Mohon tunggu...
Reyne Raea
Reyne Raea Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Influencer Surabaya

Panggil saya Rey, mom blogger di reyneraea.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ternyata Ini Alasan Mengapa Pemerintah Mengharuskan Usia Anak Masuk SD Minimal 7 Tahun

16 Maret 2018   08:00 Diperbarui: 12 Desember 2018   15:50 30807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Usia pas masuk SD - dokumen pribadi

Dan  gak ada faedahnya juga tiap hari kita teriak-teriak minta pemerintah  menerapkan materi pelajaran kayak di negara Finlandia CMIIW. Saya rasa tidak semudah itu menerapkannya di negara kita yang begitu komplek dengan permasalahan ini. Salah  satu cara untuk mempersiapkan anak agar tidak terbebani materinya yang  aduhai itu adalah, dengan tidak mengikuti ego kita untuk mempercepat  anak masuk SD.

Bukannya apa-apa, KASIHAN aja . Kasihan anak-anak, plus kasihan gurunya LOL Tau gak sih? menjadi guru atau wali kelas 1 itu berat banget. Wali kelas kakak Darrell mengiyakan hal itu. Mereka  harus sekuat tenaga memikirkan cara terbaik mentransfer ilmu yang luar  biasa itu ke para murid yang notabene masih dalam tahap peralihan dari  sekolah yang boleh main melulu, ke sekolah yang harus mengerti lebih  formal.

Dengan usia anak yang lebih matang, maka  kemampuan berpikir mereka baik dalam menerima pelajaran maupun  kemandirian lebih baik lagi. Gak usahlah memikirkan  anak-anak usia 5 tahun sudah SD, di kelas kakak Darrell aja, sebagian  besar teman-temannya sudah berusia seperti Darrell yaitu minimal 6,5 tahun bahkan ada yang sudah 7 tahun.

Itupun masih saja membuat wali kelasnya ngos-ngos an mendidik mereka. Dari yang suliiittt banget diminta lebih tertib, gak boleh berantem, sampai urusan ke toilet. Sampai-sampai  wali kelasnya rela nongkrong di toilet menanti murid yang lagi pup  hanya demi memastikan si murid bisa membersihkan duburnya dengan bersih. Secara mereka harus sholat Dhuhur berjamaah setiap hari.

*pukpuk miss Vivinhehehehe.

Belum  lagi, untuk yang full day school kayak kakak Darrell, yang mana mereka  kadang harus gonta ganti baju di sekolah saat ada kegiatan pramuka atau  extrakurikuler. Kalau anak belum bisa mandiri memakai baju sendiri, dijamin gurunya puyeng hahaha.  Itu untuk sekolah swasta, yang mana gak peduli gaji gurunya berapa, tapi biaya pendaftaran maupun SPP perbulannya..

hikssss... LEBIH MAHAL DARI SPP KULIAH SAYA DULUHHH!!!

Oii Rey, sadar diri, eloo itu kuliahnya udah puluhan tahun lalu hahaha. Bayangin untuk sekolah negeri yang notabene katanya gratis, plus (katanya  juga) gaji gurunya gak semua memuaskan. Apa gak ngehek tuh gurunya harus turun tangan nongkrong di toilet ditemani bau yang  aduhai demi memastikan si murid gak menimbulkan bau di kelas? hahahaha. 

Gak tau lagi sih, kalau emang ada anak yang kece abis, masih 5 tahun sudah mandiri kayak usia 7 tahun. Tapi yang saya lihat di kelas kakak Darrell ya kayak gitu, hahaha. Selain  dari masalah kemandirian, merujuk dari teori-teori parenthing, yang  mana di usia segitu otak anak masih dipengaruhi oleh bermain, kan  kasihan aja jika harus dicekoki materi yang aduhai juga. Pun juga kalau ada orang tua yang beralasan. "Anak saya sudah mampu kok, buktinya dia sekolah baik-baik saja!"

Saya kok kurang yakin ya? emang anak kecil sudah bisa menyuarakan kemampuannya? Kalau bukan kita orang tua yang mau menyelami kemampuannya? Apapun  itu, saya rasa memberikan beban sesuai kemampuan anak adalah hal yang  terbijak bagi kita, jangan sampai karena 'dipaksa' menanggung beban  berat di saat usianya belum mumpuni, membuat sang anak, gak pernah bisa  tumbuh dewasa atau dengan kata lain telat dewasanya.

Kayak siapa yaaa? Oh iyaaa.. itu kan saya hahaha Iya, saya emak yang kadang childish, mungkin karena saya masuk SD kelewat cepat hahaha. Ada yang anaknya bakal masuk SD tahun ini? share kerempongannya yuk bunda :) Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun