Mohon tunggu...
Rispira Lubis
Rispira Lubis Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Tulisan Ungkapan isi hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rasakan dan Hargailah

25 Juni 2012   08:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:33 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dibalik Tawa terselip kepedihan, dibalik keramaian terselip kesepian dibalik rasa kepuasan terdapat rasa kehampaan dibalik derita ada kebahagiaan. hanya diri sendiri yang merasakan makna dari, kesepian kepedihan kerinduan keinginan yang berada dalam lubuk hati. hargai lah, karena kau pun ingin dihargai. bukan karena seseorang yang memiliki tingkat sosial lebih tinggi maka lebih baik dari orang lain, dan  seseorang mempunyai hak untuk menjudge dan menghakimi kesalahan orang lain.  kehidupan memiliki banyak sisi, begitupun cara pandang, tidak seharunya melihat seseorang hanya dari satu sisi kehidupannya. Hitam dan Putih, terang dan gelap. itu adalah unsur pasangan yang ada di dunia. masa lalu bukanlah intinya, ia tetap berharga dimata tuhan, yang harus diperhatikan adalah bagaimana ia berusaha melewati fase tersebut, melewati fase yang dibilang seseorang ' sisi gelap kehidupan' seseorang yang divonis mengidap HIV / AIDS  secara otomatis akan dijauhi lingkungan dan masyarakat. ada sedikit kurang nya pengetahuan yang dimiliki banyak orang, bahwa hal itu tidak lah selalu karena melakoni sexs bebas, tidaklah selalu karena obat-obatan terlarang. penyakit itu pun dapat tersebar dan tumbuh dalam tubuh2 tidak berdosa, seperti anak kecil yang diturunkan oleh ibunya melalui darahnya. seorang mantan pecandu berat yang mencoba merubah sisi kehidupannya akan selalu dipandang sebelah mata oleh orang lain. satu sisi tidak jarang orang yg menjauhi orang-orang seperti ini, karena dikhawatirkan akan terbawa arus, sebenarnya yang harus dilihat adalah bagaimana seseorang itu berhasil dengan upaya yang keras melewati fase sulit tersebut. dan tidak berarti kita lebih baik daripada mereka yang mengalami hal itu. seorang wanita pekerja seks komersial yang jauh dilubuk hatinya masih mendamba kehidupan yang layak dan normal, yang selalu dengan mata nya terpancar rasa iri dan rasa tidak adil terhadap teman- temannya, mengapa mereka memilih jalan itu,  namun mereka tetap menjaga dan menggenggam persahabatan dan melupakan apa yg terjadi dalam sesi kehidupan berbeda yang mereka jalani. atau bahkan seorang wanita yang menutup auratnya hingga mata kaki, yang terlihat menjaga lisannya dari perkataan keji, yang terlihat menjaga kesuciannya dari hawa nafsu, kadang kala terlihat seperti kamuflase, yang sesungguhnya dibalik itu terdapat banyak realita kehidupan yang tidak seindah kelihatannya.  itulah kehidupan. tidak mudah dijalani namun tidak sesulit yang seharusnya. ada kehidupan tersendiri yang terselip dalam hati, dalam jiwa. emosi, perasaan, ambisi dan hawa nafsu. bagaimana kau dapat berpikir dirimu lebih baik dari mereka bahkan saat kau tidak merasakan apa yg mereka alami. tetaplah diam dan jangan mencaci. karena hidup memang sulit, jangan kau remehkan apa yang mereka hadapi dan jalani. cukup diam dan tersenyumlah pada siapapun , karena kau tidak pernah tau apa yang mereka rasakan, dengan senyummu ringankanlah beban mereka.  jadi diamlah, nikmati kehidupanmu yang kau bilang masih lurus, tak perlu mencaci, tak perlu mencela, tak perlu berkhotbah, karena yang mereka butuhkan hanyalah rasa menghargai dari dirimu.

Buka matamu, lihat lah dari berbagai sisi, bahwa tidak mudah menjalani kehidupan ini Buka telingamu, dan dengarlah keluhan-keluhan mereka yang sesungguhnya bukan inginnya seperti itu Buka Hatimu, biar hatimu yang menilai , biar hatimu yang mendamaikan resahnya mereka, resahnya jiwamu. dan rasakan ketulusan mereka yang kau bilang 'gelap'

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun