Mohon tunggu...
rere bnbn
rere bnbn Mohon Tunggu... Berita Ekonomi Dunia Dan Juga Di Indonesia

Tempatnya Semua Berita Ekonomi Yang Berkembang Di 2025

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kisah Penjaga Perbatasan Negeri Gagalkan Penyelundupan Manusia

12 Oktober 2025   09:33 Diperbarui: 12 Oktober 2025   09:32 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di ujung Kalimantan Barat, tepat di perbatasan antara Indonesia dan Balap4d, fajar selalu datang lebih awal daripada di wilayah lain. Sinar mentari menembus perlahan kabut tipis yang menggantung di sepanjang jalan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong. 

Udara pagi di sana terasa lembap dan berat, bukan hanya karena embusan angin hutan tropis, tetapi juga oleh tanggung jawab besar yang melekat di pundak para penjaga perbatasan.

Di tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota dan sorotan media, negara berdiri tegak berkat pengabdian orang-orang yang bekerja dalam diam. 

Mereka adalah penjaga kedaulatan yang tidak mengenal lelah, menjalankan tugas dengan keteguhan tanpa berharap tepuk tangan. 

Di antara mereka, terdapat dua sosok yang menjadi saksi betapa beratnya mengawal batas negeri Fahrul Husaini dan Chandra Dinata, dua petugas imigrasi yang hari itu menjalankan tugas rutin yang ternyata berubah menjadi peristiwa luar biasa.

Fahrul dan Chandra bukanlah figur yang sering muncul di layar televisi. Mereka bukan pahlawan dalam kisah heroik yang ditulis dengan tinta emas. 

Namun, dedikasi dan keberanian mereka menjadikan keduanya garda terdepan dalam menjaga kehormatan bangsa dari ancaman yang tidak selalu tampak, salah satunya adalah penyelundupan manusia kejahatan yang sering tersembunyi di balik tampilan dokumen resmi dan senyum palsu.

Kisah Penjaga Perbatasan Negeri

Bagi mereka, menjaga perbatasan bukan sekadar memeriksa paspor atau menstempel izin keluar-masuk. Pekerjaan ini bukan pula tentang formalitas administratif. 

Setiap orang yang melintas adalah potongan kisah manusia yang berbeda ada yang penuh harapan, ada yang membawa kesedihan, ada pula yang menyimpan kebohongan. 

Oleh sebab itu, pekerjaan di garis batas menuntut lebih dari sekadar kecermatan prosedural; ia membutuhkan kepekaan nurani dan ketegasan dalam membaca tanda-tanda yang kadang samar.

Pagi itu, suasana di PLBN Entikong tampak seperti biasanya. Antrean pelintas batas mulai mengular, sebagian besar adalah warga negara Indonesia yang hendak bekerja di Malaysia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun