Gagasan sekolah kehidupan ala Agus Salim tetap relevan di era digital saat ini. Di tengah banjir informasi, generasi muda membutuhkan kemampuan berpikir kritis, sikap mandiri, dan integritas moral. Konsep pendidikan yang memerdekakan seperti yang ia rintis menjadi pengingat bahwa tujuan akhir pendidikan bukanlah ijazah, melainkan kematangan akal dan hati.
Â
Penutup
Warisan pemikiran K.H. Agus Salim membuktikan bahwa pendidikan sejati tidak terikat ruang kelas atau kurikulum formal. Sekolah kehidupan yang ia jalani dan ajarkan memadukan pengetahuan, keterampilan, dan akhlak dalam satu kesatuan yang utuh. Bagi bangsa Indonesia, pesan ini menjadi pelita untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga merdeka dalam berpikir dan bertindak.
Daftar Pustaka
Suradi, S.S. (2019). Grand Old Man of the Republic: Haji Agus Salim dan Konflik Politik Sarekat Islam. Jakarta: Kompas.
Pane, Armijn. (1953). Riwayat Hidup Haji Agus Salim. Jakarta: Balai Pustaka.
Hamka. (1984). Kenang-Kenangan Hidup Jilid IV. Jakarta: Bulan Bintang.
Sjamsuddin, Nazaruddin. (1990). Haji Agus Salim: Diplomat Ulung. Jakarta: Gunung Agung.
Shihab, Alwi. (1997). Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam. Bandung: Mizan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI