Mohon tunggu...
Reza Wahyudin
Reza Wahyudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai

Saya hanya menulis apa yang menurut saya menarik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kawan, Janganlah Kita Mengadu Nasib

7 Januari 2022   21:00 Diperbarui: 7 Januari 2022   21:51 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salam

Ini adalah cerita berdasarkan keresahan saya pribadi tentang seringkali kita mengadu nasib dengan kawan kita yang lain, bukan mengadu nasib seperti bertaruh ataupun berjudi akan tetapi maksud mengadu nasib disini adalah "meng-adu" nasib kita dengan kawan atau teman kita yang lain yang dimana konteksnya adu nasib akan kesialan dan kemalangan atau ketidak beruntungan dalam hidup.

Biasanya meng-adu nasib ini diawali dengan ketika saya berkeluh kesah atau "curhat" kepada teman tentang kehidupannya. Setelah saya curhat kepada mereka atau dia, kadang mereka menanggapi cerita saya dengan kalimat "ah elu mah masih mending, gua lebih parah dari lu broo". Itu adalah salah satu kalimat yang paling sering saya dengar ketika saya cerita dengan teman saya. Mungkin niatnya beliau itu bagus untuk bagaimana caranya saya untuk bersyukur kepada kehidupan saya karena masih ada yang lebih tragis dibandingkan dengan saya. Terima kasih sebelumnya untuk niat baiknya akan tetapi tolong lah diliat dulu situasinya dan kenapa saya bercerita seperti itu, bisa saja saya bercerita kepada mereka itu untuk mencari solusi terkait masalah yang saya terima.

Coba kalian kalau lagi cerita sama orang tentang masalah kalian, terus kalian mendapatkan respon yang demikian ? Apakah kalian biasa saja atau agak jengkel atau kesal ? Kalau saya sih sebenernya cukup kesal dengan respon tersebut karena tidak memberikan solusi sama sekali, dan apakah ketika kalian membalas masalah yang saya ceritakan dengan masalah kalian itu akan membuat saya iba ? Belum tentu ! Namun sebisa saya akan saya bantu meskipun seminimalnya cuma dengan saran.

Jadi, please tolong jangan buat saya kesal karena saya sedang ada masalah itu harus diadu dengan nasib kalian

Sekian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun