Mohon tunggu...
Renimaldini Putri
Renimaldini Putri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya ingin menulis, dan berharap suatu saat nanti bisa mencicipi stadion San Siro, berjumpa dengan seluruh punggawa AC Milan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Milan Per Sempre......

25 September 2012   08:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:44 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HASIL buruk yang ditorehkan AC Milan di awal musim, secara tidak langsung membuat saya cukup kaget, meski awalnya memang menyangka jika Rossoneri 'sedikit'kesulitan, karena sudah ditinggal pemain hebat yang sudah menjiwa dengan si Merah Hitam. Ketika menyaksikan Kevin Prince Boateng terlihat menetaskan airmata, ketika Milan kembali kalah, beberapa pekan lalu, sungguh itu adalah momen menyakitkan. Mungkin bukan hanya Boateng, seluruh skuad Milan pasti juga tidak menginginkan hasil tersebut. Hingga gionarta ke-4, I Diavollo Rosso baru meraih satu kali kemenangan, dan tiga kekalahan. Hasil itu membuat Milan terpuruk di posisi 15 klasemen. Yang membuat sedihnya lagi adalah, belum satu pun Milan mencicipi kemenangan di Sansiro. Ada Apa Milan? Mungkin itu pernyataan yang ingin dilontarkan Milanisti. Apa benar, Milan betul-betul keropos setelah ditinggal hampir separo bintangnya di akhir musim lalu. Nesta, Seedorf, Pippo, Gattuso, Van Bommel, hingga yang teranyar adalah bintang Ibrahimovic dan T Silva yang terpaksa pindah ke PSG, karena krisis finansial klub. Semuanya sudah meninggalkan klub yang telah memenangi 7 tropi Liga Champion ini. Apakah pemain yang didatangkan Opa Galliani seperti, Montolivo, Acerbi, Pazzini, Nigel De Jong, hingga Bojan Krick, tidak cukup menggantikan mereka-meraka yang sudah pergi itu?. Semua jawaban itu mungkin ada di tangan pelatih Massimiliano Allegri. Secara kualitas pemain baru Milan memiliki skill bagus. Hanya tinggal bagaimana kepintaran, kecerdikan dari mantan allenatore Cagliari itu meramunya. Saya dan mungkin sebagian Milanisti pasti yakin, jika Rossoneri bisa bangkit. Karena Milan bungkanlah klub kemarin sore yang baru belajar bermain bola di kompetisi level Eropa. Kekompakan dan rasa kekeluargaan yang sering tercipta di Milanello, mungkin bisa menjadi kunci Milan untuk bangkit. Milan per sempre. Forza MilaaaaaaaaaaaaaN, teriakan itu sangat berarti untuk Ambrossini dkk sekarang. Pembuktiannya mungkin adalah di laga tengah pekan ini, ketika Milan menjamu Cagliari di Stadion Sansiro Kamis (27/9) dinihari WIB. Milan sejatinya punya bekal sangat bagus karena mereka memang sangat dominan atas Cagliari. Dari 31 laga di San Siro, Milan berhasil meraih 19 kemenangan, sembilan hasil imbang dan cuma tiga kali kalah. Demikian dikutip dari situs resmi klub. Musim lalu Diavolo Rosso menghajar Cagliari dengan 3-0 lewat gol-gol dari Zlatan Ibrahimovic, Antonio Nocerino dan Massimo Ambrosini. Hasil imbang terakhir kedua klub adalah di musim 1999-2000 dalam pertandingan yang berakhir 2-2. Sedangkan kali terakhir Milan kalah di kandang atas Cagliari adalah di 1 Juni 1997 , dengan skor 0-1. Salah satu pertandingan kontrab Cagliari yang paling diingat Milanisti terjadi pada 14 Mei 2011 lalu. Ketika itu Milan yang sudah memastikan meraih Scudetto menyempurnakan pesta juara dan penyerahan trofi kampiun dengan kemenangan 4-1. (**)

13485625231526555827
13485625231526555827

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun