Mohon tunggu...
Reni DwiAnggraini
Reni DwiAnggraini Mohon Tunggu... Lainnya - Mantan Jurnalis Mahasiswa

Hanya seorang Ibu Rumah Tangga yang masih suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

The World of Parenting

6 Desember 2020   09:15 Diperbarui: 6 Desember 2020   09:18 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memarahi anak didepan umum akan menghancurkan mentalnya, rasa kepercayaan dirinya akan menghilang dengan seketika. Ibuku tak segan-segan memarahiku didepan umum,  "Bodo!, ngunu wae gaiso!" ucapnya dalam bahasa Jawa, itulah kata-kata yang seringkali ia ucapkan saat aku tidak bisa melakukan sesuatu yang diinginkannya. Bahkan ucapan itu masih kerap ia lakukan sampai sekarang ini. Percayalah, perlakuan seperti itu sangatlah menyakitkan.

Sampai detik ini jika ingin melakukan sesuatu seringkali aku merasa pesimis terlebih dahulu. Bahkan aku sempat pesimis menjadi seorang ibu, ketika anak sering sakit aku jadi bingung sendiri, merasa gagal dan tidak pantas menjadi seorang ibu. Aku akan selalu mengingat ini, jika anak melakukan kesalahan jangan buru-buru dimarahi dan disalahkan atas tindakan yang dilakukan. Tanyakan terlebih dahulu alasan kenapa ia sampai melakukan itu semua. Memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara dan melakukan pembelaan atas dirinya. Hal itu akan membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan membuatnya terhindar dari tindakan-tindakan bullying. Jelaskan padanya bahwa ada cara lain yang lebih tepat dari cara si anak.

  • Menghargai Setiap Prestasi Anak

Menghargai prestasi anak tidak harus membelikan barang-barang yang diinginkanya. Menghargai bisa dalam bentuk memberikan ucapan selamat, bahkan mendatangi acara anak juga merupakan bagian dari sebuah penghargaan. Jangan sampai melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan. Ini adalah salah satu contoh bagaimana fatalnya hal-hal yang mungkin hanya dianggap sepele.

Dulu sewaktu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) aku termasuk murid yang berprestasi. Hanya gara-gara orang tuaku tidak pernah hadir waktu acara wali murid untuk pengambilan rapor aku melakukan tindakan yang sembrono. Kuputuskan untuk berhenti jadi anak yang rajin belajar,karena kupikir untuk apa dapat peringkat di sekolah, toh orang tuaku juga tidak peduli. hingga akhirnya nilaiku semester genap ada yang anjlok dan aku tidak bisa mengikuti seleksi masuk Perguruan tinggi Negeri jalur undangan.

Aku menyesal setengah mati, apalah daya nasi sudah menjadi bubur. Mau tidak mau aku harus mengikuti jalur tes tulis dan belajar lebih ekstra mengejar bab demi bab buku pelajaran yang sempat kutinggalkan. Jika kamu sebagai orang tua entah sesibuk apapun itu sempatkanlah untuk menghadiri acara anak, baginya kehadiranmu adalah hal yang paling berharga dari harta didunia.

  • Menjadi  Pendengar Yang Baik Saat Anak Memiliki Masalah 

Ketika aku bercerita kepada orang tua tentang masalah yang kuhadapi jawaban mereka selalu saja sama. "Urusanku wes ribet, gausah ditambahi urusanmu!" intinya mereka tidak mau pusing dengan masalah yang sedang kuhadapi. Sampai saat ini jika ada masalah selalu kupendam sendiri, dan ujung-ujungnya penyakit maag akut yang kudapat. Padahal  tahukah kamu? Menjadi pendengar yang baik bisa membuat anak jadi lebih terbuka dengan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi. Meski tidak bisa memberi penyelsaian setidaknya anak jadi memiliki tempat untuk bercerita. Dengan begitu emosional antara anak dan orangtua bisa terhubung dengan baik.

Kira-kira seperti itulah sekilas perjalanan hidupku,  hingga menjadi pribadi seperti yang sudah kuceritakan diawal tulisan. Ibu Sekolah Pertamaku, sedikit banyak kepribadianku kuwarisi darinya, meskipun begitu aku tidak pernah membenci ibuku. Pola asuh anak yang dilakukan ibuku  hanya kurang tepat saja, aku yakin sekali ibu hanya menginginkan yang terbaik untuk anaknya.

Teruntuk para orang tua, terutama ibu atau calon ibu yang membaca tulisan ini janganlah khawatir. Sesulit apapun permasalahan yang kalian hadapi pasti ada solusinya, akan ada tangan-tangan tak terduga yang siap membantu. Terakhir sedikit tips dari penulis, yakni cara ampuh mengendalikan emosi yang sedang naik turun.  Kalian bisa memejamkan kedua mata, tarik nafas dalam-dalam  kemudian lepaskan, ulangi sampai sesak didada terasa berkurang, minumlah segelas air putih, selamat mencoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun