Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Implementasi Antropologi Pangan Terapan pada Gastro Forestry sebagai Upaya Kelestarian Multikomoditas

25 Maret 2024   12:44 Diperbarui: 26 Maret 2024   00:45 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: wikipedia (Colin Turnbull) 
Sumber gambar: wikipedia (Colin Turnbull) 

Sumber gambar: amazon.com
Sumber gambar: amazon.com

Turnbull menggunakan pendekatan personal yang tidak hanya bertindak sebagai pengamat/peneliti, namun memposisikan diri sebagai teman suku Mbuti yang senantiasa belajar tentang adat istiadat mereka dan berbagi dalam kehidupan keseharian mereka, bahwa mereka mencintai dunia hutan dan memperlihatkan pada Turnbull selaku peneliti bahwa hutan bagi mereka berfungsi sebagai penyedia, pelindung, dan dewa yang memenuhi setiap kebutuhan mereka sebagai balasan atas kasih sayang dan kepercayaan mereka. 

Sekilas tentang suku Mbuti adalah suku yang menempati hutan Uturi yang sering mengadakan pesta berburu, gaya kehidupan dan tinggalnya adalah dengan perkemahan nomaden dan selalu mengadakan upacara tradisional seperti molimo, elima, dan upacara sunat nkumbi yang memaknai hidup bahwa hutan membuat mereka lebih dari sekadar eksistensi kehidupan, suku ini juga merasakan berbagai kompleksitas di dalam hutan, adanya masalah/konflik kelompok, tragedi kehidupan dengan dampak ekologis berdampak pada kegembiraan dan kesedihan suku tersebut. 

Sumber gambar: wikipedia.org
Sumber gambar: wikipedia.org

Ketika Hutan Merespon Manusia Akan Kebutuhannya (Sandang, Pangan, Papan)

Ini adalah cuplikan bedah buku How Forest Think Toward an Anthropology Beyond the Human karya Eduardo Kohn, seorang antropolog yang mengembangkan teori semiotika yaitu teori yang melibatkan :  simbol, tanda, dan pesan diinterpretasikan dalam hubungannya dengan alam. Ini melibatkan analisis simbol-simbol alami, tanda-tanda lingkungan, dan makna budaya yang terkait dengan persepsi dan pengalaman manusia terhadap hutan dan lingkungan alam. 


Sinopsis singkatnya buku ini mengingatkan keberadaan hutan yang tidak boleh dirusak bahkan dihilangkan, karena hutan akan menyangga kesalahan-kesalahan ekologis dari para pendatangnya/penghuninya seperti tindakan manusia dan species lain,itulah respon ekosistem hutan jika beberapa bagiannya sengaja dirusak, diganggu, dan dialih-fungsikan dengan dampak memberikan disfungsi alam sehingga berakibat merugikan. 

Maka, kebutuhan yang bisa dikembangkan dari hutan seperti : sandang,pangan,dan papan akan menjadi sedikit bahkan tidak ada sama sekali, karena kelestariannya diganggu sehingga terganggu. 

Di sinilah petaka relasi manusia dengan ekologi, dimana hutan akan menjadi ancaman, sehingga jika hutan membahayakan, akan difungsikan menjadi industri tanpa memandang fungsi ekologisnya. Hal ini membunuh semua sumber kehidupan perlahan yang saling memberikan manfaat. 


Sumber video : Youtube Center for Study Indonesian Food Anthropology 

Implementasi Antropologi Pangan Terapan Pada Gastro Forestry 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun