Tepat pukul 03.00 pagi Fatimah terbangun pada hari pertama puasa Ramadhan tahun ini. “Kok masih sunyi senyap” pikirnya dalam hati, katanya hari puasa harus bangun pagi-pagi sekali agar tidak ketelatan sahur.
Setelah mencuci muka di toilet, Fatimah mencoba untuk tetap berjaga hingga waktu makan sahur tiba. Waah Ummi masak masakan yang enak hari ini, jadilah kepikiran oleh Fatimah untuk makan yang banyak, “hari pertama harus kuat dan aku harus makan yang banyak” begitu pikir Fatimah.
Setelah acara santap sahur dimulai, Fatimah mempertunjukkan aksi sabet semua makanan. Mulai dari gule ayam, hingga gorengan tahu tidak lupa untuk diambilnya dan ditaruh dalam piring. Abi-nya Fatimah pun bilang “Fatimah, ingat jangan terlalu banyak makan looh!, nanti sakit perut”.
Tanpa terasa sudah hampir dua porsi makanan besar dihabiskan Fatimah hari itu, dengan sedikit terseok-seok dia bangkit dari tempat duduknya. Dan waktu imsak-pun masih jauh untuk berkumandang, Fatimah masih sempat untuk menyetel televisi sambil menunggu waktu sholat shubuh.
Ketika akan menuju masjid untuk sholat shubuh, di jalan yang biasa dilewatinya, Fatimah bertemu sahabat mainnya, Alia. Mereka bercengkerama dan bercerita tentang apa yang terjadi di meja makan pada saat sahur tadi. “Eh, aku makan hampir dua piring tuh tadi” kata Fatimah dengan bangga.
“Wadoow, kok banyak banget kamu makannya, nanti kamu sakit perut loh” Balas Alia
Dengan senyum-senyum Fatimah menjawab, “Aku sih kepinginnya makan sedikit, tapi makhluk yang diperut ku ini yang selalu ingin makan teruuuuus”.
“Pantesan, kamu itu walaupun banyak makan, tapi tetap saja kurus, habis kamu pelihara cacing sih di perut mu.. hahaha” itulah candaan Alia yang keluar secara spontan.
Ketika sudah memasuki gerbang masjid, Alia dan Fatimah dikejutkan oleh suara dentuman yang sangat kuat. Sampe-sampe suara latahnya Alia keluar, “Eh, copot… copot.. copot”
“Apa yang copot Alia?” Tanya Fatimah sok tidak terkejut. “Kamu sih suka latah, hanya suara mercon kayak gitu kamu jadi sewot dan latah”
Singkat cerita, tepat sesudah sholat shubuh, Fatimah seperti biasa malas-malasan di kasur tidurnya.