Mohon tunggu...
ressa liandiana
ressa liandiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

saya seorang pelajar yang duduk dibangku kelas 3 SMA dan suka membaca cerita melalui aplikasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amanah Peristiwa Terjadinya Disintegrasi Bangsa

8 November 2023   11:49 Diperbarui: 8 November 2023   11:50 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemahaman terkait pentingnya integrasi bangsa kepentingan kelompok:


Peristiwa konflik kepentingan pertama yang paling terkenal yaitu APRA. Peristiwa ini berlokasi tepat di Bandung pada tanggal 23 Januari 1950. Indonesia pada saat itu masih berbentuk RIS atau Republik Indonesia Serikat. Peristiwa ini dipimpin oleh kelompok APRA, anggotanya terdiri dari satuan pro-Belanda yang dipimpin oleh mantan kapten tentara Kerajaan Hindia Belanda atau KNIL, Raymond Westerling. Namun pemberontakan atas konflik kepentingan ini gagal dikarenakan pasukannya yang tidak membantu usaha Westerling.


Andi Azis
Dikenal sebagai pemberontakan Andi Azis karena konflik ini terjadi berdasarkan keinginan Andi yang berniat untuk menjadikan pasukannya sebagai angkatan perang Negara Indonesia Timur, salah satu negara bagian dari RIS. Pada tahun 1950 ini  Indonesia masih berbentuk RIS, RIS ini memiliki kemiliteran bernama Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). KNIL ini ada kesalahpahaman soal wewenang dengan APRIS. Jadi, Andi ingin pasukan KNIL-nya aja yang menjadi pasukan militernya RIS. Karena itu lah, terjadi pemberontakan Andi Azis yang mulai menyerang markas APRIS di Makassar.


Republik Maluku Selatan (RMS)
Waktu NIT dibubarkan, Maluku menolak bergabung ke NKRI. Mereka ingin membangun negaranya sendiri sebagai republik di luar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu lah, terjadi pemberontakan RMS.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun