Mohon tunggu...
Rennyta Puspitasari
Rennyta Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun ini berisi tulisan random.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030048

Selanjutnya

Tutup

Segar

Mengintip Khasiat dan Cara Pembuatan Jamu Tradisional

16 April 2021   13:08 Diperbarui: 16 April 2021   14:44 4096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang tidak mengenal jamu? Minuman tradisional yang dibuat dari rempah-rempah ini diklaim dapat menyembuhkan berbagai pernyakit. Jamu sudah ada di Indonesia sejak dahulu dan digunakan sebagai ramuan dan cara pengobatan tradisional. 

Akhir-akhir ini kepopuleran jamu melejit dan kembali menjadi trend di tengah kalangan masyarakat, pandemic virus corona inilah yang menjadi alasannya. 

Jamu-jamu tradisional itu diklaim dapat menghindarkan kita dari kemungkinan terpapar virus corona. Karena hal itulah orang-orang berbondong-bondong mengonsumsi jamu. Jamu ada banyak macamnya, kamu sendiri pernah mencoba jamu apa saja?

dokpri
dokpri

Yani (53) adalah seorang penjual jamu tradisional yang sudah berjualan jamu lebih dari 20 tahun. Saya temui dikediamannya pada hari Rabu (14/04/21) beliau mengatakan bahwa dari resep, takaran, dan cara pembuatan semua ia pelajari sendiri dan bukan merupakan warisan dari siapapun. Keinginan untuk memberikan anaknya pendidikan yang layaklah yang mendorong beliau berinisiatif untuk memulai berjualan jamu.

"Karena hasil taninya tidak cukup dan pengen menyekolahkan anak, jadi ya milih jualan jamu saja, lama-lama ya ada pelanggan. Dari awal anak saya mau masuk SMP sampai lulus SMA bahkan sekarang sudah punya 2 cucu masih jualan jamu, ya kira-kira sudah 20 tahun lebih," ujar beliau.

Perkembangan jaman juga turut menemani perkembangan jamu Ibu Yani ini pula, dari dahulu yang satu gelas jamunya dibanderol dengan harga Rp. 100,00 kini sudah menjadi Rp. 2000,00 satu gelasnya, bahkan sudah ada yang kemasan botol 600 ml dengan harga Rp. 5000,00. 

Dari yang dahulu masih dikelilingkan dengan cara menggendong atau biasa kita menyebutnya dengan sebutan 'jamu gendong' kini sudah beralih dikelilingkan dengan sepeda motor dan gerobak. 

Walau sudah begitu banyak perubahan yang terjadi, namun Ibu Yani masih tetap berusaha untuk mempertahankan resep dan kualitas dari jamunya. 

Seperti tidak pelit dalam menggunakan rempah-rempah agar rasa yang dihasilkan juga kuat, tidak menggunakan rempah-rempah bubuk yang biasa dijual belikan di pasaran, serta menggunakan gula asli bukan pemanis buatan. Berikut beberapa jamu andalan beliau beserta cara pembuatannya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun