Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rekomendasi Manga: Frieren Beyond Journey's End yang Ringan tapi Sentimentil

7 November 2021   07:30 Diperbarui: 7 November 2021   07:34 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si protagonis Frieren (Kanehito Yamada And Tsukasa Abe/Weekly Shonen Sunday/Shogakukan)

Kamu hidup terlalu lama hingga teman-teman seperjuanganmu satu-satu mati mendahuluimu. Itulah premis awal bagi manga Ss no Frieren atau Frieren: Beyond Journey's End atau kita sebut Frieren saja secara singkatnya. Saya menjadi tertarik merekomendasikan bacaan manga ini menyusul keterangan penerbit M&C Comic yang bakal menerbitkan seri ini tahun depan.

Manga karya duo Kanehito Yamada dan Tsukasa Abe ini baru saja menyabet perhargaan Manga Taisho untuk 2021 memang sangat cocok untuk dibaca dikala senggang. Secara khusus award ini memang ditujukan untuk serial-serial baru dengan tujuan semakin mempromosikan karya-karya baru, jadi bisa dibilang menurut komite penjurian Frieren ini terbaik diantara manga-manga baru. Sebelumnya Blue Period oleh Tsubasa Yamaguchi menang di 2020 dan Beastars-nya Paru Itagaki juga menyabet Taisho di 2018.

Hampir sama seperti serial Boruto yang diawali oleh akhir suatu kisah, Frieren pun diawali dengan perjalanan pulang tim (party) hero Himmel setelah mengalahkan Raja Iblis. Tapi bedanya Boruto mengambil jalan dengan memutar kembali ke pangkal cerita, Frieren mengambil alur maju.

Party pun dielukan-elukan segenap negeri sebab menumpas Raja Iblis dan mendapat penghargaan raja. Seperti halnya party di gim-gim bergenre MOBA, kelompok terbentuk dari dua manusia, hero agak narsistik bernama Himmel, Heiter si pendeta pemabuk, seorang warrior pendiam Eisen dari bangsa dwarf, dan mage brilian bernama Frieren yang merupakan elf. Seperti judulnya, cerita bakal mengikuti perspektif Frieren sang mage.

Setelah petualangan menumpas Raja Iblis yang memakan waktu 10 tahun inilah akhirnya mereka berpisah di malam pesta yang disambut hujan meteor yang sekali datang tiap setengah abad. Frieren yang memutuskan kembali bertualang mencari sihir baru berjanji bakal membawa kembali rekan-rekannya untuk menonton hujan meteor 50 tahun lagi.

Singkat cerita Frieren yang kembali setelah 50 tahun bertualang sendiri berhasil menunaikan janjinya pada ketiga temannya. Meski ketiganya sudah semakin terlihat sepuh terutama Himmel dan Heiter yang cuma manusia biasa. Tak lama setelah malam itu Himmel pun meninggal dengan tenang dan diikuti tangis orang-orang.

Namun disinilah mulai titik balik bagi Frieren. Dalam pemakaman Himmel yang dipimpin oleh Heiter yang sudah menjadi uskup ibu-ibu berbisik membicarakan Frieren yang seolah tak sedih padahal baru ditinggal seorang teman seperjalanan. Frieren disertai isak tangis sadar ia tak begitu mengenal Himmel dan manusia. Bagi manusia 10 tahun adalah waktu yang lama, tapi bagi elf yang berumur panjang 10 tahun sungguh sekelebat saja.

Ki-Ka: Heiter, Frieren, Himmel dan Eisen (Kanehito Yamada And Tsukasa Abe/Viz Media)
Ki-Ka: Heiter, Frieren, Himmel dan Eisen (Kanehito Yamada And Tsukasa Abe/Viz Media)

Barulah setelah itu Frieren memutuskan untuk memulai perjalanan baru, perjalanan untuk mengenal manusia. Caranya pun tak lain adalah kembali menyusuri rute yang dulu ia tempuh bersama party Himmel untuk menumpas Raja Iblis. Spoiler sedikit, kemudian nantinya ia bakal ditemani oleh teman-teman baru yang semuanya manusia.

Ada legenda mengatakan kalau jauh di utara terdapat tempat yang terhubung dengan para orang mati. Sekaligus dengan mulai adanya gerakan mengkhawatirkan dari para bahawan Raja Iblis yang tersisa di benua utara tempat bekas istana Raja Iblis. Frieren memantapkan diri memulai petualangan yang mirip dimulai rekannya Himmel dulu.

Kecermerlangan duo mangaka tertuang di Ss no Frieren membuat manga ini langsung mengikat pembaca mulai dari chapter pertama. Dalam manga Frieren dengan apik diceritakan masalah para elf pada umumnya, yaitu usia. 

Sebagai makhluk yang berumur super panjang, tingkat kedewasaan Frieren ditujukan tak secepat dicapai oleh manusia. Jadi mangaka seperti menunjukkan usia panjang bukan berarti kedewasaan. Justru dari sini juga kita pembaca seolah lupa kalau Frieren adalah elf yang berusia lebih dari 1000 tahun. Apalagi perawakannya yang mirip gadis umur belasan tahun.

Hal menarik lainnya adalah selalu ada potongan fragmen perjalanannya yang terdahulu. Bisa dibilang petualangannya kali ini sebagai napak tilas. Sebagai pahlawan paling tersohor, patung Himmel bakal mudah ditemui dimana-mana dan tiap patung pasti diingat Frieren dengan kisah-kisah kocak party terdahulunya. Belum lagi hobi Frieren yang mengumpulkan grimore (buku mantra) aneh-aneh, macam sihir untuk merubah apel merah menjadi apel hijau untuk alasan yang sentimentil.

Mangaka juga memilih tak menonjolkan tahun berangka untuk timelinenya. Mereka konsisten memakai frasa semacam 25 Tahun Berlalu Sejak Meninggalnya Pahlawan Himmel alih-alih angka seperti Tahun 20XX. Pilihan ini seolah membuat kita harus terus mengingat tujuan Frieren bertualang dan relasinya dengan masa lalu Frieren terutama Himmel.

Seperti yang disinggung di awal, para iblis sedang mulai bergerak. Tentu ada kalanya mereka berhadapan dengan para iblis atau makhluk buas lainnya. Kita bakal disuguhi kebolehan bertarung Frieren sebagai elf yang sudah kenyang akan pengalaman hidup dan mage tingkat elit.

Cerita yang diusung sebernarnya tak berat-berat amat. Intinya tentang coming-age Frieren meski umurnya sudah sangat panjang, bagaimana dia ingin semakin memahami manusia sekaligus berurusan lagi dengan masa lalunya. Gaya artwork Tsukasa Abe disini juga tak bisa dibilang ramah di mata. Tak separah seni arsiran Hajime Ishayama di Attack on Titan atau Q Hayashida dengan grotesque-nya di Dorodehoro.

Tidak disarankan untuk membacanya melalui situs-situs ilegal. Viz sebenarnya sudah menyediakan layanan membaca, tapi kita harus mengaktifkan dulu VPN dengan lokasi Amerika Serikat. Namun tak ada salahnya ketika nanti sudah terbit di Indonesia, seri Ss no Frieren masuk dalam daftar beli kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun