Stasiun Gambir berada di sebelah timur Monumen Nasional (Monas), Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat. Dengan warna interior hijau pupus pada pilar utama dan panel-panel, stasiun ini melayani rute perjalanan transportasi kereta api dari dan ke berbagai kota di Pulau Jawa.
Jelang Idul Fitri, Stasiun Gambir sibuk melayani arus mudik. Peluit demi peluit dibunyikan, kereta demi kereta diberangkatkan pada jam-jam yang telah ditentukan.
Sebagian masyarakat memilih kereta api sebagai moda transportasi menuju kampung halamannya. Seperti saya, mudik kali ini memilih Kereta Cakrabuana dengan rute Jakarta-Purwokerto. Dioperasikan mulai tgl 1 Februari 2025, kereta ini memiliki gerbong kelas eksekutif dan ekonomi pada rangkaiannya.
Arus Mudik di Stasiun Gambir
Dilansir dari Tribunnews, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat kenaikan angka signifikan pada jumlah pemudik yang berangkat dari Stasiun Gambir.
Pada H-4, Kamis tgl 27 Maret 2025, jumlah pemudik sebanyak 21.293 orang, dengan prosentase penjualan tiket mencapai 100 persen. Hari sebelumnya, H-5, Rabu tgl 26 Maret 2025, sebanyak 20.856 orang, dan H-6, Selasa tgl 25 Maret 2025 sebanyak 19.371 orang.
Jadwal keberangkatan kereta pukul 19.10 WIB dan saya sudah tiba di stasiun dua jam sebelumnya yaitu pukul 17.00 WIB.
Dua jam masa menunggu, saya gunakan untuk berkeliling sekilas area stasiun. Selain ingin mengetahui apa saja fasilitas yang tersedia, saya mencari tempat berbuka puasa lanjut salat maghrib, sebelum jam keberangkatan kereta.
Yuk, Masuk ke Stasiun Gambir!
Saya masuk ke halaman stasiun melalui pintu pejalan kaki yang berada di Jl. Medan Merdeka Timur. Saat bawa barang tidak banyak dan ingin cepat sampai di lobi, saya turun dari kendaraan pengantar di titik lokasi ini.
Setelah melalui pintu pejalan, saya menyeberang jalur aspal menuju Hall Selatan yang berada persis di depannya.