Dear Sabtu pagi,Â
Alhamdulillah, hari ini aku bisa bangun lebih pagi sebelum subuh berkumandang. Jam tiga lebih lima puluh menit. Iya, waktu yang menyesakkan. Batin pingin tidur lagi tapi takut terlelap dan melewatkan waktu subuh. mau segera menghadp subuh, juga masih terlalu lama. Akhirnya aku tegakkan punggungku dan menghela napas dalam. Sejenak aku duduk sambil memejamkan mata. Sebentar saja, ucap batinku merajuk. Tak lama kemudian aku bergegas berjongkok, melemaskan kaki dan jemariku, kemudian aku berdiri dan mengarah ke kamar mandi. bismillah semoga hari ini bisa membawa berkah.
Kuambil handuk dan pakaian gantiku kemudian segera mandi. Ya, sejak bulan lalu aku mulai membiasakan diri untuk mandi membersihkan diri sebelum melaksanakan subuh. Aku ingin kegiatanku ini bisa istiqomah, dengan harapan nantinya dapat aku tuai di masa tua nanti. Oya kebiasaan lain selain mandi sebelum subuh, aku juga mulai membiasakan untuk sedikit bergerak dan mengolah tubuh dengan tiga gerakan, pertama dengan melebarkan jarak kaki seukuran lebar bahu, kemudian badan aku turunkan selama 10 kali naik turun, gerakan kedua aku arahkan kaki kananku maju kedepan, dan kaki kiri di belakang, kemudian aku ayunkan badanku kedepan dan bergantian dengan kaki kiri kearah depan sampai 10 kali. Langkah ketiga aku sejajarkan tangan dan kaki sebahu ke arah tembok kamar mandi, kemudian aku dorong tubuhku kedepan dengan menekuk siku sampai dengan 10 kali. Walaupun sebentar dan hanya 10 kali, aku berharap dapat menerima manfaat dengan tetap istiqomah.
Waktu tak terasa hampir jam 04.30 pagi, aku segera menunaikan sholat subuh, dilanjut dengan membaca al qur'an. Kebiasaan ini juga aku jalani dengan istiqomah meskipun hanya satu ayat, aku usahakan tetap membaca. Mengaji adalah salah satu kebutuhan untuk menyirami relung hatiku yang mulai banyak terisi dahak-dahak kehidupan duniawi. Entah dengan mebaca al qur'an ataupun dengan menonton kajian-kajian agama. Yup, untuk kajian ini sengaja memang aku menonton di televisi harian, tidak menggunakan media youtube atau apapun itu yang bisa disetting kita mau dengerin yang mana sesuai keinginan kita.Â
Aku memang sengaja berencana menerima apapun yang Allah kehendaki, karena aku yakin apapun yang terjadi di dunia ini adalah dengan kehendak Allah. Tinggal bagaimana kita menghadapinya, dengan senyuman, dengan penuh gembira, dengan positif thinking dan belajar untuk memahami apa yang terjadi atas kehendak Allah. Aku yakin semua yang terjadi adalah yang terbaik buat kita.
Ok kembali ke rutinitas aku. Hari ini Sabtu aku libur kerja dan berencana untuk segera menyelesaikan tugas-tugas kerjaan dan sekolah yang belum aku selesaikan. Masih terngiang selalu rincian tugas-tugas yang harus aku selesaikan. Aduh!! memikirkannya saja aku ill fill, mual rasanya pengen keluar dari masalah. Tapi aku sadar, kalau tidak diselesaikan akan tertunda-tunda dan tidak segera selesai. Meski sadar, tapi masih saja godaan syetan untuk malas, menunda dan pasrah menggeliat di sekitarku.
Istilah yang sering digunakan untuk orang yang suka menunda pekerjaan dan malas memulai adalah "prokrastinasi". Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda-nunda tugas hingga mendekati tenggat waktu atau bahkan melewati batas waktu yang telah ditentukan. Haduh, aku pengen menghilangkan kebiasaan itu. tapi tidak semudah yang dibayangkan. Godaan untuk melakukan hal lain kelihatan lebih menarik untuk dilakukan dan menjadi self award bagiku untuk pembenaran diri. Astaghfirullah, jauhkanlah kami dari hal-hal sedemikian, rintihku dalam hati.Â
Aku teringat pepatah mengatakan selangkah kita maju kepada Allah, maka Allah akan berlari seribu langkah kepada kita. Namun satu langkah itu terasa berat bagiku, kenapa? tanyaku dalam hati. Apa mungkin aku kurang bersyukur, atau mungkin aku telah memakan sesuatu yang buruk dan entah apa lagi dapat aku lakukan untuk mengangkat kaki dan meneguhkan niatan hari untuk melangkah. "Fafirru ilallah", do'aku kepada Allah agar dapat selalu dekat dan berlari kepada Allah. Aku jadi berpikir, sebegitukahnya aku selama ini , sejauh itukah aku selama ini sampai sampai untuk melangkahkan kaki ke arah yang lebih baik begitu susah.
Yah, itu hanya beberapa jam saja di pagiku hari ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI