Mohon tunggu...
Reyhan Abdil Febriansyah
Reyhan Abdil Febriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki kepribadian yang introvert. Memiliki ketertarikan dengan film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead

12 Oktober 2022   10:28 Diperbarui: 12 Oktober 2022   10:33 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akar pemikiran dari interaksionisme simbolik adalah filsafat filsafat pragmatisme dan behaviorisme psikologis. Filsafat pragmatisme berasumsi sebagai berikut: 

  • Realitas diciptakan secara aktif dengan tindakan di dalam dunia nyata
  • Ingatan dan pengetahuan didasarkan pada dunia nyata yang terbukti berguna bagi manusia
  • Manusia mendefinsikan objek sosial/fisik sosial menurut kegunaannya/fungsinya
  • Pemahaman individu didasarkan pada perilakunya dalam kenyataan.  

Kemudian pada behaviorisme berasumsi bahwa perilaku manusia berbeda dengan makhluk lain (hewan), tindakan manusia didasarkan atas proses mental, dan manusia merupakan aktor kreatif. Oleh karena itu pemikiran manusia terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. 

Sekarang kita memasuki biografi dan pemikiran george Herbert Mead. Beliau lahir di South Hatley Massachussets pada 27 Februari 1863. Beliau mendapat gelar sarjana muda pada tahun 1883 di Oberlin College. Lalu meneruskan kuliahnya di Universitas Harvard dan Universitas Leipzig pada tahun 1887. Setelah lulus, Mead menjadi dosen di Universitas Michigan tahun 1891 dan pindah ke Universitas Chicago tahun 1894 atas undangan John Dewey.   

Mead merupakan tokoh utama dari teori interaksionisme simbolik Teori ini merupakan mazhab dari Universitas Chicago. Sumbangsih besar pemikiran Mead dituangkan dalam buku berjudul Mind, Self and Society (1934). Buku ini merupakan kumpulan bahan kuliahnya di kelas. Mead meninggal dunia pada tahun 1931 di rumah sakit akibat gagal jantung yang dideritanya. 

Selanjutnya kita akan membahas pemikiran George H. Mead atas teori interaksionisme simbolik. Menurut Mead komunikasi manusia berlangsung melalui pertukaran simbol-simbol serta pemaknaan simbol-simbol tersebut. Mead mengemukakan bahwa dalam teori interaksionisme simbolik, basis dasarnya adalah simbol, karena simbol merupakan konsep mulia yang hanya dimiliki oleh manusia. Simbol muncul akibat dari kebutuhan setiap individu untuk berinteraksi satu sama lain. Dalam proses berinteraksi, tindakan seseorang diawali dengan pemikiran. Namun menurut Mead bukan pemikiran yang pertama kali muncul, melainkan masyarakat yang terlebih dulu muncul lalu diikuti oleh pemikiran yang muncul dalam diri masyarakat tersebut.   

Proses terbentuknya tindakan menurut Mead diawali dengan impuls, yaitu dorongan yang timbul dari proses tindakan, misalnya ketika ingin membeli baju kesukaan karena ada diskon. Kemudian dari impuls tersebut muncul persepsi misal jenis barang apa yang ingin kita beli atau barang diskon mana nih yang paling efektif buat diri kita. Kemudian muncul manipulasi, misalnya apakah barang tersebut berguna bagi diri kita atau apakah barang tersebut memiliki fungsi yang berguna bagi kebutuhan kita. Dan terakhir konsumsi, yaitu tindakan yang diambil berdasarkan proses pemikiran yang dilewati. 

Kemudian ada konsep mind menurut Mead. Mind bersifat sosial, artinya mind berkembang karena proses interaksi di masyarakat. Lalu tindakan yang menggunakan simbol-simbol dan mengarahkan simbol menuju self/diri sendiri. Artinya pemikiran dapat mengolah simbol-simbol yang dapat membentuk diri kita sendiri/self. Dengan mind, simbol-simbol dapat dimanipulasi. Aktivitas mind dapat berupa komunikasi antar individu maupun dengan diri sendiri.   

Kemudian konsep Self, terbagi menjadi dua yaitu "I" sebagai subjek dan "Me" sebagai objek. Konsep "I" sebagai subjek merupakan tanggapan spontan individu terhadap orang lain atau situasi tertentu. Sumber utamanya dari proses sosial dan sesuatu yang dicari mengenai definsi diri atau kepribadian definitif serta bersifat kreatif. Kemudian "Me" sebagai objek, merupakan tanggapan tidak langsung individu terhadap orang lain. Konsep ini tidak berasal dari proses sosial. Konsep ini juga tidak memungkinkan terbentuknya kepribadian definitif dan bersifat kontrol sosial.   

Tiga tahapan pembentukan self menurut Mead sebagai berikut: 

  • Play stage, tahapan dimana seorang individu (anak) sedang membangun dirinya dengan belajar menjadi subjek dan sekaligus objek melalui proses merespon segala hal yang diketahui atau segala hal yang dilihatnya.
  • Game stage, tahapan dimana anak mulai memainkan berbagai peran dari hal yang dilihat/diketahui dan menemukan hal baru dengan melihat peran orang lain.
  • Generalized other, tahap dimana anak sudah terbentuk kepribadian dirinya atau sikapnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun