Seperti halnya pola acak warna oranye dan abu pada kursi tribun tengah hingga atas, yang sengaja diatur untuk menciptakan efek kobaran api semangat. Juga pada ruang konferensi pers.
Warna oranye sendiri identik dengan Persija. Pada pemerintahan Gubernur Sutiyoso di tahun 1997, terjadi perubahan warna jersey tim dari merah menjadi oranye.
Warna yang kemudian dipopulerkan juga oleh The Jakmania, suporter tim Persija. Sejak masa itu, setiap Persija berlaga, warna oranye rutin mengisi tribun stadion. Bila bermain di kandang sendiri, bisa dipastikan The Jakmania seakan membuat seluruh sisi stadion menjadi oranye.
JIS dan "Green Building"
Sebagai bangunan yang dirancang dengan standar internasional, JIS mengusung konsep "green building". Sebuah konsep yang memanfaatkan unsur alam untuk menciptakan gedung yang lebih ramah lingkungan.
Seperti: memanfaatkan pencahayaan alami dari sinar matahari dan membuat celah sebagai ruang sirkulasi udara. Hadirnya pohon-pohon peneduh di area luar stadion, selain menjadikan asri, juga menjadi sumber penghasil oksigen kala siang hari.
Kelekatan Filosofis antara JIS, Betawi, dan Persija
JIS mengusung nilai budaya dan filosofi Betawi. Baik pada desain eksterior yaitu fasad atau tampak muka bangunan, maupun pada desain interior yang berada di dalam ruang.
Setangan, Ikat Kepala Khas Betawi
Desain bangunan tampak yang berbentuk melingkar seperti mangkuk, terinspirasi dari setangan, yaitu ikat kepala khas Betawi. Bukan hanya berfungsi sebagai pelindung, secara filosofi mencerminkan martabat sekaligus jati diri masyarakat Betawi.
Gigi Balang, Ornamen Khas Betawi
Pada tampak luar bangunan, hadir ornamen gigi balang, berupa lingkaran (lubang) dan bentukan pola menyerupai segitiga/wajik/tumpal/waru/kuntum melati.
Dalam peletakan sebagai unsur estetik dan fungsional, ia berfungsi sebagai pelindung, pemanis sekaligus ventilasi udara. Bila dilihat dari filosofinya, ia melambangkan kekuatan dan kewibawaan.