Mohon tunggu...
Reza Shihab
Reza Shihab Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Osteoporosis Sejak Dini dan Cara Pencegahannya

23 September 2018   00:05 Diperbarui: 23 September 2018   00:26 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Osteoporosis  atau pengeroposan tulang adalah penurunan deposisi tulang disertai dengan peningkatan penyerapan tulang sehingga menyebabkan penurunan total massa tulang. 

Osteoporosis merupakan penyakit yang sering tidak terdeteksi dan tidak diketahui hingga tulang menjadi patah. Banyak orang berpikir bahwa osteoporosis terjadi secara alami dan tidak dapat dihindari karena bagian dari penuaan. Meski begitu, ahli medis menyakini osteoporosis dapat dicegah. Terlebih lagi, orang yang sudah menderita osteoporosis dapat melakukan pencegahan atau memperlambat perkembangan penyakit dan menurunkan risiko terjadinya patah tulang.

Umumnya tidak ada tanda-tanda terjadinya osteoporosis di awal masa menurunnya kepadatan tulang. Namun beberapa kondisi berikut dapat menjadi gejala terjadinya osteoporosis, antara lain nyeri punggung, postur tubuh bungkuk, menurunnya tinggi badan, lebih sering mengalami cedera atau keretakan tulang. 

Berkurangnya kepadatan dapat membuat tulang rentan untuk retak. Keretakan biasanya terjadi pada tulang belakang, pergelangan tangan, lengan, atau tulang pangkal paha.

Di Indonesia, sebanyak 23 persen wanita berusia 50-80 tahun dan 53 persen wanita berusia 70-80 tahun mengidap osteoporosis, berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2006. Risiko wanita mengidap osteoporosis empat kali lebih besar dibandingkan dengan risiko pada pria.

Faktor resiko:

  1. Jenis kelamin (wanita lebih berisiko)
  2. Amenorrhea akibat postmenopause atau induksi buatan
  3. Kurangnya intake kalsium
  4. Gangguan makan
  5. Merokok
  6. Konsumsi alkohol atau kafein berlebihan
  7. Kurang olahraga

Jenis-jenis osteoporosis

  • Osteoporosis hormonal: akibat ketidakseimbangan hormonal. Terjadi keadaan di mana hormon katabolik relatif lebih tinggi dibandingkan hormon anabolik.(hiperparatiroid, hiperptuitarism, hipertiroid, hiperadrenokortison)
  • Disuse osteoporosis: akibat kurangnya aktifitas tubuh, misalnya karena kondisi tertentu harus berbaring lama atau tidak dapat melakukan gerakan yang adekuat. Penurunan deposisi tulang nantinya akan diperberat oleh peningkatan resorpsi tulang.
  • Osteoporosis postmenopausal dan senilis: merupakan dua macam osteoporosis yang digolongkan bersama karena keduanya memiliki banyak kemiripan. Wanita mengalami osteoporosis sejak menopause (postmenopausal). Setelah usia 65 tahun, wanita dan pria memiliki kemungkinan yang sama untuk menderita osteoporosis (senilis). Biasanya diperburuk dengan disuse osteoporosis dan intake kalsium yang inadekuat.

Pemeriksaan densitas mineral tulang adalah cara terbaik untuk memeriksa kesehatan tulang Anda. Saat tes yang tidak nyeri ini, Anda berbaring pada meja beralas dan penyaring gambar melewati tubuh Anda. Pada banyak kasus, hanya sedikit tulang yang diperiksa biasanya tulang panggul, pergelangan tangan dan tulang belakang.

Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasi gejala ini?
Osteoporosis dapat dicegah dengan meningkatkan kekuatan tulang, memperlambat kerusakan tulang yang sudah tua dan membangun tulang baru yang kuat adalah solusinya.
Ada tiga hal penting yang harus anda pertimbangkan jika anda ingin meningkatkan kekuatan tulang Anda, dan itu adalah :

  • Mengonsumsi suplemen untuk memastikan bahwa tulang anda memiliki nutrisi yang mereka butuhkan untuk membuat tulang baru yang kuat.
  • Latihan fisik yang teratur.
  • Memeriksa keseimbangan hormon anda untuk memastikan kemampuan tubuh meregenerasi tulang yang baru.

Sering terjadi salah paham yang menganggap tulang hanya membutuhkan kalsium dan vitamin D saja, harus diingat bahwa tulang juga membutuhkan nutrisi, termasuk :

  • Protein (seimbang dengan lemak dan karbohidrat) dan vitamin C non-acid untuk membangun kerangka tulang yang padat.
  • Kalsium diperlukan, tetapi harus dikombinasikan dengan jumlah yang sama dari magnesium dan ini biasanya masing-masing sekitar 800 mg per hari. Jika magnesium tidak mencukupi, maka tulang tidak dapat memanfaatkan kalsium dengan benar. Dan akan mengendap dalam sendi dan arteri.
  • Seng (zink) dan silika juga dibutuhkan dalam jumlah kecil seperti halnya vitamin D, vitamin K dan asam lemak Omega 3.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa osteoporosis atau pengeroposan tulang dapat dicegah, dan bila sudah terjadi dapat diperlambat perburukannya dengan menerapkan pola hidup yang tepat dan juga melakukan aktivitas fisik yang baik sehingga menyebabkan tetap bertahannya massa tulang yang ada dan mencegah penurunannya.

by: Reza Abidin Shihab

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun