"Iya, Kayla siap jadi Ratu Shima, Bu..."
"Lha, Melly juga siap kok... Melly malah cocok, mukanya tirus....Kay jadi Kartini saja"
"Ya, siapa saja yang penting konsepnya bagus, kita bisa menang tiap tahun...."
"Siap Bu, kita bikin yang baguslah, semangat pokok'e...."
"Wah, gitu dong... semangat perjuangan Kartini jangan sampai padam..."
"Hahaha... iya dong, kita perempuan Jepara harus ambil bagian nguri-nguri perjuangan Kartini"
...
...
Ibu-ibu orang tua murid dan para guru masih asik berbicara tentang rencana meraih kemenangan untuk sekolah tercinta, sementara Kayla dan teman-teman duduk di lantai bersandar pada dinding kelas, kelelahan, merasakan sakit pada seluruh tubuh dari kaki hingga kepala mereka. Â Wajahnya terasa berat oleh tebalnya foundation yang mulai meleleh.
Seperti teman-temannya yang lain, ia tidak peduli dengan kemenangan yang diraih sekolah, nama baik atau kebanggaan sekolah, baginya ia sudah sangat bersyukur bisa melepas selop dan mengelap keringat tanpa harus hati-hati bedaknya berantakan, minum es teh dingin dalam botol, dan makan kue bolu.
Dalam kepalanya masih terngiang lagu Ibu Kita Kartini.