Berdasarkan hasil penggeledahan, polisi menyita barang bukti berupa 5.000 liter BBM oplosan dalam 25 drum, tiga unit pompa, peralatan pengoplosan, empat unit kendaraan pengangkut, serta uang tunai senilai Rp65 juta yang diduga hasil penjualan BBM ilegal.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dr. Tutuka Ariadji, menyampaikan bahwa praktek pengoplosan BBM bersubsidi telah menimbulkan kerugian negara yang signifikan. "Selain merugikan konsumen, tindakan ini juga mengakibatkan kerugian negara yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah per bulannya," katanya.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) melalui Vice President Corporate Communication, Fadjar Djoko Santoso, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan memastikan membeli BBM di SPBU resmi Pertamina. "Kami terus melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi BBM dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas praktik ilegal ini," ujarnya.
 Kasus pengoplosan Pertamax yang diungkap oleh Polda Metro Jaya pekan lalu memicu berbagai reaksi dari masyarakat, termasuk para influencer yang memiliki pengaruh besar di media sosial. Sejumlah kreator konten dan tokoh publik menggunakan platform mereka untuk menyuarakan keprihatinan dan mengkampanyekan keluh kesah mereka terkait isu ini.
Kunto Aji, seorang  musisi dan content creator dengan lebih dari 6 ratus ribu pengikut di X, melalui unggahan tweet nya menyatakan keprihatinannya terhadap kasus ini.
Tidak hanya itu, Fiersa Besari, juga menyoroti praktik pengoplosan dengan emosional melalui tweet-nya.
Kasus ini menunjukkan masih adanya celah dalam sistem pengawasan distribusi BBM. Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan dan sanksi tegas, tidak hanya pada pelaku langsung tapi juga terhadap semua yang terlibat di balik bisnis ilegal ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI