Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebuah Renungan 2 Menit untuk Kita

13 Juni 2020   10:47 Diperbarui: 13 Juni 2020   10:45 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi merenung (Sumber : pexels.com)

Ada sebuah pesan mendalam dari para ahli spiritual, jika kita banyak berbuat baik, maka akan ada banyak kebaikan dan keberuntungan yang kita dapat, sebaliknya jika kita banyak berbuat buruk atau jahat maka demikian pula imbalan yang akan kita terima.

Tentu ada banyak cara untuk berbuat baik. Bisa dengan materi, waktu, ilmu atau tenaga yang kita sumbangkan dengan sukarela kepada orang yang membutuhkan.

Ketika setiap kali kita berbuat baik dan melakukan kebaikan, kita ibarat sedang menabung uang di bank.

Semakin banyak kebaikan yang kita lakukan, tentu saja saldo kebaikan kita akan menumpuk di bank semesta.

Bedanya, ketika menabung uang satu juta, maka yang akan cair pun nominalnya satu juta. Ketika menabung seratus juta maka yang nanti bisa di ambil pun ya tetap seratus juta.

Tapi ketika kita menabung kebaikan, mungkin kita hanya berbuat kebaikan yang tiada artinya. Mungkin kebaikan itu hanya sebesar biji salak. Tapi bisa saja, balasan yang diterima akan lebih besar dan berkali-kali lipat.

Mungkin anda pernah bertanya-tanya, apakah kebaikan yang saya lakukan suatu saat akan ada balasannya?

Jawabannya adalah ia. Setiap perbuatan yang kita lakukan, baik ataupun buruk pasti akan ada balasannya. 

Kita mengenal yang namanya karma. Jadi tiap-tiap apa yang kita perbuat kepada orang lain suatu saat akan berbalik dan menghantam diri kita sendiri.

Misalnya ada seorang yang dulu sering berhutang, pinjam uang, karena alasan butuh dan sedang kesusahan, namun dengan sengaja melalaikan kewajiban untuk mengembalikan nya.

Suatu hari dimana ia sudah berlimpah secara finansial, ternyata ia mengalami nasib yang sama. Banyak yang meminjam uang kepadanya dan orang-orang yang meminjam tiba-tiba menghilang dari peredaran, sulit di hubungi dan tidak mengembalikan uang nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun