Mohon tunggu...
REFLEKSI DIRI
REFLEKSI DIRI Mohon Tunggu... Penulis - Renungkan dan Rasakan. Intisari kehidupan ada di dalamnya.

Tulisan apapun yang dimuat, adalah tulisan yang berlandaskan pengalaman, gagasan dan riset sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Genting, Keadaan Seakan Membutakan Mataku

10 Desember 2020   17:05 Diperbarui: 10 Desember 2020   17:07 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dokumen Pribadi

Semua sudah ku kerahkan, segala upaya sudah kulakukan. Situasi makin sulit, hidupku kini rasanya terjepit. Apakah mungkin aku bisa menghadapinya, meski kutahu Tuhan tak akan membiarkannya. Sanggupkah ku bertahan hingga jalan akhir terbuka, hingga cahaya menembus kegelapan gulita.

Jalan yang ku lalui makin tak karuan, layaknya arah angin yang tak beraturan. Makin hari aku merasa, angin ini makin besar menyerupai badai. Meski akan berlalu pada akhirnya, apakah tubuhku cukup kuat berdiri melewatinya.

Aku merasa, keyakinan ku mulai terkikis olehnya, bunyi retak yang terus mengganggu pikiran dan otakku. Seakan menjelaskan bahwa hati ku mulai rapuh menampungnya. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi, melihat ini saja aku sudah tak sanggup lagi.

Harapan, semoga datang dan memberiku penenang. Meski tak nyata dan memang bukan realita. Setidak-tidaknya aku sudah bisa bernafas lega meski sementara.

Tuhan menjadi jalan ku memohon pertolongan. Menggantungkan semua keinginan dan harapan yang sudah diluar kendali dan kuasa ku. Menjadi manusia memang menyedihkan. Dengan segala kehinaannya, dia masih sombong karenanya.

Aku sebenarnya tak pintar menempatkan diri, tak bagus dalam berdiskusi dan berdialog dengan alam dan bumi. Tapi apa yang kulihat, memanglah benar adanya. Mereka seakan bangga dengan apa yang membuat mereka hina. 

Tapi pada akhirnya, aku hanya berkutat dan berputar dalam duniaku sendiri, masalah ku sendiri. Menyalahgunakan prasangka ku dan menghardik orang lain mungkin caraku melarikan diri dari masalah yang ada.

Penulis Pujangga

Editor Fuji

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun