Mohon tunggu...
Retno Sawitri
Retno Sawitri Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris di SMK Al Hasra

Seorang Guru Bahasa Inggris di SMK Al Hasra Depok, yg memiliki hobi camping dan membaca. Ketertarikan pada dunia pendidikan anak-anak dan kehidupan remaja.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Agus Salim dan Sekolah Kehidupan : Pendidikan yang Memerdekakan

10 Agustus 2025   18:40 Diperbarui: 10 Agustus 2025   18:40 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Agus Salim menguasai sedikitnya sembilan bahasa asing, termasuk Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, dan Arab. Bagi beliau, bahasa adalah kunci untuk mengakses pengetahuan dunia. Ia sering menekankan kepada murid dan anaknya bahwa menguasai bahasa berarti membuka pintu pergaulan global, sekaligus mempertahankan kemampuan berdialog dengan budaya sendiri.

Kepemimpinan dalam Pendidikan

Ungkapan terkenalnya, "Memimpin adalah menderita," tidak hanya berlaku untuk dunia politik, tetapi juga untuk pendidikan. Menurutnya, pendidik sejati harus siap berkorban demi keberhasilan anak didiknya. Prinsip ini selaras dengan metode yang ia terapkan di rumah, di mana ia mengabdikan waktu dan energinya untuk mendidik dengan kesabaran dan disiplin.

 

Pendidikan Karakter dan Integritas

Bagi Agus Salim, pendidikan karakter adalah inti dari sekolah kehidupan. Ia menekankan bahwa Republik Indonesia bertahan berkat "kesetiaan dan akhlak mereka yang belum rusak." Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keberanian moral menjadi prioritasnya, karena tanpa karakter yang kuat, kecerdasan hanya akan menjadi senjata yang berbahaya.

 

Sekolah Kehidupan untuk Generasi Muda

Agus Salim melihat bahwa tantangan terbesar generasi muda adalah menjaga jati diri di tengah arus pengaruh asing. Ia mendorong mereka untuk belajar dari budaya luar, tetapi tidak menelan mentah-mentah nilai yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. Pendidikan, baginya, harus membentuk pribadi yang percaya diri dan kritis, tetapi tetap berakar pada budaya dan agama.

 

Relevansi di Era Modern

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun