Mohon tunggu...
Reza Imansyah
Reza Imansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Indonesia

Seorang mahasiswa teknik sipil yang sangat menyayangi ilmunya. Suka menguak sisi lain Indonesia, khususnya dalam sosial, budaya, dan politiknya. Menulis menjadi bagian dari hidup. Dan akan terus hidup walau saya mati. Saya yakin.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Insekuritas: Ciri Khas Mahasiswa Milenial

11 Agustus 2020   21:53 Diperbarui: 11 Agustus 2020   22:00 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah saya cukup? (reputationtoday.in, 2019)

Hidup di dunia perkuliahan membuat saya menemukan banyak sekali jenis manusia yang sedang berkembang, apalagi saya berada di kampus negeri yang mana pastinya lebih berpotensi mengumpulkan banyak jenis populasi dari daerah-daerah yang jauh dari pusat kota. Teman saya ada yang dari Pangkalan Bun, Kupang, bahkan Jayapura. Oleh karena itu, saya semakin menyadari bahwa tipikal manusia berbeda-beda entah dari kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.

Banyaknya jenis orang selain bisa mengetahui perbedaan macam-macam manusia juga mengetahui kesamaan dari setiap insan. Di masa perkuliahan menurut saya banyak sekali variasi perkembangan karakter manusia. 

Ada yang sudah siap untuk menghadapi pasca kampus, ada yang sudah punya pengalaman banyak sedari SMA, ada yang malas untuk berbuat apa-apa, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, ada satu ciri khas yang membuat saya merasa hal ini perlu dipikirkan ulang, di mana hampir semua mahasiswa itu: tidak percaya diri alias insecure.

Generasi Milenial

Saya meyakini faktor generasi milenial merupakan faktor kuat mengapa mahasiswa sekarang penuh dengan insekuritas. Pertama, keberadaan media sosial sangat berpotensi orang-orang untuk menampilkan apa yang mereka lakukan. Tidak sombong, melainkan apa salahnya untuk orang mempublikasikan hal-hal yang mereka sukai. Atau jika orang-orang ini adalah "orang baik", sekarang banyak sesuatu yang bilamana ingin mendapatkan sesuatu perlu posting twibbon di Instagram.

Sifat dasar manusia pastinya adalah ingin lebih dari yang lain secara tidak sadar. Bilamana posting-an tersebut membuat mereka merasa di bawah, di awal-awal pasti mereka tidak apa-apa. Yang menjadi masalah adalah bila posting tersebut hadir berkali-kali. 

Coba kita sebut kalau twibbon adalah satu-satunya jenis posting tersederhana yang dilakukan orang (karena kewajiban, siapa tahu dia males bermain Instagram atau tahu untuk tidak menyakiti orang lain). 

Posting tersebut menunjukkan dirinya mendaftarkan berkas beasiswa tertentu dengan minimal IPK sekian; akan terdapat beberapa orang yang merasa insecure karena artinya orang tersebut memiliki IPK yang cukup tinggi (sekian tersebut). Itu baru posting-an tersederhana, belum yang memang ingin pamer.

Usia Pancaroba

Jelas masa-masa ini merupakan masa paling kritis dalam kehidupan. Apa lagi bila memasuki fase quarter-life crisis. Masa-masa ini pastinya membuat manusia ingin mencapai hal-hal yang lebih dan lebih. Inilah usia-usia akhir untuk memenuhi bekal dalam menghadapi dunia kerja yang sangat keras (walaupun saya belum bekerja, hanya sok tahu saja..).

Seringkali di awal masa orientasi di kampus terdengar "kampus ini adalah laboratorium kehidupan, lakukan kesalahan sebanyak-banyaknya untuk mencapai kebenaran yang hakiki". Mungkin inilah yang membuat orang-orang aktif di mana-mana, sehingga banyak sekali potensi insekuritas muncul yang dikarenakan akademis, lomba, organisasi, dan masih banyak lagi. Yang lebih membuat insecure adalah mahasiswa multi tasking yang bisa melakukan semua hal bersamaan dan berprestasi! Gila!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun