Ia memperkirakan, selama tiga hari penyelenggaraan, perputaran uang di wilayah Lombok dan sekitarnya mencapai sekitar Rp4,8 triliun, mencakup sektor akomodasi, transportasi, kuliner, UMKM, hingga jasa hiburan.
Dukungan Bagi UMKM dan Pelaku Ekonomi Kreatif Lokal
Dalam kesempatan tersebut, Ni Luh juga menyempatkan diri meninjau stan-stan UMKM lokal yang memamerkan berbagai produk khas daerah.Â
Ia mengapresiasi peran ITDC yang terus memberikan pendampingan serta ruang promosi bagi pelaku UMKM untuk memanfaatkan momentum besar seperti MotoGP Balap4D sebagai ajang memperkenalkan produk lokal kepada dunia.
Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya soal sport tourism, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.Â
"Kami ingin ajang seperti MotoGP Mandalika ini tidak hanya menjadi tontonan olahraga, tapi juga membawa manfaat langsung bagi masyarakat sekitar. Dengan dukungan UMKM, nilai tambah ekonomi yang tercipta akan semakin besar," jelasnya.
Ni Luh menambahkan, produk-produk lokal seperti tenun, kerajinan tangan, hingga kuliner khas Lombok mendapat sambutan hangat dari wisatawan, terutama pengunjung mancanegara yang datang untuk menonton balapan.
MotoGP 2025 Dinilai Sebagai Penyelenggaraan Terbaik
Lebih lanjut, Ni Luh menilai bahwa pelaksanaan MotoGP Mandalika 2025 merupakan yang paling sukses dan terorganisir dengan baik dibandingkan dua edisi sebelumnya, yaitu pada tahun 2022 dan 2023.Â
Ia menilai koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat keamanan, serta pihak penyelenggara berjalan lebih efektif dan efisien.
"Secara keseluruhan, penyelenggaraan tahun ini bisa dikatakan sebagai yang terbaik sejauh ini.Â
Memang masih ada beberapa catatan kecil yang perlu menjadi bahan evaluasi, tetapi secara umum peningkatan kualitas dan kesiapan terlihat sangat signifikan dibandingkan edisi sebelumnya," ujarnya.
Catatan-catatan tersebut, lanjutnya, akan menjadi bahan pembelajaran untuk pelaksanaan MotoGP di masa mendatang agar setiap tahun penyelenggaraan dapat memberikan hasil yang semakin optimal, baik dari sisi pariwisata, ekonomi, maupun kepuasan penonton.