Mohon tunggu...
Ria Agustina
Ria Agustina Mohon Tunggu... Penikmat sayur lodeh dan gereh

Kompasianer pemula 🤗

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tour de Jakarta International Stadium (JIS) dan Terwujudnya Mimpi Naik ke Atap "Sky View Deck" Melihat Pesisir Utara Jakarta

29 Mei 2025   09:33 Diperbarui: 1 Juni 2025   14:51 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jakarta International Stadium (JIS). (Dok. Ria A)

Jakarta International Stadium (JIS) adalah sebuah stadion sepak bola bertaraf internasional yang berlokasi di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Stadion ini menjadi home base atau markas dari klub Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (Persija).

Stadion JIS merupakan proyek Pemprov DKI sejak periode bapak Gubernur Fauzi Bowo. Pembangunannya sendiri berlangsung dari tahun 2018 sampai tahun 2022, pada periode bapak Gubernur Anies Baswedan.

Hari sabtu, tanggal 24 Mei 2025, ClicKompasiana x Kreatoria mengadakan acara Tour Sky View Jakarta International Stadium (JIS). Alhamdulillah, saya termasuk peserta terpilih untuk mengikuti tour istimewa ini.

Bagaimana tidak istimewa? Sebagai peserta, kami mendapat akses memasuki area terbatas, seperti ruang VVIP dan ruang ganti pemain. Masih ada lagi, kami naik ke dek atap bangunan dan melihat pemandangan sisi utara (pesisir) Jakarta. Wow! Tour ini merupakan satu mimpi yang terwujud.

Teman-teman, yuk, ikuti reportasenya.

Tepat pukul 10.00 WIB acara dimulai. Di titik kumpul yaitu Lobi VIP Barat, kami, tujuh peserta, bertemu dengan pihak Management JIS, yaitu mba Icha, mba Syifa, mba Wilis, mas Gerald (Tim HSE), dan 1 orang dari tim keamanan.

Mba Icha membuka sapa dan memulai briefing singkat. Terkait ketentuan, kebijakan, dan keamanan selama mengikuti tour 2 jam ke depan.

Bangunan JIS memiliki total 8 lantai ditambah lantai atap. Lantai yang menjadi area jelajah kami adalah lantai VVIP Mezzanine Royal Lounge (terletak di antara lt. 3 dan lt. 4), area Tribun dan Lapangan Utama, lantai Ruang Ganti Pemain dan Ruang Konferensi Pers (lt. 2), lantai Corporate Box (lt. 5), dan dek atap atau sky view deck.

Briefing cukup, kami bergerak menuju pintu masuk Lobi VIP Barat. Lift kemudian membawa kami naik ke lantai yang berada di antara lantai 3 dan lantai 4. Disebut lantai Mezzanine.

Mezzanine Royal Lounge

Keluar dari lift, kami menuju Ruang Mezzanine. Kesan mewah langsung terasa sesaat kami memasukinya.

Bergerak ke sisi kanan, kami disambut oleh poster-poster yang berjejer di dinding kanan dan kiri. Poster ini menampilkan acara konser dan pertandingan sepak bola yang pernah diselenggarakan di JIS.

Tersedia fasilitas berupa lobi VVIP. Lobi ini memanjang dari utara ke selatan dan memiliki pemandangan ke luar melalui kaca transparan. Balkon dan tribun VVIP terlihat, mengarah ke lapangan utama.

Area mezzanine dilengkapi dengan ruang VVIP (sisi selatan) dan ruang meeting (sisi utara). Sementara pada sisi kiri area, tersedia ruang musala dan ruang katering.

Semua fasilitas di area mezzanine diperuntukkan bagi para tamu penting, bahkan, sangat-sangat penting (Very Very Important Person/VVIP), misalnya: kepala daerah dan kepala negara.

Area Mezzanine Royal Lounge, VVIP Room, Musala, & Meeting Room. (Dok. Ria A)
Area Mezzanine Royal Lounge, VVIP Room, Musala, & Meeting Room. (Dok. Ria A)

Tribun

Dengan kapasitas total sebanyak 82.000 tempat duduk, area tribun penonton terbagi menjadi tingkatan, disebut "tier". Tier 1 (lantai 2-3), Tier 2 (lantai 4-5), dan Tier 3 (lantai 6-7).

Tempat duduk bagi penonton dominan berwarna oranye (pada area lantai 5, 6, dan 7 terdapat kursi warna abu). Meski materialnya berbahan plastik, rasanya nyaman dan pas kala mendudukinya.

Beberapa tribun khusus memiliki kursi berbeda, misalnya pada tribun VVIP di lantai 3 dan tribun corporate box di lantai 5 dan 6. Kursinya berwarna abu dengan busa yang empuk dan sangat nyaman.

