Mohon tunggu...
reva sugito
reva sugito Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Memboikot Bukalapak Itu "Cebong" Dungu atau Pintar?

16 Februari 2019   06:27 Diperbarui: 16 Februari 2019   07:20 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebenarnya perbedaan orang Pintar dengan orang Dungu bukanlah dari Inteligensianya.  Saya percaya dan sangat yakin, pada dasarnya semua orang itu tidak jauh berbeda Inteligensianya atau IQ nya. 

Umumnya orang IQ nya tidak jauh berbeda satu sama lain atau dalam skala  yang biasa dipakai di angka 120 an.  Ada yang  kurang sedikit  dan ada yang lebih sedikit. Kisarannya antara angka 118 s/d 125. Kalau diatas 125 saya pikir hanya orang-orang tertentu saja.  Biasanya lulusan Cum Laude yang memiliki IQ 125-130.

Memang ada orang yang Genius yang IQ nya diatas rata-rata dan memang ada juga orang yang Idiot karena IQ nya dibawah rata-rata.  Genius itu diatasnya Pintar karena IQ nya super  sementara Idiot itu bukan Dungu atau Bodoh tetapi memang IQ nya dibawah standar.

Pintar dan Dungu  itu pada dasarnya  hanyalah  sebutan saja.  Pintar dan Dungu bukan berarti yang satu IQ nya tinggi dan yang satu IQ nya rendah.  Orang Pintar itu orang yang mau menggunakan kemampuan otaknya, sementara orang yang Dungu atau Bodoh itu orang yang enggan menggunakan kemampuan otaknya ataupun kemampuan logikanya.

Pintar dan Dungu juga tidak ditentukan oleh tingginya pendidikan dari seseorang.  Seorang sarjana belum tentu lebih pintar dari seorang lulusan SD.  Akan tetapi umumnya mereka yang bergelar sarjana memang lebih luas wawasannya dari mereka yang hanya tamatan SD. 

KENAPA HARUS MENGAMUK  BILA DIKATAKAN DUNGU OLEH ROCKY GERUNG?

Pada umumnya orang yang selalu Emosian itu cenderung untuk bersikap bodoh. Dan bila terlalu sering bersikap bodoh maka orang lain akan menyebutnya sebagai orang yang Dungu. Ini poin penting loh.  Ingat baik-baik kawan. Hehehe.

Siapapun orangnya , meski  IQ nya 125 atau lebih, meski dia Sarjana S2 atau Profesor, ketika dia sedang emosi maka logika dia tidak akan bekerja dengan normal sehingga bisa saja dia melakukan suatu hal yang bodoh ataupun Dungu.

Seorang Dokter bisa saja membunuh istrinya karena cemburu. Seorang Kolonel bisa saja dipecat gara-gara menikahi anak dibawah umur, seorang Professor kehilangan mobilnya karena ditipu perusahaan Hak Paten abal-abal,  dan seterusnya dan seterusnya.

Sikap Bodoh atau sebuah Kedunguan bisa dilakukan siapa saja tanpa terkecuali.  Faktor pemicunya umumnya karena  orang tersebut sedang dalam kendali emosinya.  Logikanya tidak bekerja sehingga lahirlah sebuah Kedunguan.

Contoh kecil niah kawan.  Menkominfo bertanya pada salah seorang pegawai kementeriannya : Yang Bayar Gaji Kamu siapa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun