Belakangan ini, dunia otomotif tanah air menjadi sorotan karena fenomena mengejutkan yang melanda citra sepeda motor Honda. Hal ini disebabkan karena terjadinya fenomena kroposnya rangka sepeda motor miliki Honda, yakni rangka eSAF. Padahal, rangka eSAF dirancang untuk memberikan bobot yang lebih ringan dan peningkatan performa. Namun, masalah yang muncul adalah ketahanan rangka yang dinilai kurang baik.
Rangka eSAF merupakan sebuah rangka kendaraan sepeda motor milik Honda yang sudah diterapkan di beberapa motor andalan mereka. Daftar motor Honda yang pakai rangka eSAF antara lain adalah Honda beat, Honda Scoopy, Honda Genio, dan Honda Vario 160. Keempat motor ini sering kita jumpai di aspal jalanan Indonesia, terutama di Ibu Kota Jakarta.
Berdasarkan rekaman video insiden yang telah beredar dan mempertimbangkan respon yang diberikan oleh pengguna media sosial, banyak yang merasa kecewa atau mulai meragukan keputusan untuk membeli skutik Honda. Namun, menurut Ahmad Muhibuddin, General Manager Corporate Communication AHM, menjelaskan fenomena ini tidak menggangu penjualan motor matik dari Honda.
“Kalau terhadap penjualan, sejauh ini belum berpengaruh, karena permintaan masih oke. Ini tantangan buat kami agar bisa memberikan layanan yang terbaik kepada konsumen. Ini challenge untuk bisa lebih sigap merespons dan menangani setiap keluhan yang disampaikan, kita komitmen untuk ke sana.” ujar Muhib, belum lama ini.
Sebagai gambaran, pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 yang diselenggarakan pada 10-20 Agustus lalu, Honda mencatatkan penjualan yang positif. AHM mencatat ada 1.251 unit yang terjual, dengan capaian BeAT 217 unit dan Scoopy 252 unit mana kedua motor itu menggunakan rangka eSAF. Dapat dikatakan, merujuk pada pencatatan tersebut, fenomena kroposnya rangka eSAF tidak mempengaruhi penjualan unit sepeda motor milik Honda.