Terdapat dua papan skor (scoring board) pada tribun. Tak tanggung-tanggung, masing-masing berukuran seluas lapangan basket.

Pada stadion JIS, tidak ada trek lari atletik sebagaimana lazimnya stadion olahraga. Hal ini menjadikan jarak antara penonton di tribun dengan lapangan utama, lebih dekat!

Area Tribun Lapangan Utama. (Dok. Ria A, Mei D, dan Kreatoria)
Area Tribun Lapangan Utama. (Dok. Ria A, Mei D, dan Kreatoria)

Lapangan Utama

Nah, ini dia! Sejak awal berada di balkon VVIP mezzanine dan melihat hijau rumput lapangan utama, saya sudah ingin sekali turun menghampirinya.

Zoysia matrella adalah nama jenis rumput yang ditanam pada area lapangan utama. Dari luas area lapangan 100%, 95% ditanami rumput alami jenis Zoysia matrella. 5% sisanya ditanami rumput sintetis.

Rumput lapangan utama dirawat berkala dan diberi perlindungan. Ketika area akan digunakan untuk acara selain sepak bola, maka area rumput akan ditutup pelindung (grass cover) supaya aman dan terjaga.

Pada tepi lapangan utama, terdapat papan Light Emitting Diode (LED) perimeter sebanyak 161 unit. Papan yang difungsikan sebagai media iklan, untuk menampilkan logo, nama, atau pesan dari sponsor.

Dari area lapangan utama, kami bergerak menuju pintu akses pemain. Pintu yang digunakan oleh para pemain untuk masuk dan keluar area lapangan utama.

Kami menaiki anak tangga bertuliskan "Come On You Tiger!". Wah, semakin membarakan semangat menuju lantai 2, yaitu lantai Ruang Ganti Pemain.

Pintu akses bagi pemain memasuki area lapangan utama. (Dok. Ria A)
Pintu akses bagi pemain memasuki area lapangan utama. (Dok. Ria A)

Dan wuaow! Ternyata ada beberapa ruang di lantai ini! Ruang Pemanasan, Ruang Pelatih, Ruang Konferensi Pers, dan tentunya Ruang Ganti Pemain.

Ruang Ganti Pemain

Ini adalah ruang di mana Rizky Ridho, Witan Sulaeman, Dony Tri Pamungkas dan tim Persija mengenakan jersey kebanggaan, bersiap untuk berlaga di lapangan utama.

Ketika melihat dinding kiri dan kanan di ruang ganti pemain, saya langsung teringat pada piano. Iya, alat musik piano. Coba lihat deh, mirip kan, motifnya seperti tuts pada piano?

Tuts pada piano, hadir bersama, dimainkan (ditekan) bergantian kadang bersamaan, membentuk harmoni. Seperti halnya pemain sepakbola ya. Di lapangan bergerak bersama, padu dalam sinergi dan kerjasama, untuk satu tujuan.

Sebuah harmoni yang memesona, bukan? 

Pemain bertahan menerima bola dari kiper. Bek kiri, bek kanan, penyerang, saling mengoper dan bergantian menguasai bola. Melewati pemain demi pemain lawan, mengatur tempo sembari menjalankan strategi, bergerak cepat, lebih cepat, lebih cepat lagi hingga ke depan gawang lawan daan.. gooooollll...!!! Mencetak poin, memenangkan pertandingan!

Lantai 2 (lorong, ruang pemanasan, ruang ganti pemain dan sebagian fasilitas. (Dok. Ria A)
Lantai 2 (lorong, ruang pemanasan, ruang ganti pemain dan sebagian fasilitas. (Dok. Ria A)

Fasilitas di Ruang Ganti Pemain

Sebuah ruang mewah dengan fasilitas lengkap. Dari alat pembersih sepatu yang menyambut di dekat pintu, kamar ganti hingga jacuzzi untuk merelaksasi otot usai bertanding.

Ruang Konferensi Pers

Media dan berita menjadi bagian yang melekat dengan pertandingan. Di ruang ini, para awak media dan sumber berita bertemu. Informasi dikumpulkan dan disiarkan ke seluruh penjuru negeri.

Di sisi belakang, menuruni sedikit anak tangga, terdapat fasilitas ruang kerja yang luas dan nyaman bagi awak media.

Ruang Konferensi Pers. (Dok. Ria A dan Kreatoria)
Ruang Konferensi Pers. (Dok. Ria A dan Kreatoria)

Corporate Box

Ruang Corporate Box beserta tribunnya, berada di lantai 5 dan 6. Bersifat "mirroring", berhadapan di sisi timur dan barat stadion. Ada 13 ruang di masing-masing lantai. Sehingga total ada 52 ruang corporate box dan semuanya disewakan.

Filosofi Warna

Setelah melihat tribun dan ruang demi ruang di stadion ini, saya menemukan dua warna utama. Kesatu, warna oranye yang mendominasi. Kedua, hadirnya warna abu sebagai kombinasi.

Bila warna oranye yang menarik perhatian melambangkan semangat dan kreativitas, warna abu dengan tampilan bersihnya bersifat netral dan tenang. Warna abu dihadirkan oleh para arsitek sebagai kontra untuk mendukung sang warna oranye tampil ke depan dan menjadi pusat perhatian.

Seperti halnya pola acak warna oranye dan abu pada kursi tribun tengah hingga atas, yang sengaja diatur untuk menciptakan efek kobaran api semangat. Juga pada ruang konferensi pers.

Warna oranye sendiri identik dengan Persija. Pada pemerintahan Gubernur Sutiyoso di tahun 1997, terjadi perubahan warna jersey tim dari merah menjadi oranye.

Warna yang kemudian dipopulerkan juga oleh The Jakmania, suporter tim Persija. Sejak masa itu, setiap Persija berlaga, warna oranye rutin mengisi tribun stadion. Bila bermain di kandang sendiri, bisa dipastikan The Jakmania seakan membuat seluruh sisi stadion menjadi oranye.

JIS dan "Green Building"

Sebagai bangunan yang dirancang dengan standar internasional, JIS mengusung konsep "green building". Sebuah konsep yang memanfaatkan unsur alam untuk menciptakan gedung yang lebih ramah lingkungan.

Seperti: memanfaatkan pencahayaan alami dari sinar matahari dan membuat celah sebagai ruang sirkulasi udara. Hadirnya pohon-pohon peneduh di area luar stadion, selain menjadikan asri, juga menjadi sumber penghasil oksigen kala siang hari.

Kelekatan Filosofis antara JIS, Betawi, dan Persija

JIS mengusung nilai budaya dan filosofi Betawi. Baik pada desain eksterior yaitu fasad atau tampak muka bangunan, maupun pada desain interior yang berada di dalam ruang.

Setangan, Ikat Kepala Khas Betawi

Desain bangunan tampak yang berbentuk melingkar seperti mangkuk, terinspirasi dari setangan, yaitu ikat kepala khas Betawi. Bukan hanya berfungsi sebagai pelindung, secara filosofi mencerminkan martabat sekaligus jati diri masyarakat Betawi.

Gigi Balang, Ornamen Khas Betawi

Pada tampak luar bangunan, hadir ornamen gigi balang, berupa lingkaran (lubang) dan bentukan pola menyerupai segitiga/wajik/tumpal/waru/kuntum melati.

Dalam peletakan sebagai unsur estetik dan fungsional, ia berfungsi sebagai pelindung, pemanis sekaligus ventilasi udara. Bila dilihat dari filosofinya, ia melambangkan kekuatan dan kewibawaan.

Pola gigi balang berupa lingkaran dan wajik hadir juga pada plafon di ruang konferensi pers.

Fasad "Macan Kemayoran"

Tampak muka bangunan JIS, selain membawa kesan unik dan modern, bila dilihat dari jauh, ornamen lubangnya terlihat menyerupai corak harimau.

"Macan Kemayoran", sebuah julukan bagi Tim Persija. Julukan ini tak lepas dari sosok jawara yang diyakini hidup pada masa kolonial, bernama Murtado. Ia memiliki keberanian menegakkan kebenaran hingga dijuluki "macan kemayoran".

Julukan yang kemudian diadopsi sebagai representasi semangat juang, keberanian, kecepatan, kegagahan, dan kebanggaan.

Sky View Deck dan Mimpi yang Terwujud

Nah, sekarang tiba saatnya perjalanan menuju dek atap, yaitu sky view deck.

Lift bergerak mengantar kami dari lantai 5 (corporate box) naik ke atas.. terus naik.. melewati lantai 6, lantai 7, lantai 8, menuju lantai di atasnya lagi, yaitu lantai S (Sky).

Keluar dari lift, di lantai S ini, kami perlu menaiki anak tangga untuk menuju ke sky view deck.

Teman-teman,

Pada akhir tahun 2021, saya melihat tayangan YouTube, liputan kunjungan bapak Gubernur Anies Baswedan meninjau stadion JIS yang proses pembangunannya sedang mencapai tahap akhir. Beliau menaiki anak tangga, bersama tim, menuju lantai sky view deck.

Dalam hati saya berdoa semoga suatu hari Allah perkenankan saya sampai di tempat yang sama. Dan hari ini, Allah mudahkan itu semua. Mimpi saya terwujud. Saya bisa sampai ke Sky View Deck, Jakarta International Stadium.

Sebentar saya terdiam. Menikmati momen, merasakan angin menerpa dan menyapa di ketinggian 72 meter di atas tanah. 

Dari atas sini, bahkan, atap gedung JIS sendiri bisa dilihat. Atap canggih yang bisa dibuka tutup, dan, tambahan info dari mba Syifa, merupakan atap buka tutup tercepat di Asia.

Atap stadion JIS, dilihat dari Sky View Deck. (Dok. Ria A) 
Atap stadion JIS, dilihat dari Sky View Deck. (Dok. Ria A) 

Sementara di depan saya, yaitu sisi utara, pemandangan pesisir Kota Jakarta bisa terlihat dengan jelas. Pantai Ancol, Teluk Jakarta, Sirkuit Formula E, dan area pemukiman penduduk, juga kendaraan yang melintasi jalan tol. Tentunya, kesemuanya terlihat berukuran kecil.

Pemandangan Pesisir Utara Jakarta, dilihat dari Sky View Deck JIS. (Dok. Ria A)
Pemandangan Pesisir Utara Jakarta, dilihat dari Sky View Deck JIS. (Dok. Ria A)

Mengapa pesisir utara Jakarta menarik?

Aktivitas pesisir menarik untuk dilihat. Adanya pelabuhan yang menjadi jalur perdagangan, selain memiliki nilai ekonomi dan pariwisata, juga memiliki nilai sejarah. Di mana pada zamannya dahulu, menjadi akses masuk berbagai unsur termasuk budaya. Ada akulturasi dari interaksi antara pedagang pendatang dengan penduduk asli.

Dan sementara saya berdomisili di Jakarta, rasanya jadi lebih bersemangat untuk mengulik sejarah dan budaya Jakarta, khususnya Betawi. Apalagi menjelang bulan perayaan HUT Jakarta bulan Juni mendatang.

Sungguh, tiada daya dan upaya manusia melainkan semua atas izin dari Yang Maha Kuasa, semata.

Foto bersama di Sky View Deck, Jakarta International Stadium (JIS). (Dok. Kreatoria)
Foto bersama di Sky View Deck, Jakarta International Stadium (JIS). (Dok. Kreatoria)

Sebagai tambahan informasi, fasilitas musala tersedia di beberapa titik area. Di tiap lantai yang menjadi area tour, tersedia. Bagi pengunjung umum, musala dapat ditemui di lantai 3 zona barat dan zona timur, serta ada Masjid Ar-Riyadhoh di lantai basement zona utara.

Fasilitas di stadion ini juga memadai dan ramah bagi teman-teman disabilitas, seperti: tersedianya jalur akses, kamar kecil, hingga tribun khusus.

Area stadion JIS buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Pengunjung bisa menikmati suasana sembari berolah raga di sisi luar stadion, lantai dasar hingga lantai 3. Sedangkan sisi dalam akan dibuka hanya bila ada keperluan berupa acara pertandingan, konser, atau lainnya, seperti acara tour ini.

Sebagai penutup,

Mendatangi Jakarta International Stadium (JIS), bukan hanya bisa merasakan kemegahan rancang bangun hasil karya anak bangsa, namun juga bisa merasakan nilai luhur budaya, dalam hal ini Betawi. Serta tentunya, semangat optimisme dan perjuangan tim sepak bola kebanggaan, Persija Jakarta.

Terima kasih kepada:

  • ClicKompasiana (Ibu Muthiah Alhasany) x Kreatoria (Mas Dhul Ikhsan) atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan.
  • Pak Bambang Irwanto Suripto, mas Daniel Mashudi, mbak Mei Daema, mbak Erin Friyana, atas kebersamaan, ilmu, dan motivasinya.
  • Tim Tour JIS: mba Icha, mba Syifa, mba Wilis, mas Gerald, dan seluruh tim keamanan yang bertugas, atas keramahan dan dukungannya.
  • Keluarga di rumah yang senantiasa mendoakan.

Sebuah tour yang luar biasa. Sebuah momen yang sangat istimewa.

Terima kasih telah menyempatkan singgah, Teman-teman.

Salam hangat.

Referensi:

https://www.senibudayabetawi.com/5377/setangan-ikat-kepala-betawi-yang-pernah-menjadi-penanda-status-sosial.html

https://x.com/JakartaTourism/status/870611289718095872

https://www.tempo.co/sepakbola/asal-usul-persija-dijuluki-macan-kemayoran--1207844

https://persija.id/berita/detail/hadapi-barito-putera-dengan-jersey-oranye

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun