Mohon tunggu...
Reyna KaruniaPutri
Reyna KaruniaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - soon-to-be-an-author

a secret admirer for 6 years.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Harus Melek Makanan Halal

20 Agustus 2021   18:58 Diperbarui: 20 Agustus 2021   19:13 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah restoran favorit anda dan keluarga sudah terjamin ke halalan nya? Atau ternyata salah satu kandungan makanan yang tengah anda makan mengandung arak? Bagaimana dengan kopi yang anda nikmati setiap pagi ternyata bercampur alkohol?

Mungkin tidak masalah bagi orang yang bukan beragama Islam. Namun sudah ditetapkan bahwa orang Islam harus menjauhi beberapa pantangan dalam makanan mereka. Seperti khinzir dan khamr.

Namun di era ini masih ada, ironis nya masih banyak yang tidak mengetahui kandungan makanan yang mereka konsumsi. Sempat ramai di sosial media karena salah satu netizen tercengang saat ia tahu tengah mengkonsumsi babi. Makanan berupa sereal jadi sangat tricky jika ternyata ada kandungan babi di dalam nya. Padahal di kotak sereal tersebut sudah diberi label mengandung babi. Belum tahu ini salah netizen tersebut yang malas membaca atau kita sebagai warga Indonesia yang kurang melek akan makanan halal.

Banyak restoran dari luar negeri  berjejer menawarkan makanan enak untuk konsumen. Nama restoran pun terkadang dalam bahasa asing, begitu juga menu-menu nya. Jadilah orang lokal yang tidak tahu bisa terjebak. Seperti pengalaman penulis yang masih melihat mbak-mbak berhijab makan di restoran yang menjual menu babi. Dari luar restoran hanya ada tulisan mandarin cina yang artinya 'bak' atau dalam bahasa Indonesia nya berarti babi.

Tidak salah untuk mendirikan sebuah restoran yang bukan muslim friendly. Karena Indonesia tidak hanya orang Islam yang menghuni. Jadi agama lain pun bebas untuk menjalani kehidupan mereka sesuai kepercayaan. Karena itulah orang Islam wajib untuk melek apa yang terkandung dalam makanan mereka. Harus lebih aware tentunya.

Contoh nya saja sudah semakin banyak coffee shop yang menjual kopi dengan kandungan alkohol. Kopi yang sudah menjadi tradisi turun menurun kini menjadi suatu yang haram hukum nya untuk di konsumsi muslim. Parah nya teman-teman muslim tidak tahu akan hal ini. Kembali lagi seperti kasus di atas, nama-nama khamr yang disebutkan terasa asing di telinga masyarakat. Seperti rhum, baileys, dan sebagai nya. Karena ketidak tahuan ini lah akhirnya banyak yang mengkonsumsi.

Untuk itu sebagai orang beragama Islam wajib untuk belajar lebih dan teliti dengan apa yang dikonsumsi. Pemerintah pun harus ikut andil agar lebih mengedukasi masyarakat dan juga memberikan regulasi. Agar kedepan nya masyarakat terutama muslim lebih merasa aman dan tidak tertipu makanan yang tidak halal bagi mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun