Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Perpustakaan yang Inovatif

9 Desember 2017   05:23 Diperbarui: 12 Desember 2017   07:58 10027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perpustakaan mempunyai peranan yang sangat vital bagi peningkatan peningkatan kwalitas sumber daya manusia. Pertama, perpustakaan berfungsi sebagai jantung pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kedua, perpustakaan berfungsi sebagai pusat pengumpulan dan penyimpanan sumber pengetahuan dan informasi. Ketiga, perpustakaan berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat setempat.

Perpustakaan mempunyai peran yang sangat strategis dalam mempengaruhi tingkat taraf hidup masyarakat. Perpustakaan harus dapat berfungsi sebagai wahana belajar sepanjang hidup yang mampu mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang berilmu, cakap, kreatif, inovatif dan mandiri. 

Perpustakaan juga mampu menjadi agen perubahan yang membentuk warga negara menjadi lebih bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional. Bahkan juga menjadi wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh undang-undang Dasar 1945.

Peran perpustakaan ini juga ditegaskan dalam beberapa Undan-undang seperti: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Pelaksanaan Serah-Simpan Dan Pengelolaan Karya Rekam Film Ceritera Atau Film Dokumenter, KEPPRES 67/2000 Tentang: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Keberadaan perpustakaan di sebuah wilayah atau daerah, diharapkan dapat meningkatkan kualitas masyarakat disekitarnya. Setiap masyarakat sudah pasti membutuhkan sarana yang nyaman dan memadai untuk proses belajar, disamping keberadaan sekolah sebagai tempat belajar yang sudah umum. Sebut saja, tempat kursus dan juga pusat pelatihan, tetapi itu semua belum cukup. 

Perlu adanya sebuah lembaga yang dapat menunjang ketersedian informasi bersifat luas, nyaman sejuk, furniturenya idah dan  gratis, ini semua dapat terpenuhi jika di daerah tersebut memiliki sebuah perpustakaan yang lebih indah dan lebih baik dari rumah sendiri.

Namun sayangnya, di beberapa daerah, jumlah pengunjung perpustakaan umum masih sangat rendah. Rendahnya angka pengunjung tersebut tentu ada beberapa sebab. Salah satunya adalah letak perpustakaan yang kurang strategis. Sebab lainnya adalah koleksi yang masih sedikit, penataan bukunya kurang baik dan fasilitas tempat membaca yang tidak nyaman, serta kurangnya promosi yang dilakukan.

Keberadaan sebuah perpustakaan, berbeda dengan keberadaan perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi telah memiliki pengunjung tetap (aktif) yaitu masyarakat di lingkungan sekolah  dan masyarakat lingkungan kampus. 

Meski demikia tujuan keberadaan perpustakaan tetap sama yaitu ingin mencerdaskan masyarakat dan membantu masyarakat mendapatkan informasi yang sesuai dengan keinginan mereka.

Minat Baca yang Rendah dan Jumlah Buku yang Diterbitkan di Indonesia

International Association for Evaluation of Educational (IEA) pada tahun 1992 melakukan riset tentang kemampuan membaca murid-murid sekolah dasar (SD) kelas IV 30 negara di dunia. Riset itu menyebutkan, bahwa Indonesia menempatkan urutan ke-29 dalam soal minat baca. Angka-angka itu menggambarkan betapa rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak SD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun