pemerintah, apabila dana memang terbatas untuk melakukan renovasi, pemerintah bisa bekerja sama dengan dengan pihak swasta untuk membangun pasar ini. Dengan kerjasama ini, swasta bisa diminta untuk menanggung biaya pembangunan dan pengelolaan pasar. Sedangkan pemerintah bertugas membangun infrastruktur pendukung untuk mengembangkan pasar tersebut. Jika bekerja sama dengan swasta, tentu keamanan investor harus terjamin, misalnya pungutan Illegal yang ada di pasar ini harus dihilangkan secara total. Untuk kemajuan pasar, jika memang tidak bisa memberikan modal pinjaman usaha, pemerintah bisa membangun koperasi pedagang pasar untuk memupuk dan menyalurkan modal bagi anggotanya.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan terkait dengan rencana pembangunan pasar Serangan Yogyakarta. Pada dasarnya, pasar ini hanya membutuhkan sedikit polesan agar lebih ramai pengunjung sehingga pendapatan para pedagang disini pun dapat lebih ditingkatkan. Pedagang yang sejahtera tentu akan memiliki dampak positif bagi transaksi yang ada didalamnya. Atmosfer kekeluargaan dan gotong royong yang ada didalamnya secara tak langsung akan meningkat seiring dengan kesuksesan mereka berjualan di pasar Serangan. Hal sekecil apapun yang dilakukan pemerintah tentu akan sangat bermanfaat bagi semua pihak yang selalu rutin meramaikan pasar ini, baik para pedagang maupun pembeli. Semoga Pemerintah bisa membangun pasar Serangan dengan lebih baik dan megah agar dapat lebih dikenal dan disukai oleh masyarakat Yogyakarta.
Terimakasih,
Riana Dewie
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI