Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dinner For Few: Animasi Pendek Ketimpangan Sosial Penuh Satire Lewat Hidangan

4 April 2023   07:01 Diperbarui: 4 April 2023   09:06 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : www.imdb.com

Apa kabar kritik dan saran di dunia ini ? Ternyata, ruang ekspresi untuk mencurahkan isi pikiran atau sekedar beropini terhalang oleh batas-batas administratif politis, sehingga mempersempit imajinasi dari seorang seniman, seperti karya animasi pendek penuh satire ini dibuat oleh Nassos Vakalis (Animator, Ilustrator dan desainer karakter) dari Yunani yang karyanya sudah banyak menerima banyak penghargaan pada berbagai jagat industri film seperti Hotel Transylvania dan The Lion King yang menyuguhkan animasi menyenangkan, mengajak berpetualang dan penuh hiburan untuk berbagai usia. 

Film Animasi ini berdurasi 10 menit 9 detik karya Vakalis berjudul Dinner for Few , uniknya film ini tidak ada sepatah kata apapun yang terucap hanya dipenuhi oleh visualisasi grafis bergerak dan musik orkestra dengan tema perhelatan (musik oleh : Kostas Christides). 

Dinner for Few didefinisikan sebagai Makan Malam untuk Sedikit Orang/Kalangan Tertentu/Makan Malam Untuk Para Elit dan Penguasa, dalam film ini Vakalis cukup cerdas tidak menambahkan narasi apapun, semuanya dikembalikan pada para penonton mau seperti apa perspektif yang diterima, dengan begini penonton pun akan diajak untuk berpikir kritis, mengamati, merepresentasikan, dan diajak menebak akhir dari cerita film ini seperti apa perjuangannya. 

Karakter yang ditampilkannya pun tidak menyinggung, diwakilkan oleh karakter utamanya adalah binatang seperti (babi, kucing, harimau), kemudian figuran lain karakter manusia atau penjaga istana. 

Entahlah imajinasi apa yang ada di pikiran Vakalis dalam memposisikan manusia yang melayani para karakter hewan ini terlebih hewan babi bertopi dan berdasi sebagai tokoh utama ini , namun plotnya sangat menyentuh dan banyak satire, tidak heran film animasi tayang ada beberapa kelompok yang tersinggung, namun kembali lagi, namanya film sebagai penyimak atau penonton lebih baik menikmati dan menangkap beberapa pesan moral yang ingin disampaikan lewat karyanya. 

Sebagai penyimak dan penikmat film animasi yang memiliki kritik sosial, tentunya film ini sangat apik mengemas pesan inti bahwa adanya ketimpangan sosial dan ketidakadilan ekonomi yang ingin disampaikan oleh Vakalis, Vakalis berhasil dalam mengemas pesan moral secara metafora dari fenomena sosial tentang ketidakadilan dalam distribusi kekayaan dan kekuasaan di masyarakat.

Dinner for Few, memiliki latar tempat di sebuah ruangan (hotel atau gedung megah dengan berbagai hidangan pada meja makan mewah), hal ini tergambar dari latar tempat, setting, dan plot yang disajikan untuk menceritakan pesta mewah dengan hidangan yang serba ada dan berlimpah, dilayani sangat profesional (karakternya adalah manusia) karena yang menikmati hidangan mewah ini dari  pihak-pihak yang berkuasa (karakter utama yang diperankan oleh hewan babi), sementara karakter kucing digambarkan sebagai rakyat biasa yang hadir pada gedung ini namun tidak mendapat jatah makanan dan pelayanan dalam pesta mewah ini. 

Sehingga ketika karakter kucing mengeong meminta jatah, para karakter babi bertopi dan berdasi ini pun tidak memperhatikan dan malah sibuk berpesta dengan sesamanya bahkan berebut hidangan mewah (sungguh serakah sekali,sudah dikasih jatah masih merebutkan hidangan dengan sesamanya).

Hingga akhirnya, terjadilah pertempuran karakter kucing dan babi dalam perebutan hidangan, dan akhirnya, karakter kucing yang tidak berdaya dengan kelompoknya karena tidak diberi jatah makan hanya diundang saja seakan-akan formalitas, maka kelompok kucing pun meradang, menyerang, merebut makanan para babi berdasi dan bertopi untuk disantap tanpa adanya izin dan etika. 

Bahkan sang kucing yang berubah menjadi seekor harimau tidak sungkan memakan para kelompok babi berdasi dan bertopi sampai habis tak bersisa. Kucing yang berubah menjadi harimau sudah puas dengan perjuangannya mendapatkan jatah makanan, seakan-akan hal ini memberikan pesan mendalam bahwa : Apakah para penguasa dan kalangan elit menunggu gelombang amarah besar dulu baru akan sadar bahwa ada beberapa hak yang perlu disampaikan lewat suatu amanat untuk rakyat ? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun