Mohon tunggu...
Reva Savitri
Reva Savitri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika dalam Kantor Akuntan Publik: Menjaga Kepercayaan Dalam Profesi

30 Juni 2025   18:12 Diperbarui: 30 Juni 2025   18:12 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernahkah kita berpikir siapa yang memastikan laporan keuangan perusahaan itu benar dan dapat dipercaya? Di balik semua angka dan laporan tahunan yang kita baca, ada satu profesi penting yang bekerja: akuntan publik. Namun, bukan hanya soal hitung-menghitung, profesi ini juga sangat bergantung pada satu hal yang tak kalah penting: etika.

Dalam Kantor Akuntan Publik (KAP), etika bukan sekadar teori di buku. Ia menjadi pondasi utama yang menentukan apakah seorang akuntan bekerja secara profesional atau justru mencederai kepercayaan publik. Sebab, ketika seorang akuntan kehilangan etika, maka seluruh profesi ikut tercoreng.

Apa Itu Etika dalam KAP?

Etika profesi akuntan adalah seperangkat prinsip moral dan standar perilaku yang wajib dipatuhi dalam menjalankan tugas. Etika ini mengatur bagaimana akuntan bersikap terhadap klien, masyarakat, dan bahkan terhadap sesama rekan seprofesi.

Akuntan publik tidak hanya bertanggung jawab kepada perusahaan yang membayar jasanya, tapi juga kepada publik luas. Karena itu, keputusan dan opini yang mereka berikan harus bebas dari kepentingan pribadi, tekanan bisnis, dan manipulasi.

Prinsip-Prinsip Etika Profesi Akuntan

Dalam praktiknya, terdapat lima prinsip utama etika akuntan publik yang diatur oleh organisasi profesi seperti IAI dan IAPI. Kelima prinsip tersebut adalah:

1. Integritas

Akuntan publik wajib bersikap jujur dan tidak terlibat dalam tindakan curang. Mereka tidak boleh menyembunyikan fakta, bahkan jika itu bisa menguntungkan kliennya.

2. Objektivitas

Keputusan yang diambil harus berdasarkan data dan fakta, bukan karena pengaruh relasi atau tekanan dari pihak manapun. Netralitas adalah kunci utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun