Mohon tunggu...
retno adiningsih
retno adiningsih Mohon Tunggu... Hello!!

Saya siapa? Saya dimana? Ini apa?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Bukan Duplikat Orang Tua, Kepribadiannya Saja Beda

13 November 2020   18:30 Diperbarui: 14 November 2020   09:33 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: drwygodny.com

"Dek, mamamu pinter masak, kok kamu nggak bisa?"

"Bapak sama Ibumu di masyarakat aktif banget, kamunya kok anti-sosial"

Sering denger kata-kata kaya gitu, kan. Kebanyakan masyarakat menganggap anak itu duplikat orang tuanya, sama persis. Semua hal yang dimiliki orang tua pasti menurun ke anak. 

Bener nggak sih kaya gitu? Big no ! Walaupun keturunan, sifat anak bisa beda jauh sama orang tuanya, bahkan keterbalikan. Jangan disamain!

Beda Fisiknya Bukan Berarti Bukan Anak Kandungnya

sumber gambar: dailymail.co.uk
sumber gambar: dailymail.co.uk

"Orang tuamu mancung semua, kamu kok pesek. Beneran anaknya bukan sih, tanyain coba?"

Siapa yang pernah dikatain anak pungut gara-gara fisiknya beda sama orang tuanya?

Ada fakta ilmiah menarik nih yang bisa jadi jawaban. Dalam dunia kesehatan sifat bawaan biasanya diturunkan dari gen orang tuanya, tapi nggak jarang keturunannya beda dari gen orang tuanya. Setiap individu pasti punya gen dominan (yang kuat) sama resesif (yang lemah), mungkin kamu itu mewarisi sifat resesifnya.

Contoh gampangnya deh, anak kucing yang jumlahnya banyak aja nggak semua warna rambutnya sama kaya induknya, kan. Jadi itu normal kok, tenang kamu masih anak kandungnya walaupun ciri fisik kamu beda sama orang tuamu.

Bukan Bakat dan Minatnya, Jangan Dipaksain

sumber gambar: shutterstock
sumber gambar: shutterstock
Kalau ngeliat anak sama orang tuanya kompak soal hobi lucu ya?

Eitss walaupun banyak anak dan orang tuanya yang punya hobi sama bukan berarti semuanya gitu ya. Setiap orang punya bakat sama minat beda-beda, bahkan anak kembar identik pun pastinya punya minat yang beda.

Jadi jangan disamain sama orang tuanya, bukan berarti kalau orang tuanya berbakat olahraga, anaknya juga harus berbakat olahraga juga. Karena siapa tau bakat dia di bidang seni.

Pergaulan Mereka Mempengaruhi Sikap

sumber gambar: educationbell.com
sumber gambar: educationbell.com

Bukan cuma orang tua, lingkungan pertemanan juga berpengaruh besar dalam pembentuk perilaku anak. Anak yang memasuki masa remaja pastinya waktunya lebih banyak dihabiskan di luar rumah bersama teman-temannya. Hal itu wajar, karena mereka sedang proses pencarian jati diri.

Dalam berteman biasanya anak membentuk kelompok pertemanan. Interaksi dengan kelompoknya ini membuat anak mengetahui banyak hal dalam pencarian jati dirinya.

Karena perubahan pola pikiran akan caranya memandang dunia, baik sifat, perilaku bahkan sampai cara berbicara dan berpakaiannya pun akan ikut berubah.

Trauma Masa Lalu

sumber gambar: shutterstock
sumber gambar: shutterstock
Orang tua bukan pemegang kendali utama pada perkembangan anak. Ada saatnya anak-anak akan bereksplorasi mencari apa dia ingin lakukan dan berinteraksi dengan orang lain. Dampak negatifnya, mereka kemungkinan punya suatu pengalaman buruk.

Pengalaman masa lalu yang buruk mungkin akan membekas di ingatan anak, ini bisa berpengaruh loh kepada perkembangan anak di masa depannya.

Contohnya anak yang waktu kecil dibully teman-temannya, kemungkinan saat dia beranjak dewasa ketakutan berinteraksi dengan orang baru pun masih ada.

Bukan hal aneh kok kalau orang tuanya orang yang sosialis, anaknya malah tidak mudah bergaul. Mungkin salah satu faktornya adalah trauma anak. Jadi jangan langsung judge ya!

Apa Anak Penjahat Juga Jahat?

ibupedia.com
ibupedia.com
Nggak semua orang baik kan, begitu juga orang tua. Terus kalau orang tuanya punya cap buruk, anaknya juga pasti buruk. Nggak gitu konsepnya ya guys.

Walaupun punya kecenderungan meniru orang lain, semakin dewasa anak dia akan paham mana yang salah dan mana yang benar.

Anak juga punya pemikiran sendiri. Kalau dia tau apa yang dilakukan orang tuanya nggak baik, dia juga bisa menentang kok. Dia punya hak buat nggak ikut-ikutan berbuat buruk.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun