Mohon tunggu...
Healthy

Transportasi Sel Hewan Vs Sel Tumbuhan

25 Agustus 2017   22:38 Diperbarui: 26 Agustus 2017   00:44 5539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perkenalkan nama saya Rheza Rahadiyan Munawar. Akan memberikan argumen saya tentang transportasi pada sel. Transportasi pada sel hewan lebih cepat daripada transportasi pada sel tumbuhan, seberapa setujukah anda?. Kali ini saya akan membahas tentang perbandingan transportasi senyawa organik dan anorganik pada sel hewan dan tumbuhan. Semoga bermanfaat untuk kita bersama. Seperti yang kita tahu Sel adalah unit dasar dari kehidupan dan merupakan tingkatan structural kehidupan yang paling rendah yang memiliki seluruh sifat kehidupan. Sifat kehidupan tersebut adalah reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pemanfaatan energi, respons terhadap lingkungan (peka terhadap rangsang), serta dapat beradaptasi terhadap lingkungan disekitarnya.

Berdasarkan teori yang berkembang diantara para ilmuan dapat disimpulkan bahwa :

Semua makhluk hidup terdiri dari sel.

Sel merupakan tingkatan struktural terkecil makhluk hidup.

Semua sel berasal dari sel sebelumnya.

Sel merupakan unit fungsional karena sel melakukan fungsi kehidupan, seperti sintesis protein, reproduksi, serta melakukan pemanfaatan energy.


Sel merupakan unit hereditas yang dapat mewariskan sifat genetic dari satu generasi ke generasi selanutnya.

SEL HEWAN VS SEL TUMBUHAN

Sel hewan

Ukuran sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.

Tidak memiliki Plastida.

Tidak memiliki Diding sel.

Mempunyai Lisosom.

Mempunyai Vakuola yang berukuran yang lebih kecil daripada sel tumbuhan.

Memiliki Sentrosom.

Sel tumbuhan

Ukuran sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.

Mempunyai Plastida.

Memiliki Dinding Sel.

Tidak memiliki Lisosom.

Mempunyai Vakuola yang berukuran yang lebih besar daripada sel hewan.

Tidak mempunyai sentrosom

STRUKTUR SEL DAN FUNGSI ORGANEL

MEMBRAN SEL

Membran sel atau yang disebut juga selaput plasma dan membran plasma adalah selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari senyawa protein lipid (gabungan dari lemak dan protein). Lemak memiliki sifat takut dengan air atau hidrofobik sehingga tidak larut dengan air sedangkan protein bersifat suka air atau hidrofilik sehingga larut dalam air. Hal itu membuat membran sel bersifat selektif permeabel atau semipermeable atau hanya dapat dilalui oleh molekul tertentu saja.. Fungsi dari membran sel antara lain:

pembatas antara isi sel dengan bagian luar sel.

tempat terjadinya beberapa reaksi kimia seperti respirasi sel.

mengontrol keluar masuknya zat dari luar ke dalam sel dan sebaliknya.

melindungi sel

mengatur kestabilan pH, konsentrasi ion, serta membuang racun sisa metabolisme.

SITOPLASMA

Merupakan cairan sel yang terdapat di antara inti sel dengan membran plasma. cairan tersebut tersusun dari sitosol yang memiliki sifat koloid dan organel-organel sel.  Sitoplasma memiliki beberapa peranan penting seperti:

Lokasi penyimpanan beragam jenis bahan kimia (ion, gula, lemak, enzim, protein)yang dibutuhkan untuk metabolisme sel.

Lokasi terjadinya metabolisme sitosolik

Tempat terjadinya beragam proses sintetis (asam lemak, protein, asam amino, neuklotida)

ORGANEL-ORGANEL SEL DAN FUNGSINYA

Nukleus (Inti Sel)

nukleus atau inti sel merupakan organel terbesar yang ada di dalam sebuah sel. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengendalikan beragam aktivitas sel mulai dari proses metabolisme hingga proses pembelahan sel. Memiliki membran bilayer (membran ganda).

Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma atau RE merupakan sistem membran yang bentuknya berlipat-lipat yang menjadi penghubung antara membran inti dengn membran sel. Selain itu, organel ini juga memiliki peranan yang vital dalam proses perpindahan zat antar sel. Perlu kalian ketahui bahwa ada dua tipe RE yaitu RE halus dan RE kasar. Pada RE kasar terdapat banyak ribosom yag menempel pada bagian permukaannya.

Ribosom

Ribosom merupakan tempat terjadinya proses sintetis protein. Organel ini ini tersusun sebagian besar oleh asam ribonukleat. Ribosom terdapat di dalam sitoplasma ataupun melekat pada permukaan retikulum endoplasma. Berguna

Badan Golgi

Badan golgi berbentuk seperti kantung yang pipih. Badan golgi memiliki beberapa fungsi terutama dalam proses sekresi karbohidrat, enzim, atau lemak. Badan golgi juga berfungsi untuk mengirim hasil sintesis protein ke luar sel. Selain itu organel ini juga berperan dalam proses pembentukan lisosom. Badan golgi banyak terdapat pada sel-sel yang berperan dalam proses penyusunan kelenjar. Badan golgi terdiri dari sisi trans (mengirim) dan sisi cis (menerima).

Lisosom

Merupakan kantung-kantung kecil yang di bagian dalamnya pada umumnya berisikan enzim hidrolisis (pencernaan). Tentu saja organel ini berperan penting di dalam proses pencernaan seperti pencernaan intra sel, eksositosis, autofagi, dan autolisis. Selain itu juga berfungsi sebagai detoksifikasi sel.

Mitokondria
Mitokondria dapat berbentuk bulat, oval ataupun batang. Pada organel ini terjadi proses respirasi aerob  guna menghasilkan ATP yang merupakan sumber energi bagi sel. di dalam mitokondria ada dua lapis membran sel. Membran bagian dalam berbentuk lipatan-lipatan. bagian ini disebut membran krista, fungsinya adalah untuk memperluas permukaan agar proses pengikatan oksigen dapat berjalan dengan efektif. rongga diantara lipatan membran krista berisikan cairan matriks yang mengandung enzim pernafasan (sitokrom), DNA, RNA dan juga ribosom. Memiliki membran bilayer (membran ganda). Biasanya banyak ditemukan di sel otot.

Mikrotubulus / Mikrotubula
bentuknya berupa silinder berongga dan tidak memiliki cabang. organel ini bersifat kaku dan fungsinya adalah sebagai kerangka pengokoh yang menjaga bentuk sel. selain itu mikrotubulus juga berfungsi di dalam proses transportasi zat.

Mikrofilamen
organel ini berbentuk benang-benang halus. mikrofilamen terbentuk dari protein myosin dan protein aktin. Peranan mikrofilamen amat penting di dalam kontraksi otot, pergerakan sel, eksositosis dan endositosis. Mikrofilamen juga berfungsi untuk member kelenturan pada sel. Biasanya banyak ditemukan di sel otot.

Sentrosom
Sentrosom terdiri atas dua sentriol yang diselubungi oleh sentrosfer. Fungsi utama dari sentrosom adalah untuk mengatur proses pembelahan sel serta pergerakan kromosom.

Vakuola
vakuola adalah rongga yang ada di dalam sel dan dibatasi oleh membran tonoplas. organel ini berfungsi sebagai tempat penimbunan zat makanan  dan sisa-sisa metabolisme. Pada tumbuhan ukuran vakuola cenderung berukuran besar sedangkan pada hewan vakuola berukuran kecil bahkan terkadang tidak terdapat vakuola. pada hewan bersel satu ada dua jenis vakuola yaitu vakuola kontraktil dan vakuola makanan.

Plastida
Plastida biasanya berisikan pigmen. Plastida yang bagian dalamnya berisi pigmen klorofil disebut sebagai kloroplas. fungsinya amat penting dalam proses fotointesis. plastida yang berisi selain klorofil disebut Kroloplas. Kroloplas inilah yang memberikan warna pada alga ataupun bunga. sementara plastida yang tidak mempunyai warna disebut leukoplas. Memiliki membran bilayer (membran ganda).

Peroksisom (Badan Mikro)
Organel ini tersusun atas selapis membran dengan tidak memiliki struktur di bagian dalam. bentuknya bulat dengan diameter antara 0,1-1,5 nm. Ada dua macam badan mikro, yaitu Glioksisom dan Peroksisom. Berfungsi sebagai detosifikasi sel. Banyak ditemukan di hati.

Dan selanjutnya kita akan membahas tentang Transportasi pada sel. Berdasarkan penggunaan energinya tranpos sel dapat dibedakan menjadi 2 yaitu traspor pasif dan transport aktif.

Transpor pasif adalah mekanisme transportasi pada sel yang tidak membutuhkan energi untuk memindahkan ion dan molekul melewati gradien konsentrasi. Transportasi pasif dibedakan menjadi tiga yaitu difusi sederhana, difusi terfasilitasi, dan osmosis. Berikut ini adalah penjelasan nya.

A. Difusi
Merupakan pergerakan acak molekul dari konsentrasi tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi yang lebih rendah (Hipotonis). Mekanisme transpor ini meliputi berbagai zat (padat, cair, gas). Difusi bertujuan untuk mencapai keseimbangan konsentrasi antara zat dengan pelarutnya. Selain itu, difusi juga berperan dalam peristiwa pertukaran materi dari suatu sel dengan lingkungannya.
B. Difusi terfasilitasi
Merupakan mekanisme transpor yang dibantu oleh protein-protein tertentu dalam membran plasma. Protein-protein tersebut membentuk struktur menyerupai saluran-saluran, sehingga molekul bisa melintasi membran plasma. Beberapa protein ada yang berikatan dengan suatu molekul dan melintasi membran plasma. Bentuk protein yang demikian disebut sebagai protein pembawa (Carrier Protein). Protein pembawa/ transpor juga merentangkan membran sel sehingga menyediakan suatu mekanisme untuk pergerakan molekul. Difusi terfasilitasi melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein transpor. Difusi terfasilitasi juga merupakan transpor pasif karena hanya mempercepat proses difusi dan tidak merubah arah gradien konsentrasi.

C. Osmosis
Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan bergerak dari daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah yang mempunyai konsentrasi larutan tinggi. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat yang disebut osmometer. Air akan bergerak dari daerah dengan tekanan osmosis rendah ke daerah dengan tekanan osmosis tinggi. Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis. Sebaliknya jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan banyak menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Jika sel-sel tersebut adalah sel tumbuhan, maka akan terjadi tekanan turgid (menegang) apabila dalam lingkungan hipotonis. Sebaliknya jika sel tumbuhan beradapada lingkungan hipertonis, dapat mengalami plasmolisis yaitu terlepasnya sel dari dinding sel.

Transpor Aktif

Transpor aktif adalah transpor zat melalui membran yang melawan arah gradien konsentrasi (dari konsentrasi rendah ke konsentrasi  yang lebih tinggi) sehingga memerlukan energi untuk melakuakannya. Didalam tranpor aktif dibutuhkan energy yang cukup bersar. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain adalah molekul yang besar, melawan arah gradient konsentrasi, serta polaritas yang besar. Energi yang digunakan berupa ATP (adenosine trifosfat). Transpor aktif dapat meliputi Pompa ion, Eksositosis dan Endositosis.

Pompa Ion

Pompa ion adalah transpor ion melalui membran dengan cara melakukan pertukaran senyawa ion dari dalam sel dengan senyawa ion yang berada diluar sel. Transport dilakukan oleh protein transport yang berada dalam membran plasma dan yang menjadi energinya adalah berupa ATP.  Pompa ion dapat dibedakan menjadi 3, yaitu adalah;
Unipor adalah transfer aktif antara suatu jenis zat yang berlangsung secara searah
Simpor adalah transfer aktif antara dua zat atau lebih yang berlangsung secara searah.
Antipor adalah transfer aktif antara dua zat atau lebih yang berlangsung dalam dua arah.

Eksositosis

Eksositosis adalah proses saat sel mensekresikan makromolekul dengan cara menggabungkan vesikula dan membran plasma. Kantong transport yang terlepas dari badan golgo kemudian akan dipindahkan ke membrane plasma oleh sitoskeleton. Ketika membran vesikula dan membran plasma bertemu, molekul lipid membran menyusun ulang dirinya sendiri sehingga kedua membran bergabung. Contohnya adalah neuron atau sel saraf yang menggunakan eksositosis untuk melepaskan sinyal kimiawi yang merangsang neuron lain atau sel otot.

Endositosis

Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi yang sangat kecil ke dalam seldengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma.[1] Langkah-langkahnya pada dasarnya merupakan kebalikan dari eksositosis. Ketika kantong tersebut semakin ke dalam, kantong tersebut terjepit sehingga membentuk vesikula yang berisi materi dari luar sel. Kantong ini berguna untuk melindungi materi dari luar sel supaya tidak dimangsa oleh antigen yang mengira itu merupakan materi asing. Kemudian endositosis masih dibagi menjadi 2 yaitu adalah fagositosis dan pinositosis. Fagositosis adalah sel yang menelan partikel padat dengan pseudopodia, selanjutnya partikel dibungkus di dalam kantong membran yang besar. Pinositosis terjadi saat fluida ekstaseluler masuk ke dalam lipatan membran plasma yang membentuk vesikula kecil.

Ya sekarang kita akan membahas mengenai transportasi sel hewan yang lebih cepat daripada transpotasi sel tumbuhan. Apakah saya setuju dengan pernyataan tersebut?. Ya, saya setuju dengan pernyataan tersebut. Apakah anda setuju dengan pernyataan tersebut?.  Saya memiliki 3 alasan dimana yang menurut saya berpengaruh pada topik essay ini.

Alasan pertama dan menurut saya yang utama adalah dimana transportasi dipengaruhi oleh dinding sel dan juga membrane sel. Seperti yang sudah saya tulis diatas, salah atu perbedaan dari sel tumbuhan dan juga sel hewan adalah ada tidaknya dinding sel. Pada sel tumbuhan terdapat lapisa yang cukup tebal yang melindungi organel-organel yang ada didalamnya. Ya, itu adalah dinding sel.  Dinding sel juga berfungsi sebagai penyaring dari zat-zat keluar maupun masuk ke dalam yang dibutuhkan sel yang akan masuk ke dalam sel. 

Dan juga membran juga memiliki fungsi yang hampir sama dengan dinding sel yaitu melakukan seleksi terhadap zat-zat yang masuk ke dalam maupun keluar sel. Dan di sel hewan tidak terdapat dinding sel. Disini saya menganggap bahwa pada sel tumbuhan dibutuhkan waktu yang lebih lama dari pada sel hewan dikarenakan zat-zat yang ingin keluar masuk sel harus melewati 2 penghalang yang siap menyaring apapun. Dinding sel juga bersifat semi permeabel yang hanya bisa dilalui oleh zat-zat tertentu. Tidak seperti sel hewan yang hanya memiliki 1 penyari yaitu membran sel.

Alasan yang kedua mengapa saya setuju bahwa transportasi pada sel tumbuhan lebih lambat dari sel hewan adalah dikarenakan jumlah organel-organel yang terdapat pada sel tumbuhan lebih banyak dari pada yang ada di sel hewan. Organel sel adalah salah satu dari beberapa struktur dengan fungsi khusus yang berada pada sitoplasma sel, pada sel eukariotik. Suatu struktur dapat dikatakan organel jika struktur tersebut padat dan berada di dalam kulit atau dalam hal ini membran sel. Tentu saja banyak sedikitnya organel yang ada di dalam sel mempengaruhi jumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh suatu sel.

Karena organel sel pada sel tumbuhan lebih banyak dari sel hewan, otomatis sel tumbuhan membutuhkan lebih banyak nutrisi sehingga menyerap lebih banyak zat-zat yang dibutuhkan. Tidak seperti sel hewan yang memiliki organel sel lebih sedikit dari sel tumbuhan. Banyaknya zat-zat yang diangkut ini mestinya berpengaruh soal waktu yang dibutuhkan untuk transportasinya. Sehingga proses transportasi pada sel tumbuhan lebih lama dari pada sel hewan.

Alasan ketiga saya dan yang terakhir adalah berhubungan dengan hukum gravitasi. Kita tahu bahwa sel tumbuhan hanya bisa memindahkan zat-zat dengan satu arah saja yaitu keatas. Berbeda dengan hewan yang transportasi sel nya yang menuju kesegala arah. Tumbuhan mengambil zat-zat tertentu, contohnya adalah oksigen, karbon dioksida, air, dan unsur hara yang ada di dalam tanah yang kemudian diserap oleh akar. Transportasi sel nya akan terhambat karena adanya gaya adhesi dan gaya kapilaritas yang menyebabkan arah trasportasi sel tumbuhan ke atas. Hal ini berhubungan dengan hukum gravitasi. 

Gravitasi selalu menekan ke arah bawah. Adanya gaya gravitasi di bumi menyebabkan transportasi pada sel tumbuhan yang hanya memiliki satu arah yaitu ke atas sedikit terhambat oleh gaya gravitasi yang menekan ke bawah sehingga waktu yang diperluakan untuk melakukan tranportasi sel lebih lama. Berbeda dengan sel hewan yang arah transportasi selnya yang kesegala arah, gaya gravitasi tidak akan terlalu berpengaruh karena arah nya tidak teratur. Transportasi sel pada sel hewan dengan arah tentunya lebih cepat karena terbantu oleh gaya gravitasi yang menekan ke bawah. Dan itu lah ketiga alasan yang membuat saya setuju bahwa transpotasi pada sel tumbuhan lebih lambat dari pada tranportasi pada sel hewan.

Dan pada akhirnya kesimpulan yang dapat kita ambil adalah sel merupakan unit dasar kehidupan. Sel berasal dari sel sebelumnya yang berarti sel bereproduksi dengan membelah diri sel akan mewariskan sifat yang sama dengan sel sebelum nya itu juga yang menyebabkan sel bersifat unit hereditas. Disetiap makhluk hidup didunia semuanya tersusun dari banyak sel yang kemudian menjadi jaringan, dan jaringan akan membetuk organ, organ akan membentuk sebuah sistem organ, dan sistem organ akan membentuk organism individu yang kita kenal sebagai makhluk hidup. Sel tumbuhan dan sel hewan itu berbeda. 

Perbedaan dari sel tumbuhan dan sel hewan yang paling mencolok dapat kita lihat yaitu sel hewan memiliki organel lisosom dan sentriol yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan. Tetapi sel tumbuhan juga memiliki satu organel yang tidak dimiliki sel hewan, yaitu dinding sel. Dinding sel terletak di lapisan luar setelah membran sel. Dinding berfungsi sebagai alat pelindung bagi sel tumbuhan. Dinding sel bersifat semi permeabel. Itu membuat dinding sel hanya bisa ditembus oleh zat-zat yang memiliki kecocokan dengan sel tumbuhan tersebut. Dinding sel berada diluar membran sel. Membran sel juga memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan dinding sel. 

Transportasi sel dibedakan menjadi dua yaitu transport aktif dan juga transport pasif. Transpor pasif masih dibagi menjadi 3 yaitu difusi sederhana, difusi terfasilitasi, dan juga osmosis. Sedangkan tranpor aktif dibedakan menjadi 3 juga yaitu pompa ion, endositosis, dan juga eksositosis. Dan ada 3 alasan mengapa saya setuju bahwa transportasi sel tumbuhan lebih lambat daripada sel hewan. Alasan pertama adalah tumbuhan memilik dinding sel dan juga membran sel sebagai penghalang zat-zat yang akan keluar masuk ke sel. Alasan kedua adalah organel sel tumbuhan lebih banyak sehingga membutuhkan energi yang banyak pula untuk metabolism, dan jika membutuhkan banyak energi maka transportasi akan membawa banyak zat energi, sehingga membuat waktunya lebih lama. alasan terakhir adalah hubungan antara transportasi sel dengan gaya gravitasi bumi.

Jadi itu lah pendapat saya mengenai transportasi sel tumbuhan vs sel hewan. Saya berharap semoga tidak ada kesalahan dalam apapun.  Semoga tulisan ini dapat berguna bagi anda dan saya. Saya mohon maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan, logika, ejaan, maupun mengenai pendapat saya tentang transportasi sel. Mohon maaf, terima kasih

Daftar pustaka :
https://nadjeeb.wordpress.com/sistem-transport-pada-sel/
https://sharingandchatting.wordpress.com/cool-stuff/mekanisme-transpor-pada-sel/
https://id.wikipedia.org/wiki/Transpor_aktif

https://id.wikipedia.org/wiki/Transpor_pasif

Penerbit Erlangga, 2016. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Jilid 2, Jakarta : PT.  Gelora Aksara Pratama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun