Mohon tunggu...
Reshafa Arta
Reshafa Arta Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN MALANG

Astrophile, suka makan dan tidur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuda Lumping, Kesurupan dan Psikologi

10 November 2022   22:41 Diperbarui: 10 November 2022   23:00 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama tempat tersebut biasa dinamakan punden yang biasanya berupa makam seseorang yang disegani untuk meminta agar acara yang diselenggarakan dapat berjalan dengan lancar. Saat melakukan proses memasukkan roh halus ke tubuh pemain, pendekar juga membawa dupa atau wewangian melati sebagai pemicu agar roh datang merasuki para pemain kuda lumping. 

Saat mengalami kerasukan, mereka tidak merasakan apa-apa sehingga berani memakan beling ataupun melakukan aksi debus. Mereka akan merasa kecapekan saat mereka selesai melakukan aksi tersebut. Tidak jarang juga setelah kesurupan mereka mual dan muntah-muntah. Ada juga yang setelah sadar dari kesurupan mereka merasa linglung dan tidak ingat siapa dirinya dan tidak sadar berada di mana.

Dari sudut pandang medis, kesurupan tidak dikaitkan dengan hal yang berbau mistis melainkan terdapat penjelasan ilmiah. Dalam pandangan medis, kesurupan merupakan gangguan mental yang di sebut possession trance disorder. 

Menurut Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), possession trance disorder merupakan gangguan yang terjadi ketika seseorang kehilangan identitas pribadi dan kesadaran lingkungannya secara sementara. Saat pemain kuda lumping atau jaran kepang mengalami kesurupan, mereka akan kehilangan kesadaran secara sementara dan bahkan lupa akan dirinya sendiri. 

Mereka tidak dapat mengendalikan diri sendiri dan terkadang berperilaku yang tidak wajar seperti memakan beling ataupun mengupas kulit kelapa dengan gigi. Momen kesurupan inilah yang ditunggu para penonton karena menurut pandangan mereka, seorang pemain kuda lumping dipercaya dirasuki setan sehingga dapat berlari ataupun berjalan dengan mata tertutup.

Menurut psikolog orang yang kesurupan biasanya dikarenakan tersugesti atau memiliki keyakinan yang kuat tentang hal yang bersifat supranatural atau tidak kasat mata. Dalam dunia medis, kesurupan dikaitkan dengan gangguan disosiatif yakni kondisi psikologis karena perubahan fungsi dalam diri individu yang melibatkan kesadaran, identitas dan memori. 

Orang yang mengalami kesurupan dapat berubah secara bertahap maupun tiba-tiba. Mereka seolah-olah menjadi orang lain saat kesurupan. Menurut Cleveland clinic, kata disosiatif berarti putusnya hubungan baik dari orang lain, lingkungan, maupun diri sendiri. 

Hal tersebut terjadi dengan menggambarkan keadaan mental yang terlepas dari diri sendiri. Gangguan ini biasanya berkembang sebagai reaksi trauma dan stress atau dalam kondisi sangat tertekan sehingga tidak dapat mengendalikan diri sendiri. 

Contoh lain adalah kesurupan masal yang terjadi di sekolah yang biasanya dialami oleh anak kelas akhir ketika akan menghadapi ujian nasional. Menurut sudut pandang medis, hal tersebut dapat terjadi bukan karena hal mistis melainkan karena stress atau pengaruh tekanan.

Indonesia memang memiliki beragam budaya yang patut kita banggakan dan syukuri. Karena dengan banyaknya perbedaan inilah kita dapat saling menghargai satu sama lain. Budaya dapat timbul karena kebiasaan ataupun penghormatan terhadap sesuatu, misalnya penghormatan kepada pahlawan. 

Sekarang pun banyak contohnya, di negara yang budaya nya hanya ada satu, mereka sering berkonflik karena perbedaan pendapat dan lainnya. Tetapi berbeda dengan Indonesia yang walaupun berbeda-beda budayanya kita tetap dapat saling menghargai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun