Mohon tunggu...
Riana Evelina
Riana Evelina Mohon Tunggu... Lainnya - seorang teman

tidak semua orang bisa becerita, menulis adalah pilihan saya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pekerjaan yang Tidak Diinginkan

14 September 2020   13:21 Diperbarui: 14 September 2020   13:32 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

matamu kail pancing

merobek padatnya isi tenggorokan dan tak bisa dilepas

malam itu kau memelukku erat

tanpa mengucap kata sebelumnya

lenganmu lengang bagi tubuhku yang tidak ingin bergerak bebas

hangat!!

bahkan lebih hangat dari perapian puncak gunung yang dibuat oleh para pendaki

aroma tubuhmu sampai di batang hidung

menusuk kenangan untuk nanti kuingat

malam menggulung warna merah pada amarah senja sore tadi

"jangan lepaskan pelukku" ucapmu berbisik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun