Mohon tunggu...
REFLEKSI DIRI
REFLEKSI DIRI Mohon Tunggu... Penulis - Renungkan dan Rasakan. Intisari kehidupan ada di dalamnya.

Tulisan apapun yang dimuat, adalah tulisan yang berlandaskan pengalaman, gagasan dan riset sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rasional, Ketika Logika Mengalahkan Segalanya

12 Desember 2020   21:33 Diperbarui: 12 Desember 2020   21:35 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dokumen Pribadi

Aku sempat bingung untuk menulis apa hari ini, karena itu aku sampai hampir lupa kalau aku belum menulis dan menyematkan apa-apa untuk hari ini. Mungkin saja karena semangatku semakin memudar belakangan ini, aku juga tak tau itu. 

Semoga saja tulisan ini tidak menjadi akhir dari tulisan dan blog ku ini. Dan semoga, tulisan ini bisa mengembalikan semangat ku lagi dalam menulis. Meski terasa berat karena berasa mendapat tanggungan setiap harinya, aku mencoba melatih diri untuk bertanggung jawab atasnya. 

Aku harap aku tetap bisa mempertahankan apa yang sudah aku mulai dan membuat ku terus mengingat awal ku menulis dengan segala semangat yang membara di dalamnya.

Rasional, memang terkesan terlalu egois kadang-kadang. Meski hatiku memaksakan mengelak dari kebenaran, namun logika berusaha meyakinkanku untuk melihat dan mengakui kenyataan. Bukan sekali ini saja hati dan logika ku berdiskusi. Bahkan di suatu masa, pernah logika dan hati ini bersebrangan terlalu lama sehingga aku tak mengenal lagi hati siapa yang ku pakai, atau logika apa yang ku gunakan.

Tapi, aku selalu mencoba mengakurkan keduanya dalam segala situasi. Hati dengan persepsi emosionalnya mencoba menerangkan kepadaku bagiamana suatu objek itu terasa. Sementara itu, logika juga dengan persepsi nya yang berbeda mencoba memberi ku gambaran tentang objek tersebut. 

Namun, aku sadar bahwa kesemuanya tergantung keputusan ku sendiri. Kulihat apa yang terjadi, dan hanya aku sendiri yang akan memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukannya. Tapi kuakui, sungguh sangat bahaya jika ku hanya menggunakan salah satunya, tanpa memadukan atau membandingkan dari dua perspektif dalam diriku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun