Mohon tunggu...
Reza Azzahra
Reza Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Konsep Tradisi Wiwitan di Desa Giling Kecamatan Pabelan

13 Februari 2024   23:00 Diperbarui: 13 Februari 2024   23:08 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Wiwitan merupakan salah satu kearifan lokal di Jawa, Namun setiap daerahnya memiliki tatacara wiwitan yang berbeda-beda. Seperti di Desa Giling Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Jawa Tengah yang mungkin berbeda dengan tatacara wiwitan dengan daerah lain. Wiwitan adalah tradisi menyambut hasil panen yang dilakukan sebelum melakukan panen. Tradisi ini dilakukan sebagai tanda bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen. 

Sebelum dilakukan tradisi wiwitan masyarakat akan meletakkan janur (daun kelapa muda), daun alang-alang, dan daun dadap serep di empat sudut sawah atau yang dinamakan dengan 'mojoki'. Kemudian saat puncaknya tradisi wiwitan masyarakat membawa makanan seperti tumpeng, ingkung ayam kampung, rokok, dan bunga mawar untuk dibawa menuju sawah. Saat sampai disawah masyarakat melakukan doa bersama meminta agar tidak ada halangan apapun dalam melakukan pemanenan dan meminta agar hasil panennya melimpah ruah doa bersama ini biasanya dinamakan 'Slametan', setelahnya masyarakat makan bersama. Dan keesokan harinya baru masyarakat mulai memanen padi. Dilakukan pada keesokan harinya karena dilakukan paling tidak satu malam setelah acara tradisi wiwitan. 

Dalam tradisi wiwitan ini mencakup tiga aspek yang terdapat dalam pelaksanaannya, aspek itu antara lain; Aspek People (soisal), Aspek Profit (ekonomi), dan Aspek Planet (lingkungan). 

Aspek people atau soisal, Dalam aspek ini wiwitan dapat menambah rasa persaudaraan kepada tetangga maupun keluarga, menambah nilai toleransi, gotong royong bersama, dan menambah nilai spiritual. Dengan adanya tradisi seperti ini nilai-nilai kearifan lokal akan terus terjaga ditengah kemajuan sain dan teknologi. 

Aspek profit atau ekonomi, Wiwitan memiliki aspek ekonomi karena petani akan menghemat biaya dan tenaga untuk membayar buruh dalam memanen padi. Konsep dari tradisi wiwitan ini adalah kerja tradisional jadi para warga akan membantu dalam proses memanen ini. 

Aspek planet atau aspek lingkungan, Segi aspek lingkungan tradisi wiwitan ini adalah menjaga keseimbangan antara alam dengan manusia yang saling menguntungkan. Seperti dengan cara memanen tradisional yang tidak merusak kesuburan tanah dan ekosistem sawah karena jika menggunakan mesin mungkin saja terjadinya bocor bahan bakar yang dapat mempengaruhi kesuburan tanah dan merusak ekosistem sawah. 

Itulah tiga aspek yang terdapat dalam pelaksanaannya pada tradisi wiwitan. 

Pada zaman dahulu masyarakat di Desa Giling masih banyak yang melakukan tradisi ini namun, di zaman sekarang tak banyak masyarakat yang masih melakukan tradisi ini karena banyak dari mereka sudah tidak terlalu berpatokan pada tradisi lama. Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus ikut serta dalam melestarikan tradisi budaya ini agar nilai-nilai kearifan lokal tidak luntur. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun