Mohon tunggu...
Retno Kurnianingsih
Retno Kurnianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

hobi: mendengarkan musik dan kulineran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hari-Hari Patahnya Nara

7 Desember 2022   08:44 Diperbarui: 7 Desember 2022   09:15 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ayo dibawa ke rumah sakit saja".

Ya.... Semua sudah terlambat. Ibu sudah tidak ada. Allah sangat menyayangi Ibu.

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun.. Ibu sudah meninggal dunia" ucap dokter.

Nara, kakak, adik, dan nenek Nara berada dirumah. "Ayo dik kita sholat. Doain Ibu semoga Ibu sembuh." Ajak Kakak Nara. Mereka sholat dan mendoakan ibu dengan tetesan air mata yang terus keluar. Mereka belum tahu informasinya.

"Tok..tok..tok. Nek..." suara tetangga Nara. "Nek, Ibu Nara sudah meninggal dunia. Aku ditelfon sama Naya (kakak Nara). Yang sabar ya Nek.

Ya tangis orang rumah pecah dan lemas hingga jatuh tumbang.

Hari, hari dimana Nara merasakan patah hati dan kehilangan orang yang dia sayang untuk kedua kalinya. Semua hari-hari Nara terasa kacau. Mulai hari itu, Nara terus berdoa dan meminta kepada Allah supaya tidak mengambil dan memisahkan Nara dengan orang yang dia sayangi lagi.        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun