Mohon tunggu...
Rhyko IrawanWisnuwijaya
Rhyko IrawanWisnuwijaya Mohon Tunggu... Penulis - Hai

Hai, Selamat datang di profilku dan selamat membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengen Sukses seperti Pak Lurah Konoha? Kamu Wajib Lakukan ini!

29 Juli 2021   22:16 Diperbarui: 30 Juli 2021   09:46 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena sifatnya yang ceria, mudah tertawa dan sering membuat lelucon konyol, dia jadi mudah punya banyak teman. Dari orang yang pendiam dan sulit bergaul hingga orang yang super judes pun akhirnya bisa dekat dengan Naruto. 

Selain itu, Naruto terbukti setia dengan kawannya. Ketika temannya hampir celaka, Naruto dengan sigap menolongnya. Bahkan Dia tidak pernah sekalipun meninggalkan temannya yang jatuh menjadi penjahat begitu saja. Dia akan berusaha keras untuk membawa temannya kembali ke jalan yang benar.

Mudah mengerti dan mengubah orang lain

Hipnotis jelas bukan keahlian Naruto, jadi bukan dengan cara ini dia melakukannya. Tapi Naruto bisa mudah memahami perasaan orang lain karena pengalaman kelam naruto sendiri. Ini juga yang membuatnya bisa dekat dengan siapapun. 

Bahkan sosok penjahat pun bisa berubah sikapnya dan menjadi teman Naruto. Ideologi penjahat secara perlahan bisa Naruto ubah dengan pidato kenegaraannya. 

Sosok yang Rela Berkorban 

Naruto menjadi sosok yang rela berkorban jika itu demi kebaikan. Seperti dia pernah bertarung untuk melindungi teman-teman dan desanya walaupun lawannya begitu kuat. 

Bahkan dia juga pernah membagikan seluruh kekuatannya (Chakra) kepada seluruh pasukan ninja saat perang dunia shinobi keempat. Walau ini malah mengakibatkan dia sendiri jadi lemah. Tak lain karena dia ingin melindungi orang lain.

Jujur kepada orang lain 

Naruto cenderung tidak pernah berbohong kepada orang lain. Dia selalu mengatakan segala hal apa adanya. Semisal saat dia gagal dalam misi, dia mengakui kegagalannya. Namun, dia langsung bangkit dari kegagalan itu dan berusaha jadi lebih baik lagi.

Benci menjadi pecundang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun