Bimbingan dan konseling adalah badan yang bertugas dalam memberikan bimbingan atau konseling kepada siswa. Melalui bimbingan dan konseling ini, siswa dapat menyalurkan keluh kesah, hambatan, dan masalah-masalah lain dalam lingkup pembelajaran.
Jadi, apa saja sih ranah dari bimbingan dan konseling?
Barangkali, pemahaman klise terhadap bimbingan dan konseling adalah sekedar memberikan arahan seputar topik-topik permasalahan di sekolah. Perlu diketahui, bahwa ranah dari bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
1.Pribadi: hal ini untuk membantu memahami, menilai, dan mengembangkan potensi/bakat dan  minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
Bimbingan dan konseling selain sebagai tempat curhat, juga sebagai wadah untuk mengonsultasikan:
" bakatku apa sih sebenernya?" atau
"Sepertinya, aku salah ambil jurusan nih" dan ha-hal serupa lainnya, seperti
"Bu, saya mau nikah saja deh, pusing nih sama tugas "
Hal-hal semacam itu, akan banyak berdatangan di kolom telingan para guru BK. Setidaknya guru BK telah mengabsahkan dirinya sebagai sosok yang paling sibuk untuk mengurusi problematika kehidupan siswanya. Bagaimana tidak, guru BK yang tersedia di sekolah-sekolah biasanya sangat minim, tidak sebanding dengan jumlah siswa di dalamnya. Dan hal ini tentu tidak lazim untuk terus dibudidayakan.
2.Sosial: membantu memahami, menilai dan mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial.
Selain berdedikasi di bagian bimbingan dan konseling dalam konteks pribadi ke pribadi, ranah BK juga untuk pribadi ke sesama. Artinya, BK memiliki fungsi untuk bersosialisasi, beradaptasi, dan bermasyarakat. Seabrek kalimat "gimana kalau gini?" atau "gimana kalau gitu?" tentu bukan hanya menjadi pemikiran abstrak di dalam dunia pendidikan. Atmosfer sosial pun acap kali dekat dengan perselisihan, permasalahan, atau mungkin perdebatan-perdebatan yang perlu diatasi.
Semuanya diperlukan guru BK, sebagai sosok yang mengacu kepada penyelesaian secara eksternal maupun internal.
3.Belajar: membantu mengembangkan kemampuan belajar mandiri untuk jenjang lebih lanjut.
Ranah bimbingan dan konseling yang ketiga adalah belajar. Sudah tidah heran, seantero pelajar membingungkan akan dimana ia melangkahkan kakinya untuk menuntut ilmu selanjutnya.
Sebagai generasi milenial, tentu harus bisa menggagas dalam pencanangan masa depannya. Biasanya para generasi ini membingungkan beberapa hal berikut:
a.Mau lanjut kemana?
b.Jurusan apa?
c.Orang tua setuju ngga ya?
d.Setelah lulus, mau kerja apa?
e.dan hal-hal lainnya yang telah ramah di dengar.