Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rekomendasi Manga: Frieren Beyond Journey's End yang Ringan tapi Sentimentil

7 November 2021   07:30 Diperbarui: 7 November 2021   07:34 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si protagonis Frieren (Kanehito Yamada And Tsukasa Abe/Weekly Shonen Sunday/Shogakukan)

Barulah setelah itu Frieren memutuskan untuk memulai perjalanan baru, perjalanan untuk mengenal manusia. Caranya pun tak lain adalah kembali menyusuri rute yang dulu ia tempuh bersama party Himmel untuk menumpas Raja Iblis. Spoiler sedikit, kemudian nantinya ia bakal ditemani oleh teman-teman baru yang semuanya manusia.

Ada legenda mengatakan kalau jauh di utara terdapat tempat yang terhubung dengan para orang mati. Sekaligus dengan mulai adanya gerakan mengkhawatirkan dari para bahawan Raja Iblis yang tersisa di benua utara tempat bekas istana Raja Iblis. Frieren memantapkan diri memulai petualangan yang mirip dimulai rekannya Himmel dulu.

Kecermerlangan duo mangaka tertuang di Ss no Frieren membuat manga ini langsung mengikat pembaca mulai dari chapter pertama. Dalam manga Frieren dengan apik diceritakan masalah para elf pada umumnya, yaitu usia. 

Sebagai makhluk yang berumur super panjang, tingkat kedewasaan Frieren ditujukan tak secepat dicapai oleh manusia. Jadi mangaka seperti menunjukkan usia panjang bukan berarti kedewasaan. Justru dari sini juga kita pembaca seolah lupa kalau Frieren adalah elf yang berusia lebih dari 1000 tahun. Apalagi perawakannya yang mirip gadis umur belasan tahun.

Hal menarik lainnya adalah selalu ada potongan fragmen perjalanannya yang terdahulu. Bisa dibilang petualangannya kali ini sebagai napak tilas. Sebagai pahlawan paling tersohor, patung Himmel bakal mudah ditemui dimana-mana dan tiap patung pasti diingat Frieren dengan kisah-kisah kocak party terdahulunya. Belum lagi hobi Frieren yang mengumpulkan grimore (buku mantra) aneh-aneh, macam sihir untuk merubah apel merah menjadi apel hijau untuk alasan yang sentimentil.

Mangaka juga memilih tak menonjolkan tahun berangka untuk timelinenya. Mereka konsisten memakai frasa semacam 25 Tahun Berlalu Sejak Meninggalnya Pahlawan Himmel alih-alih angka seperti Tahun 20XX. Pilihan ini seolah membuat kita harus terus mengingat tujuan Frieren bertualang dan relasinya dengan masa lalu Frieren terutama Himmel.

Seperti yang disinggung di awal, para iblis sedang mulai bergerak. Tentu ada kalanya mereka berhadapan dengan para iblis atau makhluk buas lainnya. Kita bakal disuguhi kebolehan bertarung Frieren sebagai elf yang sudah kenyang akan pengalaman hidup dan mage tingkat elit.

Cerita yang diusung sebernarnya tak berat-berat amat. Intinya tentang coming-age Frieren meski umurnya sudah sangat panjang, bagaimana dia ingin semakin memahami manusia sekaligus berurusan lagi dengan masa lalunya. Gaya artwork Tsukasa Abe disini juga tak bisa dibilang ramah di mata. Tak separah seni arsiran Hajime Ishayama di Attack on Titan atau Q Hayashida dengan grotesque-nya di Dorodehoro.

Tidak disarankan untuk membacanya melalui situs-situs ilegal. Viz sebenarnya sudah menyediakan layanan membaca, tapi kita harus mengaktifkan dulu VPN dengan lokasi Amerika Serikat. Namun tak ada salahnya ketika nanti sudah terbit di Indonesia, seri Ss no Frieren masuk dalam daftar beli kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun