[caption id="attachment_331883" align="alignleft" width="300" caption="Vicky, selaku ketua pelaksana dari proyek Enlighten the Future sedang menjelaskan aktivitas-aktivitas yang telah mereka lakukan selama 3 bulan ini."][/caption]
Minggu, 26 Oktober kemarin, AIESEC Universitas Brawijaya mengadakan suatu acara yang diselenggarakan di House of Juminten, Malang. Acara ini bertemakan closing atau penutupan yang menandakan selesainya salah satu rangkaian proyek yang dibuat oleh AIESEC Universitas Brawijaya, yaitu proyek Enlighten the Future. Acara ini dibuat sebagai bentuk dari penutupan proyek ini yang telah berkontribusi terhadap masyarakat, khususnya terhadap sosialisasi bagi anak-anak.
[caption id="attachment_331887" align="alignright" width="300" caption="Yayasan anak Ashabul Kahfi sedang melakukan performance di atas panggung"]
Dalam acara ini dijelaskan tentang kontribusi apa saja yang telah proyek ini lakukan terhadap keadaan sosial, terutama bagi anak-anak selama 3 bulan ini. Pada acara ini juga turut hadir komunitas peduli anak, yakni Griya Baca dan Ngelmu Pring, serta yayasan anak Ashabul Kahfi, sebagai TN (Trainee Nominee) yang merupakan suatu wadah atau tempat bagi para peserta dari proyek Enlighten the Future yang berasal dari luar negeri untuk melakukan aktivitas volunteering-nya selama di Malang. Mereka tidak hanya hadir tetapi juga melakukan performance yang berasal dari tiap yayasan maupun komunitas tersebut. “Enlighten the Future, sesuai namanya berarti menerangi masa depan, dari proyek ini terlihat bahwa proyek ini bertujuan untuk menerangi masa depan terutama bagi anak-anak,” ungkap Susmita (20) yang merupakan salah satu Vice President dari AIESEC Universitas Brawijaya.
Diharapkan dengan adanya acara penutupan dari proyek ini akan meninggalkan jejak yang baik dan bermanfaat atas kontribusi dari proyek ini terhadap masyarakat, khususnya anak-anak, serta dapat berkelanjutan di kota Malang. (Red)
