Mohon tunggu...
Students Ambarawa
Students Ambarawa Mohon Tunggu...

Hidup adalah pilihan,Berbuat baiklah pada sesama pastikan dapat memberi semangat pada sesama dan diridoi Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Money

Menanam Pohon, Untuk Memberdayakan Desa

1 Desember 2011   01:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:59 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

PENAMPILANNYA sederhana. Dalam kesehariannya, pria yang lahir di Buahbatu, Kota Bandung, 42 tahun silam itu selalu ditemani kaus oblong dan topi. Tak lupa, sebuah cangkul selalu menemaninya.Dialah Rosiman yang sudah dua tahun ini terfokus membagi-bagikan bibit penghijauan. "Awalnya, saya merintis pembibitan sejak Agustus 2009 setelah mengamati banyaknya program penghijauan pemerintah yang gagal," katanya di Saung Rawat Jagat Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Bermodalkan uang sendiri Rp 10 juta dari menggadaikan BPKB sepeda motor dan uang tabungan, ia berhasil membuat bibit 100.000 pohon albasia. Karena masih belajar, bibit yang hidup hanya 70.000 pohon.

Menurut Rosiman yang "hijrah" dari dunia politik ke lingkungan hidup itu, bibit albasia tersebut kemudian ditanam di lahan kritis di Kampung Cibingcin, Desa Arjasari, Februari 2010. "Alhamdulillah 90 persen bibit yang ditanam jadi. Saya bekerja sama dengan masyarakat untuk memanfaatkan lahan kritis dengan sistem tumpang sari. Silakan masyarakat menanam sayur mayur, tapi harus merawat albasia," katanya.

Untuk memperkuat program penghijauan, kata Rosiman, pemerintah desa setempat telah melakukan langkah-langkah yang sangat mendukung dan peduli lingkungan hidup. Pemerintah Desa Arjasari telah me-ngeluarkan peraturan desa (perdes) yang berisi tentang kewajiban warga desa untuk senantiasa melapor kepada aparat desa apabila ada pohon yang mati untuk segera diganti. Tak hanya itu, warga juga diwajibkan untuk melapor apabila ingin menebang atau ada yang menebang pohon.

Kebun Bibit Rakyat

Melihat keberhasilan itu. Dinas Per-tanian, Kehutanan, dan Perkebunan Kabupaten Bandung menerapkan program Kebun Bibit Rakyat (KBR) di sana. Sebanyak 50.000 pohon telah ditanam sepanjang 2010 lalu. "Saya menanam pohon pada Desember 2010 sebanyak 20.000 pohon di lahan milik Unpad di Arjasari, dan sisanya di Kampung Cibingcin. Pohon yang ditanam berupa albasia, jabon, dan mahoni," katanya.

Sedangkan untuk KBR pada 2011 ini, sebanyak 50.000 bibit pohon siap menghijaukan lahan kritis di Desa Pinggirsari. Rencananya, penanaman dilakukan pertengahan Desember ini. Untuk tahun 2012, ia dan masyarakat Arjasari sudah memiliki rencana untuk menghijaukan lahan kritis di Desa Patrolsari dan Warga-luyu. Rosiman telah menargetkan, pada tahun 2014 nanti semua lahan kritis di Kecamatan Arjasari harus sudah ditanami semua.

Selain bantuan pemerintah, Rosiman juga membiayai sendiri program pembibitan yang kini sudah sebanyak 200.000 buah. "Silakan warga Kecamatan Arjasari mengambil bibit penghijauan tanpa harus membayar. Namun, harus mengikuti syarat yakni harus memiliki lahan, siap merawat, serta menyisihkan satu pohon untuk kas desa di Kecamatan Arjasari," katanya menjelaskan.

Hingga kini, Desa Arjasari telah memiliki 10.000 pohon untuk kas desa yang akan dipanen dua tahun lagi. "Diperkirakan, dari 10.000 pohon albasia dan jati putih bisa menghasilkan 2.500 meter kubik kayu. Harga satu kubik kayu diperkirakan Rp 1 juta sehingga sekali panen kas desa sudah Rp 2,5 miliar," katanya. Wow, tentu saja angka itu sangat menggiurkan. Jika terbukti berhasil, mungkin desa lain dapat menerapkan pola serupa untuk pemberdayaan masyarakat sekaligus menghijaukan lingkungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun