Mohon tunggu...
Rezika Sebayang
Rezika Sebayang Mohon Tunggu... Lainnya - MHS_Unimed

Chemistry Education 🔥

Selanjutnya

Tutup

Money

Peluang Bisnis Usaha Pengepul Barang Bekas

1 Desember 2021   10:49 Diperbarui: 1 Desember 2021   11:10 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Diagram Keuntungan (Dokpri)

     Oleh karena itu muncul pemikiran beliau untuk menjalankan usaha pengepul barang bekas ,yang menurut beliau usaha tersebut juga mendatangkan manfaat bagi masyarakat secara tidak langsung dikarenakan tidak sedikit masyarakat yang habis menggunakan atau mengkonsumsi barang kebutuhan membuang sampah ke sungai/kali atau selokan ,dan membakar barang tersebut,akibat dari kebiasaan masyarakat air sungai yang dipenuhi sampah akan meluap dan dapat mengakibatkan banjir selain itu pembakaran sampah yang sering dilakukan juga dapat menimbulkan polusi udara sehingga sedikit banyaknya proses pembakaran dapat memengaruhi efek gas rumah kaca dimana hasil pembakaran berupa gas karbondioksida (CO2) yang dapat mencemari udara.

     Gas karbondioksida yang berlebihan dapat menyebabkan meningkatnya efek rumah kaca sehingga memicu terjadinya pemanasan global (global warming), pemanasan global yang terjadi terus -- menerus dapat merusak ketebalan lapisan ozon. Lapisan ini berfungsi melindungi makhluk hidup dari radiasi berbahaya salah satunya dapat menyebabkan kanker kulit,katarak pada mata, dll. Selain itu banyaknya barang bekas/sampah yang bertebaran di lingkungan masyarakat menyebabkan kondisi yang tidak ramah lingkungan.

     Berdasarkan hal tersebut dengan adanya usaha pengepul barang bekas dapat meminimalisir dampak dari barang bekas/sampah yang ada di lingkungan, dimana kita ketahui permintaan terhadap produksi barang dari tahun ke tahun selalu meningkat sedangkan sumber daya bahan untuk memproduksi barang tersebut semakin berkurang. Oleh karenanya, dengan adanya usaha pengepul barang bekas ini bertujuan  mengumpulkan barang -- barang bekas yang dapat di olah kembali (daur ulang) sehingga menghasilkan produk yang dapat digunakan kembali.

     Pada awal merintis usaha ini, beliau hanya bermodalkan uang senilai Rp.500.000 yang digunakan untuk membeli bahan bakar kendaraan dalam berkeliling mencari barang bekas,membayar barang bekas yang dijual masyarakat dan pengeluaran lainnya.Beliau menjual barang bekas yang telah dikumpulkan biasanya setiap seminggu sekali, namun jika terjadi kenaikan harga terhadap beberapa barang beliau menjualnya setiap lima atau enam hari sekali, beliau menjual barang bekas tersebut ke pusat pabrik (Medan). Di pabrik itulah pengolahan barang bekas dioperasikan menjadi produk.Setiap penjualan barang ke pusat beliau lebih sering mendapatkan keuntungan disbanding kerugiannya sehingga usaha tersebut berjalan dan beliau memiliki 3 orang pekerja hingga saat ini.

     Singkat cerita dengan modal awal yang termasuk sedikit, jika dibandingkan dengan pemasukan beliau sebab tidak disangka-sangka pemasukan beliau mencapai 50 juta /bulan dengan pengeluaran sebesar 30 juta/bulan. Beliau mengatakan; keuntungan tersebut merupakan keuntungan rata-rata setiap bulannya. Beliau menperoleh keuntungan yang tinggi jika sudah memasuki awal tahun yaitu bulan January -- April. Pada bulan-bulan tersebut kenaikan harga terjadi sebanyak 6 kali setiap bulannya , persentase kenaikan harga tertinggi terjadi pada bulan January dan April dimana keuntungan mencapai 100% lebih  atau bahkan berlipat ganda.

Berikut persentase rata-rata keuntungan yang diperoleh setiap tahun dalam 4 bulan di pembuka tahun:

Gambar 2. Diagram Keuntungan (Dokpri)
Gambar 2. Diagram Keuntungan (Dokpri)

Namun terjadi penurunan terhadap beberapa jenis harga barang salah satunya yang berbahan dasar besi, yang menyebabkan timbulnya kerugian yaitu  pada bulan September - Desember , sebesar 4% pada bulan September dan 20 % pada bulan Desember,  penurunan harga tersebut terjadi 4 kali /bulan dimana penurunan hanya segelintir kecil saja jika dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh.

Berikut Diagram persentase kerugian pada 4 bulan terakhir di penutup tahun :

Gambar 3. Diagram Kerugian (Dokpri)
Gambar 3. Diagram Kerugian (Dokpri)
     Di samping pemasukan dan keuntungan tersebut, beliau juga mempunyai pengeluaran sebesar 30 juta. Pengeluaran tersebut terdiri dari upah pekerja, uang makan ,bbm,uang rokok, dll. Kerugian yang dialami beliau biasanya terjadi pada 4 bulan terakhir di penutup tahun ,kerugian tersebut sekitar 5 juta/bulan , sehingga total pengeluaran dan kerugian yaitu sebesar 35 juta.

     Selain penurunan harga ,kerugian lainnya yang terjadi yaitu adanya pekerja yang tidak jujur, terdapat benda lain (batu,tanah,pasir/air) di dalam karung yang terdapat  benda yang ingin dijual oleh masyarakat kepada beliau sehingga  misalkan yang seharusnya hanya membayar untuk berat barang 10 kg namun karena adanya benda lain yang sejenis beratnya menjadi 20 kg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun