Mohon tunggu...
Resi Aji Mada
Resi Aji Mada Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan pribadi

Pernah menjalani pendidikan bidang studi Administrasi Negara di perguruan tinggi negeri di kota Surakarta. Pemerhati isu-isu sosial, politik, dan pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Tugas Strategis Sang Maestro Opisisi

23 November 2020   12:00 Diperbarui: 24 November 2020   07:38 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waketum Gerindra Fadli Zon di di Restoran Raden Bahari, Jakarta, Jumat (27/12/2019). (Foto: KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI)

Jika memang demikian, tentu tak salah jika seorang Fadli Zon nekat menjadi oposisi ketika ketum dan partainya mulai mendukung pemerintah. Tetapi penulis ingin mengambil sudut pandang yang berbeda, melihat kaitannya dengan eksistensi partai Gerindra sendiri.

Seperti yang kita semua tahu bagaimana ambisi seorang Prabowo Subianto mengabdi negara dengan menjadi presiden dan partai Gerindra sebagai kendaraannya tertahan dua kali oleh kekuatan "kesederhanaan" Seorang Joko Widodo. Dan sepertinya ambisi itu masih belum pudar sampai saat ini.

Apabila ambisi Prabowo menjadi presiden masih kuat, maka 2024 bisa jadi saat yang tepat, karena sang "musuh bebuyutan" sudah tidak dimungkinkan lagi oleh undang-undang kembali terpilih menjadi presiden.

Tetapi bukan tidak mungkin PDIP sebagai partai pemenang pemilu kemarin dan koalisinya saat ini kembali mengangkat seorang tokoh baru menjadi kandidat capres dimasa mendatang. Apalagi baru-baru ini beberapa survei menunjukkan kader PDIP Ganjar Pranowo memiliki potensi besar, tentunya ada tokoh-tokoh lain pula yang patut dipertimbangkan dan menjadi calon pesaing kuat seorang Prabowo Subianto.

Bila kemungkinan itu terjadi, maka Gerindra dan prabowo mau tak mau harus keluar dari koalisi pendukung pemerintah saat ini dan melawan calon yang diusung PDIP ataupun partai yang lain. Nah disini letak pentingnya seorang Fadli Zon.

Fadli Zon ternyata menjaga Gerindra tetap menjejakkan sebelah kakinya (atau setidaknya sedikit bagian dari sebelah kakinya) berada pada zona oposisi. Dia menjaga gerbang kemungkinan bila Gerindra dan Prabowo harus kembali beroposisi melawan PDIP dan atau partai-partai lain pendukung pemerintah saat ini.

Tanpa seorang Fadli Zon, akan terlihat aneh, plin-plan, tak punya pendirian bila Gerindra nantinya harus kembali beroposisi. Gerindra bisa dicap hanya mementingkan kepentingan sang ketum pribadi. 

Ya memang sih dalam politik semua bisa terjadi. Tetapi bisa saja manuver partai Gerindra malah dipertanyakan dan diantisipasi oleh dua sisi (pendukung pemerintah dan oposisi saat ini) yang berakibat Gerindra bisa saja tak memiliki koalisi  dan yang lebih buruk lagi bisa membuat partai ini tak bisa mencalonkan sendiri calon presiden.

Dengan adanya Fadli Zon, silaturahmi dengan partai oposisi tetap terjaga. Bahkan dengan kelompok-kelompok kepentingan non partai seperti Habib Rizieq dan pengikutnya, persaudaraan 212, dan sejenisnya, ikatan cukup kuat masih terjaga lewat seorang Fadli Zon. Tanpa harus melibatkan secara langsung sang ketum yang masih fokus bekerja di pemerintahan.

Fadli Zon tetap kuat bergandeng tangan dengan kawan-kawan oposisi sementara Prabowo dan Gerindra secara umum tidak harus terlihat menjadi "musuh dalam selimut" bagi pemerintah dan koalisi partai pendukungnya.

Gerindra bakal tetap punya alasan yang cukup kuat jika sewaktu-waktu harus kembali beroposisi. Sebuah keuntungan yang bahkan mungkin tidak dimiliki partai semacam PDIP dan PKS yang dalam politik nasionalnya seluruh kader mereka satu suara baik yang mendukung pemerintah maupun yang beroposisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun