Mohon tunggu...
R. Fauzi Fuadi
R. Fauzi Fuadi Mohon Tunggu... Casual Writer.

Gemar bercerita tentang kesenian, kebudayaan, dan pengalaman sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kembara Nusa Tenggara Timur #2 Mulai Bergerak Menuju Timur

1 Juni 2025   14:47 Diperbarui: 1 Juni 2025   14:47 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pukul 20.15 WIB, kami akhirnya memasuki pintu gerbang pelabuhan, di sana kami dibikin kelimpungan perihal sistem masuk pelabuhan yang mengharuskan pembayaran menggunakan e-toll/money.

Kami sempat berdiskusi lantaran kami-untuk beberapa saat-tidak bisa masuk ke pelabuhan Perak. Di sela-sela diskusi, kami melihat ada orang yang ingin masuk ke pelabuhan, tapi kasusnya sama seperti kami, tak punya e-money. Dia pun seperti menekan tombol bantuan, suara petugas terdengar dari balik mesin itu. Lelaki itu akhirnya berhasil masuk.

Saya pun mencoba untuk menekan tombol bantuan, petugas menanyai beberapa hal, dan karcis masuk pelabuhan akhirnya keluar, portal otomatis terangkat dan kami pun masuk ke dalam pelabuhan.

Jadi yang belum tau, jika kamu belum pernah masuk dan akan masuk ke Pelabuhan Perak, siapkan e-toll atau e-money untuk tap-in ke gate-nya, kalau tidak punya, tenang saja, kita akan dihubungkan dengan petugas via CCTV yang ada pada sistem pembayaran karcis itu.

Kita akan dimintai keterangan; kapal apa? Dan nomor plat kendaraan, mereka akan menulisnya dan tiket masuk pelabuhan keluar, portal otomatis terbuka. Simpan baik-baik karcis itu hingga keluar pelabuhan.

Saat kami menuju parkiran motor, saya melihat kapal saya Dharma Rucitra VIII masih bersandar di pelabuhan, tepat di depan ruang tunggu. Itu artinya, kapal masih lama angkat jangkar. Dan benar saja, ruang tunggu masih dipenuhi para penumpang yang menanti pintu dibuka untuk boarding, entah sudah berapa lama mereka menunggu, sepertinya dari sore tadi.

Mengetahui hal itu, kami pun duduk-duduk dulu di luar ketimbang masuk dan menunggu di waiting room. Sementara itu, saya beli air mineral di Alfamart Express yang harganya jelas mahal sedikit daripada Alfamart yang ada di luar pelabuhan.

Sekembalinya dari Alfa Express, beberapa saat kemudian tak dinyana, kami bertemu dengan dua kawan lama yang juga alumni pondok dulu, yang kini mengabdi untuk almamaternya. Waini tentu saja jadi momen yang di luar ekspektasi!

Kami akhirnya berjabat tangan dan saling tanya, "Dari mana dan mau ke mana?" Saya pun menjelaskan panjang lebar. Dan mereka ternyata hanya mengantarkan tiga santri dari pondok ke pelabuhan dengan destinasi Banjarmasin, jadwal keberangkatannya pukul 23.00 WIB katanya.

Setelah mereka memastikan ketiga santri itu boarding, kami pun lanjut mengobrol di teras gedung. Dan saya masih nyantai sebab kapal pasti delay, itu pasti.

Setelah mereka laporan ke keluarga santri bahwa anak-anaknya sudah di atas kapal, mereka pun akhirnya berpamitan untuk kembali ke Lamongan, Nugroho pun demikian. Kami akhirnya berjabat tangan lalu berpamitan.

Saya pun check-in.

***

"Es (panggilan ke temen-temennya), tiket masuk yang tadi tidak bisa di-scan, jadi harus pakai kartu e-money," kata Nugroho dengan nada agak panik, terus ia coba datang ke Alfamart Express untuk beli kartu e-money.

"Tidak ada ternyata, yasudahlah aku ngojek wae, yo piye neh..." katanya, saya coba urun ide untuk minta tolong sama orang lain untuk tap-out dengan kartu e-moneynya, nanti coba diganti dengan uang cash.

"Mungkin akan seperti itu," jawabnya.

Beberapa saat kemudian, Nugroho meneleponku bilang berhasil men-scan kartu parkirnya. Bilang harus dicoba beberapa kali, mesinnya memang agak eror. Saya bernapas lega sekali.

Pukul 23.20, penumpang KM Dharma Rucitra VIII akhirnya dipersilakan untuk boarding. Semua bersiap untuk mengemasi barang menuju kapal. Sementara hujan ringan masih menyelimuti Surabaya sedari tadi.[*]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun