Ada kalanya embun harus terjatuh
Menjelma di antara rimbunan bahasa
Putik senyum tumbuh dalam pertanyaan
Begitu sulit memahami arti
Batin pun tak mampu menerka, apa yang terjadi
Sajak-sajak menyentuh bagai rinai
Mengalun pada langit, dawai keagungan
Jiwa bersimbah rasa sejuta rona
Mungkinkah nurani akan semati di ranjang teduh
Sebab langkah terbunuh di antara cinta
Lalu terbit sebagai anak kecil dari cincin
Terpelihara di lingkaran syahadat
Di mana air mata lebih berarti dan suci
Di setiap tetesnya menjadi kisah
Hadirkan rindu paling hidup di runtunan doa
Aku, lebih engkau di segala hasrat
Merampas pedih yang kemarau
Ketika musim menyerupai luka tanpa jeda
Kuikhlaskan napas ini, terbawa angin
Hingga langit akan sejuk di keningmu
Jemari Hati
Pasuruan 30, Juni 2019Â