Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Digital Banking Menuju Era Cashless Society

23 Oktober 2021   18:36 Diperbarui: 26 Oktober 2021   09:01 3125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cashless. Photo by www.99.co.id

Ilustrasi Cashless. Photo by www.99.co.id
Ilustrasi Cashless. Photo by www.99.co.id

Tapi, semakin kesini banyak marketplace maupun usaha kecil telah beralih dari bayar secara langsung dialihkan menjadi bayar secara transfer bank atau e-wallet seperti Shopeepay, Gopay, DANA, Jenius sejalan dengan dikenakannya biaya ongkir atau ongkos jasa pengiriman maupun pemberlakuan bebas biaya administrasi maupun promo diskon.

Perilaku transaksi dengan menggunakan cashless atau cardless di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak tahun 2007. Perkembangan e-money diawali oleh perusahaan telekomunikasi yaitu Telkom yang menjadi pelopor dengan menerbitkan T-Cash. 

Keadaan masyarakat yang saat itu masih terbilang awam, infrastruktur yang belum memadai dan kurang gencarnya sosialisasi dari perusahan ataupun pemerintah menjadikan e-money masih antara ada dan tiada. 

Kemudian diikuti oleh Indosat pada tahun 2008 mengeluarkan Dompetku, setelah itu diikuti XL mengeluarkan XL Tunai dan akhirnya lembaga perbankan pun meluncurkan CIMB rekening Ponsel. 

Pergerakan e-money masih belum terlihat sampai 2012. Padahal jika dari awal pemerintah dan semua pemangku kebijakan memberikan sosialisasi mungkin perkembangan cashless dan cardless akan lebih awal disadari di Indonesia. 

Dampak penerapan transaksi cashless dan cardless dalam jangka pendek akan mempengaruhi ekonomi jangka panjang. Oleh karena itu kebijakan mempromosikan transaksi cashless dan cardless akan mempengaruhi percepatan perkembangan ekonomi suatu negara

Transaksi dengan cashless memberikan manfaat dan menawarkan keleluasaan penggunanya untuk melakukan transaksi pembayaran dengan mudah, cepat, aman dan nyaman pastinya. 

Bagi saya, penggunaan cashless dinilai nyaman dan praktis. Hal ini dikarenakan cashless membuat pengguna tidak perlu repot-repot ketika membawa uang banyak sampai dompetnya ngembang. Dengan cashless kini dapat terintegrasi kemana saja. Mau pesan makanan lewat ojek online, bayar tagihan pulsa bisa, bayar listrik bisa, checkout keranjang shopee, transfer uang juga bisa. 

Sebanyak apapun uang di dompet pasti akan repot untuk membawanya, tetapi kalau uang elektronik sudah pasti tidak akan repot karena cashless bisa digunakan kapanpun dan dimanapun.

Sejalan pula dengan budaya cardless, dimana penggunanya cukup memindai QRCode untuk melakukan pembayaran. Kini, usaha-usaha kecil baik pedagang kaki lima, UKM maupun restoran dan cafe sudah mulai menerapkan transaksi pembayaran cardless maupun cashless ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun