Mohon tunggu...
REZAWAHYA
REZAWAHYA Mohon Tunggu... PNS -

Penulis dengan multi-interest Ingin berbagi ilmu dan kebahagian kepada orang lain terutama kaum muda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Puasa Pertamaku

6 Juni 2016   08:56 Diperbarui: 6 Juni 2016   09:10 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tepat pukul 03.00 pagi Fatimah  terbangun pada hari pertama puasa Ramadhan tahun ini. “Kok masih sunyi senyap” pikirnya dalam hati, katanya hari puasa harus bangun pagi-pagi sekali agar tidak ketelatan sahur.

Setelah mencuci muka di toilet, Fatimah mencoba untuk tetap berjaga hingga waktu makan sahur tiba. Waah Ummi masak masakan yang enak hari ini, jadilah kepikiran oleh Fatimah untuk makan yang banyak, “hari pertama harus kuat dan aku harus makan yang banyak” begitu pikir Fatimah.

Setelah acara santap sahur dimulai, Fatimah mempertunjukkan aksi sabet semua makanan. Mulai dari gule ayam, hingga gorengan tahu tidak lupa untuk diambilnya dan ditaruh dalam piring. Abi-nya Fatimah pun bilang “Fatimah, ingat jangan terlalu banyak makan looh!, nanti sakit perut”.

Tanpa  terasa sudah hampir dua porsi makanan besar dihabiskan Fatimah hari itu, dengan sedikit terseok-seok dia bangkit dari tempat duduknya. Dan waktu imsak-pun masih jauh untuk berkumandang, Fatimah masih sempat untuk menyetel televisi sambil menunggu waktu sholat shubuh.

Ketika akan menuju masjid untuk sholat shubuh, di jalan yang biasa dilewatinya, Fatimah bertemu sahabat mainnya, Alia. Mereka bercengkerama dan bercerita  tentang apa yang terjadi di meja makan pada saat sahur tadi. “Eh, aku makan hampir dua piring tuh tadi” kata Fatimah dengan bangga.

“Wadoow, kok banyak banget kamu makannya, nanti kamu sakit perut loh” Balas Alia

Dengan senyum-senyum  Fatimah menjawab, “Aku sih kepinginnya makan sedikit, tapi makhluk yang diperut ku ini yang selalu ingin makan teruuuuus”.

“Pantesan, kamu itu walaupun banyak makan, tapi tetap saja kurus, habis kamu pelihara cacing sih di perut mu.. hahaha” itulah candaan Alia yang keluar secara spontan.

Ketika sudah memasuki gerbang masjid, Alia dan Fatimah dikejutkan oleh suara dentuman yang sangat kuat. Sampe-sampe  suara latahnya Alia keluar, “Eh, copot… copot.. copot”

“Apa yang copot Alia?” Tanya Fatimah sok tidak terkejut. “Kamu sih suka latah, hanya suara mercon kayak gitu kamu jadi sewot dan latah”

Singkat cerita, tepat sesudah sholat shubuh, Fatimah seperti biasa malas-malasan di kasur tidurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun